Anas Bakal Nahkodai PKN
Bersejarah, Akan Gelar Munaslub di Sahid
JAKARTA, NusaBali - Seperti diprediksi, politisi senior Anas Urbaningrum (AU) selangkah lagi akan menakhodai Partai Kebangkitan Nusantara (PKN). Sinyal bahwa AU akan memimpin PKN diungkap langsung Ketum Gede Pasek Suardika (GPS).
Dia mengibaratkan, PKN adalah kapal selam. Kini, kapal selam tersebut sudah mulai muncul ke permukaan. Seiring kemunculannya ke permukaan, kata Pasek, saatnya menyiapkan nahkoda baru yaitu AU. "Titik waktunya pas, saya siapkan Mas Anas Urbaningrum menjadi nahkoda berikutnya. Untuk berkompetisi dan berlayar bersama kapal-kapal lain yang mungkin lebih canggih. Tapi setidaknya, nahkoda kami canggih jugalah," ujar Pasek saat hadiri Dialektika Demokrasi bertema Strategi Partai Politik Berebut Kursi Parlemen di Gedung Nusantara III, Kompleks Parlemen, Jakarta, Kamis (13/7).
Dalam pergantian Ketum PKN nanti, kata Pasek akan berbeda dengan partai politik (parpol) lainnya. Kalau parpol lain menggelar Munaslub (Musyawarah Nasional Luar Biasa) untuk berebut jabatan, sehingga ada persaingan di internal kader mereka. Sementara di PKN tidak demikian.
PKN justru menyandingkan Pasek dan AU melalui Munaslub pada 14-16 Juli 2023 di Hotel Sahid, Jakarta. "Kami mencoba untuk bersanding. Saya akan menyandingkan diri bersama Mas Anas untuk bersama-sama mengkreasikan PKN ini menjadi tambahan alternatif untuk partai politik berikutnya," terang Pasek.
Mantan Ketua Komisi III DPR RI ini pun, menjelaskan alasannya menyerahkan nahkoda PKN ke AU. "Ini bagian komitmen moral saya ketika berpolitik. Dulu, saya pernah kehilangan jabatan demi meyakini sebuah keyakinan bahwa Mas Anas itu korban kriminalisasi," papar pria yang pernah menjabat sebagai Ketua Badan Kehormatan (BK) DPD RI ini.
Sementara soal alasan Munaslub akan berlangsung di Sahid, Pasek mengatakan, karena tempat itu merupakan bagian dari sejarah. "Karena tempat itu, sempat direncanakan ada KLB untuk mendongkel Anas, tapi gagal. Maka, saya pilih tempat itu untuk mengembalikan Anas untuk menjadi ketua umum kembali. Jadi, kita kembali ke sejarah aja," imbuh Pasek.
Pasek berharap, dengan posisi AU menjadi Ketum PKN kelak bisa memulihkan yang sebenarnya terjadi dalam kapasitas dia sebagai ketum. Oleh karena itu, Pasek iklas melepas jabatannya. Apalagi, bagi Pasek politik adalah bagaimana memperjuangkan ide dan gagasan. Bukan memperebutkan jabatan. "Apa artinya kita memegang jabatan, tapi ide dan gagasan tidak jalan. Bagi saya, itulah yang lebih penting. Saya iklaskan posisi itu dipegang Mas Anas, sehingga ide dan gagasan anti kriminalisasi, bagaimana orang yang terjatuh bisa bangkit lagi terwujud dengan baik," terang Pasek.
Terkait posisinya kelak bila tidak menjadi Ketum PKN lagi, Pasek belum bisa mengungkapkan. Lantaran posisi itu bakal dibahas dalam Munaslub. "Besok akan dibahas. Salah satu posisinya, yang bisa menjaga Mas Anas. Beliau sebagai eksekutif, saya bagian jaganya," ucap Pasek seraya tersenyum. k22
1
Komentar