Banat Dibayangi Lifter Juara Dunia
Persaingan dalam Pra PON Angkat Besi di Bandung
Dari enam atlet yang kita kirim, harapan separuhnya antara 2-3 atlet lolos PON. Ketut ‘Banat’ Ariana jadi harapan Bali untuk meraih tiket PON.
DENPASAR, NusaBali
Atlet angkat besi andalan Bali di kelas 81 kg putra, I Ketut Ariana atau yang akrab disapa Banat mengaku dapat lawan kuat dari atlet Sulawesi Selatan dan Jawa Timur, dalam Pra PON di Bandung Jawa Barat, Minggu (16/7). Dua provinsi itu memiliki lifter tangguh di kelas 81 kg, yakni Rahmat Erwin Abdullah (Sulsel) dan Anwar M Choirul (Jatim). Kedua lifter rival itu mampu jadi batu sandungan Banat.
"Dari hasil pemetaan kami, lawan terberat memang dari dua provinsi tersebut, yang dari Sulsel itu juga status prestasinya sempat sebagai juara dunia," ucap Ketut Ariana, Jumat (14/7).
Menurut Ariana, Rahmat Erwin.adalah atlet Timnas dan baru saja meraih medali emas pada SEA Games Kamboja 2023. Rahmat Erwin juga tercatat peraih medali perunggu pada Olimpiade Tokyo 2020, serta juara dunia 2021 dan 2022 kelas 73 kg putra.
Bahkan pada 10 Desember 2022, Rahmat Erwin memecahkan rekor dunia clean & jerk dengan angkatan 200 kg. Saat ini Rahmat Erwin Abdullah dari awalnya turun di kelas 73 kg, kini naik di kelas 82 kg. Saat junior berkutat di kelas 73 kg, namun dalam perkembangannya naik kelas 81 kg putra sesuai kelas yang potensi akan diikuti Ariana. Sedangkan pesaing lainnya atlet dari Jawa Timur Anwar M Choirul.
"Terlepas dari lawan berat saya masih yakin bisa meraih tiket PON XXI/2024 di Aceh-Sumut," kata Ariana.
Menurut Ariana, terlepas dari semua itu kepastian kelasnya nanti pelatih yang menentukan. Mantan atlet Olimpiade itu mengatakan, dirinya juga potensi turun di kelas 73 kg putra. Jadi, semuanya tergantung pelatih yang mengatur strateginya.
Sementara itu Ketua Umum Pengprov Persatuan Angkat Besi Seluruh Indonesia (PABSI) Bali, Wayan Bun Setiady mengatatakan, pihaknya akan menerjunkan enam atlet dalam babak kualifikasi PON nanti yakni Dewa Made David Rajendra kelas 73 kg, I Ketut Ariana kelas 81 kg dan I Putu Adi Santika Jaya kelas 55 kg putra. Sedangkan untuk putri Dewa Ayu Putu Melia Pitayanti kelas 76 kg, Gabriella Reina Honggono kelas 64 kg, dan Sanghamitta kelas 59 kg putri.
"Dari enam atlet yang kita kirim, harapan separuhnya antara 2-3 atlet lolos PON. Ketut Ariana jadi harapan Bali untuk meraih tiket PON," harap Bun Setiady.
Diakui Bun Setiady, persaingan di tingkat nasional sangat berat, dan ketat untuk atlet Bali sendiri. Sehingga pihaknya pilih efektif mengutus atlet, yang kemungkinan potensi lolos PON saja dikirim.
"Jadi harapan kita tidak hanya di sektor putra saja, di putri juga semoga ada lolos. Semoga saja terwujud separuhnya lolos PON dari 6 atlet yang kita kirim," harap Bun Setiady. dek
1
Komentar