Masyarakat Diminta Tak Alergi Penataran Pancasila
Penanaman Pancasila dalam bentuk penataran tentang nilai-nilai Pancasila perlu kembali dihidupkan.
DENPASAR, NusaBali
Sebab saat ini ada kesan menggampangkan nilai-nilai Pancasila yang mengarah pada pergeseran pemahaman. Hal itu diungkapkan Kepala Kesbanglinmaspol Provinsi Bali, I Putu Jaya Suartama di sela-sela seminar dan dialog kebangsaan ‘Kita Pancasila’ di Niti Mandala Denpasar, Selasa (20/6).
Dialog kebangsaan yang digelar Dinas Komunikasi Informatika dan Statistik Provinsi Bali kemarin menghadirkan sejumlah elemen masyarakat. Jaya Suartama yang didaulat menjadi pembicara menegaskan penanaman nilai-nilai Pancasila tidak ada istilah alergi dalam sebuah rezim. Apakah itu era orde baru atau era reformasi.
"Jangan ada alergi dengan penataran Pancasila. Kalau era orde baru ada P4. Sekarang pemerintah juga bentuk dan laksanakan cara yang serupa. Yang penting sekarang kita semua berupaya memperkuat pemahaman akan Pancasila dan melaksanakan dalam kehidupan kita bernegara. Sebab sudah ada pergeseran nilai-nilai Pancasila yang cenderung mengancam kedaulatan berbangsa dan bernegara kita," ujar Jaya Suartama. Mantan ajudan Gubernur Ida Bagus Oka ini mengatakan kalau perut lapar nilai-nilai Pancasila hilang. Contohnya keberadaan ormas di Bali yang sempat buat resah dan memberi kesan Bali kurang aman.
"Padahal mereka ini terus kami bina. UU Nomor 17 tahun 2013 dan Permendagri Nomor 29 tahun 2011 jelas arahnya. Nggak ada mengarahkan untuk bentrok apalagi pungli, tetapi oknumnya yang begitu," ujar Jaya Suartama. Menurut Jaya Suartama ormas tidak salah. Ormas yang diatur dengan regulasi selama ini jalan baik-baik saja. Ormas yang anggotanya tidak diarahkan menjadi masalah.
"Bagi kami masyarakat, pemerintah termasuk Ormas harus menjaga Bali. Semangat untuk menjadikan Bali aman dan ada dalam tanggungjawab bersama. Termasuk ormas juga harus jaga persatuan itu," ujarnya. Sementara Kadis Kominfo Bali, I Nyoman Sujaya mengatakan kebebasan berdemokrasi memberikan ruang bergesernya nilai-nilai Pancasila. Ketika ada kepentingan politik dan euforia kebebasan menyentuh keberagaman dan kebhinekaan. "Padahal kodrat bangsa kita itu keberagaman. Dari Sabang sampai Merauke. Dari Miangas sampai Rote itu keberagaman,” ujar Sujaya. *nat
Komentar