Imigrasi Ungkap 4.366 WNA Berulah
Bule Rusia Masih Jadi Pelanggar Terbanyak
MANGUPURA, NusaBali - Kantor Imigrasi Kelas I Khusus TPI Ngurah Rai mengungkap sebanyak 4.366 WNA berulah di Pulau Dewata. Dalam laporan dan aduan melalui berbagai kanal yang dimiliki pihak Imigrasi pada Triwulan I 2023 tersebut, sebanyak 85WNA telah dideportasi yang didominasi WNA asal Rusia.
Kepala Bidang Teknologi, Informasi dan Komunikasi Keimigrasian (TIKIM) Kantor Imigrasi Ngurah Rai, Sandro Bobby Raymon Limbong menerangkan, dari 85 WNA yang dideportasi, sebanyak 36 orang tercatat karena tidak menaati peraturan perundang-undangan. Sisanya sebanyak 49 orang akibat overstay. Adapun negara asal WNA tersebut yaitu Rusia sebanyak 26 orang, Amerika Serikat 12 orang, Perancis 11 orang, Australia 8 orang dan Timor Leste sebanyak 7 orang. "Selain memberikan tindakan administratif keimigrasian berupa pendeportasian kepada 85 WNA dan kami juga melakukan pendetensian (pembatasan gerak) kepada 61 WNA. Selain itu, sepanjang Semester I tahun 2023 ini, Imigrasi Ngurah Rai telah melakukan pro justisia sebanyak 2 kasus yaitu dugaan penggunaan paspor palsu," ungkap Bobby Raymond.
Bobby Raymond tidak menampik bahwa belakangan ini cukup banyak kejadian WNA Rusia berulah di Bali. Hal itu dikarenakan mereka diduga mau melakukan aktivitas yang tidak sesuai dengan izin tinggalnya. Atas hal itu petugas bersama stakeholder lainnya memberikan perhatian khusus terhadap pengawasan oknum WNA tersebut. Salah satunya adalah dengan melihat tracking history perjalanan kunjungan wisatawan yang bersangkutan. "Jika jaraknya jauh dan intensitas bolak-balik, tentu kita periksa kemungkinannya," papar Bobby Raymond.
Masih menurut Bobby Raymond, berkat pengawasan ketat yang dilakukan Imigrasi, oknum WNA Rusia ini sudah khawatir dan tidak berani untuk aneh-aneh saat datang ke Bali. Kata Bobby Raymond, sejak awal Januari kedatangan WNA Rusia ke Bali kini bergeser ke posisi 10 dari posisi 2 wisman terbanyak. “Saat ini, trend peningkatan kunjungan terjadi dari WNA India. Karakter warga negara tersebut hampir mirip dengan negara ASEAN. Mereka biasanya berlibur selama seminggu dan benar-benar murni holiday. Mereka sangat jarang membikin masalah," terang Bobby Raymond.
Sementara periode pencatatan selama satu semester tahun 2023 ini, total ada 4.366 laporan yang masuk melalui kanal resmi Kantor Imigrasi Ngurah Rai, baik terkait permintaan informasi maupun pengaduan masyarakat. Diantaranya 2.033 melalui media Instagram, 1.392 melalui call center, 745 melalui WhatsApp, 93 melalui Google Review, 31 melalui Twitter, 2 melalui SP4N Lapor, 35 melalui Facebook, 30 melalui Email dan 5 melalui loket Yankomas. Jumlah tersebut naik 18 persen dibandingkan periode yang sama di tahun 2022. "Pengaduan tersebut berupa WNA bandel, m-paspor mati, hal yang menganggu atau menghambat dalam pelayanan," pungkas Bobby Raymond.dar
Bobby Raymond tidak menampik bahwa belakangan ini cukup banyak kejadian WNA Rusia berulah di Bali. Hal itu dikarenakan mereka diduga mau melakukan aktivitas yang tidak sesuai dengan izin tinggalnya. Atas hal itu petugas bersama stakeholder lainnya memberikan perhatian khusus terhadap pengawasan oknum WNA tersebut. Salah satunya adalah dengan melihat tracking history perjalanan kunjungan wisatawan yang bersangkutan. "Jika jaraknya jauh dan intensitas bolak-balik, tentu kita periksa kemungkinannya," papar Bobby Raymond.
Masih menurut Bobby Raymond, berkat pengawasan ketat yang dilakukan Imigrasi, oknum WNA Rusia ini sudah khawatir dan tidak berani untuk aneh-aneh saat datang ke Bali. Kata Bobby Raymond, sejak awal Januari kedatangan WNA Rusia ke Bali kini bergeser ke posisi 10 dari posisi 2 wisman terbanyak. “Saat ini, trend peningkatan kunjungan terjadi dari WNA India. Karakter warga negara tersebut hampir mirip dengan negara ASEAN. Mereka biasanya berlibur selama seminggu dan benar-benar murni holiday. Mereka sangat jarang membikin masalah," terang Bobby Raymond.
Sementara periode pencatatan selama satu semester tahun 2023 ini, total ada 4.366 laporan yang masuk melalui kanal resmi Kantor Imigrasi Ngurah Rai, baik terkait permintaan informasi maupun pengaduan masyarakat. Diantaranya 2.033 melalui media Instagram, 1.392 melalui call center, 745 melalui WhatsApp, 93 melalui Google Review, 31 melalui Twitter, 2 melalui SP4N Lapor, 35 melalui Facebook, 30 melalui Email dan 5 melalui loket Yankomas. Jumlah tersebut naik 18 persen dibandingkan periode yang sama di tahun 2022. "Pengaduan tersebut berupa WNA bandel, m-paspor mati, hal yang menganggu atau menghambat dalam pelayanan," pungkas Bobby Raymond.dar
Komentar