Demi Dongkrak Suara, Golkar Buleleng Pasang Caleg Pasutri
SINGARAJA, NusaBali - Target baru yang dipasang DPD II Golkar Buleleng pada Pemilu 2024 mendatang dengan minimal 10 kursi di DPRD Buleleng membuat pengurus memasang strategi pemenangan khusus.
Salah satunya mengusung calon legislatif (caleg) pasangan suami istri Nyoman Gede Wandira Adi dengan Ni Luh Ketut Sri Lestari Dewi.
Wandira yang kini masih duduk sebagai anggota DPRD Buleleng masih dipasang di daerah pemilihan (dapil) I Kecamatan Buleleng. Sedangkan istrinya Sri Lestari didaftarkan sebagai bacaleg di dapil VII Kecamatan Busungbiu. Ketua DPD II Golkar Buleleng IGK Kresna Budi mengatakan dipasangnya Wandira bersama istrinya Sri Lestari merupakan strategi Golkar Buleleng untuk menambah suara partai.
Kresna Budi pun meyakini strategi ini tidak akan memecah suara Golkar, tetapi malah akan menguntungkan dengan potensi perolehan suara partai yang lebih banyak. “Beliau (Wandira) asal dan besar di Busungbiu (Desa Tista). Hanya kesehariannya saja di kota. Relasi juga banyak, ketokohan keluarga di sana juga sangat positif,” terang Ketua Komisi II DPRD Provinsi Bali ini. Pengurus Golkar Buleleng pun menempatkan Sri Lestari sebagai bacaleg di dapil VII Busungbiu karena saat ini juga menjabat sebagai Kesatuan Perempuan Partai Golkar (KPPG) Buleleng.
Sementara itu dikonfirmasi terpisah Wandira Adi mengatakan pencalonannya bersama istri tercintanya, merupakan suatu loyalitas kepada Partai Golkar yang telah mendarah daging di keluarga besarnya. Dia pun mengaku siap dengan amanah dan tugas partai yang diberikan kepadanya. “Di manapun ditugaskan sebenarnya saya dan istri siap saja. Karena partai menganggap penting pencalonan istri karena pertimbangan ada keluarga besar di Busungbiu. Tetapi kami punya sasaran utama. Target utama saya bisa mempertahankan kurdi di kota,” terang Wandira Adi.
Sedangkan untuk target Sri Lestari di dapil Busungbiu, dia menyebut hanya bersifat mendongkrak perolehan suara partai di Busungbiu. Dapil VII Busungbiu yang memperebutkan 3 kursi dengan puluhan calon tentu bukan perkara mudah. “Kalau dapat perolehan suara terbanyak syukur, itu tergantung garis tangan. Tapi kalau tidak itu bentuk pengabdian kami pada partai. Dapil Busungbiu targetnya Golkar bisa rebut 1 kursi, tetapi karena saya Ketua Tim Pemenangan di Buleleng tentu tidak ingin terkesan nepotisme,” ungkap Wandira yang juga Ketua Fraksi Golkar DPRD Buleleng ini. 7 k23
Wandira yang kini masih duduk sebagai anggota DPRD Buleleng masih dipasang di daerah pemilihan (dapil) I Kecamatan Buleleng. Sedangkan istrinya Sri Lestari didaftarkan sebagai bacaleg di dapil VII Kecamatan Busungbiu. Ketua DPD II Golkar Buleleng IGK Kresna Budi mengatakan dipasangnya Wandira bersama istrinya Sri Lestari merupakan strategi Golkar Buleleng untuk menambah suara partai.
Kresna Budi pun meyakini strategi ini tidak akan memecah suara Golkar, tetapi malah akan menguntungkan dengan potensi perolehan suara partai yang lebih banyak. “Beliau (Wandira) asal dan besar di Busungbiu (Desa Tista). Hanya kesehariannya saja di kota. Relasi juga banyak, ketokohan keluarga di sana juga sangat positif,” terang Ketua Komisi II DPRD Provinsi Bali ini. Pengurus Golkar Buleleng pun menempatkan Sri Lestari sebagai bacaleg di dapil VII Busungbiu karena saat ini juga menjabat sebagai Kesatuan Perempuan Partai Golkar (KPPG) Buleleng.
Sementara itu dikonfirmasi terpisah Wandira Adi mengatakan pencalonannya bersama istri tercintanya, merupakan suatu loyalitas kepada Partai Golkar yang telah mendarah daging di keluarga besarnya. Dia pun mengaku siap dengan amanah dan tugas partai yang diberikan kepadanya. “Di manapun ditugaskan sebenarnya saya dan istri siap saja. Karena partai menganggap penting pencalonan istri karena pertimbangan ada keluarga besar di Busungbiu. Tetapi kami punya sasaran utama. Target utama saya bisa mempertahankan kurdi di kota,” terang Wandira Adi.
Sedangkan untuk target Sri Lestari di dapil Busungbiu, dia menyebut hanya bersifat mendongkrak perolehan suara partai di Busungbiu. Dapil VII Busungbiu yang memperebutkan 3 kursi dengan puluhan calon tentu bukan perkara mudah. “Kalau dapat perolehan suara terbanyak syukur, itu tergantung garis tangan. Tapi kalau tidak itu bentuk pengabdian kami pada partai. Dapil Busungbiu targetnya Golkar bisa rebut 1 kursi, tetapi karena saya Ketua Tim Pemenangan di Buleleng tentu tidak ingin terkesan nepotisme,” ungkap Wandira yang juga Ketua Fraksi Golkar DPRD Buleleng ini. 7 k23
1
Komentar