Tarif Wisata Lumba-lumba di Lovina Disepakati Rp 100 Ribu
SINGARAJA, NusaBali - Tarif minimum menonton lumba-lumba di Pantai Lovina, Buleleng, akhirnya disepakati, sebesar Rp 100 ribu per orang.
Kesepakatan ini setelah dibahas bersama perhimpunan wisata lumba-lumba. Dinas Pariwisata (Dispar) Kabupaten Buleleng akan melakukan uji coba terlebih dahulu, sebelum nantinya tarif ini diberlakukan secara permanen.
Kepala Dinas Pariwisata Buleleng, Gede Dody Sukma Oktiva mengatakan, kesepakatan tarif Rp 100 ribu akan diterapkan di lima pintu masuk atau entry point wisata menonton lumba-lumba di kawasan Pantai Lovina. Kelima entry poin tersebut meliputi Pantai Binaria, Pantai Celuk Agung Desa Anturan, Pantai Kaliasem, Pantai Happy Tukadmungga, dan Pantai Penimbangan.
Berdasarkan hasil rembug bersama para pengelola di kelima pintu masuk itu disepakati tiket wisata menonton lumba-lumba sebesar Rp 100 ribu per orang. "Ini (pengelola dan perhimpunan) yang menyepakati, jadi bukan kami pemerintah yang menetapkan. Ini menyepakati di semua entry point itu, itu harga untuk wisatawan, baik domestik maupun mancanegara," ujarnya, Senin (17/7) di Buleleng.
Tarif minimum ini ditetapkan agar tidak terlalu rendah. Sebab jika terlalu rendah dikhawatirkan akan mengurangi pelayanan terutama dari segi keamanan saat berwisata menonton lumba-lumba.
Selain itu tarif ini juga ditetapkan agar tidak terjadi perang harga di antara para pelaku wisata lumba-lumba di kawasan Pantai Lovina.
Tarif ini akan diuji coba terlebih dahulu, sampai nantinya akan dievaluasi kembali pada bulan September 2023 mendatang. "Ke depan kami akan pilah, nanti September akan kami evaluasi, bersama mereka, tentang harga ini karena ada dorongan untuk mancanegara, itu dibedakan karena kemampuan belinya lebih tinggi, diuji coba dulu, ini baru kami sosialisasikan," jelasnya.
Menurut Dody, tarif standar ini, hanya akan diterapkan di tingkat pemandu wisata atau pelaku wisata menonton lumba-lumba. "Untuk paket yang disediakan hotel, misalnya menjadi Rp 200 ribu lebih bagus lagi. Sehingga nanti ke depan harapan kami di setiap posisi entry poin sepakat jadi kuat. Dengan kuatnya itu sehingga jika dia jemput di hotel ya tetap harus di atas itu," katanya. 7 mzk
Kepala Dinas Pariwisata Buleleng, Gede Dody Sukma Oktiva mengatakan, kesepakatan tarif Rp 100 ribu akan diterapkan di lima pintu masuk atau entry point wisata menonton lumba-lumba di kawasan Pantai Lovina. Kelima entry poin tersebut meliputi Pantai Binaria, Pantai Celuk Agung Desa Anturan, Pantai Kaliasem, Pantai Happy Tukadmungga, dan Pantai Penimbangan.
Berdasarkan hasil rembug bersama para pengelola di kelima pintu masuk itu disepakati tiket wisata menonton lumba-lumba sebesar Rp 100 ribu per orang. "Ini (pengelola dan perhimpunan) yang menyepakati, jadi bukan kami pemerintah yang menetapkan. Ini menyepakati di semua entry point itu, itu harga untuk wisatawan, baik domestik maupun mancanegara," ujarnya, Senin (17/7) di Buleleng.
Tarif minimum ini ditetapkan agar tidak terlalu rendah. Sebab jika terlalu rendah dikhawatirkan akan mengurangi pelayanan terutama dari segi keamanan saat berwisata menonton lumba-lumba.
Selain itu tarif ini juga ditetapkan agar tidak terjadi perang harga di antara para pelaku wisata lumba-lumba di kawasan Pantai Lovina.
Tarif ini akan diuji coba terlebih dahulu, sampai nantinya akan dievaluasi kembali pada bulan September 2023 mendatang. "Ke depan kami akan pilah, nanti September akan kami evaluasi, bersama mereka, tentang harga ini karena ada dorongan untuk mancanegara, itu dibedakan karena kemampuan belinya lebih tinggi, diuji coba dulu, ini baru kami sosialisasikan," jelasnya.
Menurut Dody, tarif standar ini, hanya akan diterapkan di tingkat pemandu wisata atau pelaku wisata menonton lumba-lumba. "Untuk paket yang disediakan hotel, misalnya menjadi Rp 200 ribu lebih bagus lagi. Sehingga nanti ke depan harapan kami di setiap posisi entry poin sepakat jadi kuat. Dengan kuatnya itu sehingga jika dia jemput di hotel ya tetap harus di atas itu," katanya. 7 mzk
Komentar