Padangsambian Klod Jadi Percontohan Urban Farming, Wawali Arya Wibawa Apresiasi Program BRI TJSL
TJSL
BRI
Kadek Agus Arya Wibawa
Recky Plangiten
Padangsambian Klod
Urban Farming
Yayasan Al Hikmah Joglo
DENPASAR, NusaBali.com -Pemerintah Kota Denpasar menerima Bantuan Program BRI Peduli Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL) dari BRI Denpasar. Bantuan tersebut berupa Penataan Lingkungan (Ekosistem Urban Farming) dan Bantuan Sarana dan Prasarana Pengolahan Sampah Organik.
Bantuan yang diserahkan Regional CEO BRI Denpasar Recky Plangiten dan Regional Chief Audit BRI Denpasar Roland Hutagalung diterima Wakil Walikota Denpasar I Kadek Agus Arya Wibawa, di Yayasan Al Hikmah Joglo Desa Pasangsambian Klod, Kecamatan Denpasar Barat, Senin (17/7/2023).
Selanjutnya, usai menerima bantuan tersebut, Wakil Walikota Denpasar I Kadek Agus Arya Wibawa menyerahkan bantuan tersebut kepada Perbekel Desa Padangsambian Klod, I Gede Wijaya Saputra dan kepada Ketua Yayasan Al Hikmah Joglo Haji Maskuron. Dalam acara ini juga turut hadir Ketua GOW Kota Denpasar Ayu Kristi Arya Wibawa.
Dalam kesempatan itu Wakil Walikota Denpasar I Kadek Agus Arya Wibawa mengucapkan terima kasih kepada BRI khusus untuk program BRI Peduli TJSL karena telah memberikan Bantuan berupa Penataan Lingkungan (Elosistem Urban Farming) dan Bantuan Sarana dan Prasarana Pengolahan Sampah Organik kepada Desa Padangsambian Klod khususnya ke Yayasan Al Hikmah Joglo .
Menurut Arya Wibawa, program BRI pertanian perkotaan sangat bagus dilakukan di tengah Kota Denpasar . Dengan adanya urban farming diharapkan dapat meningkatkan kualitas lingkungan dan mengurangi dampak negatif terhadap lingkungan di Denpasar.
"Atas nama Pemerintah Kota Denpasar kami mengapresiasi kolaborasi yang dilaksanakan antara Desa Padangsampian Klod melalui Yayasan Al Hikmah Joglo, sehingga diharapkan mampu mendukung penataan lingkungan yang berkelanjutan di Kota Denpasar," ujar Arya Wibawa sembari menugaskan Perbekel Padangsambian Klod untuk mengetoktularkan kegiatan ini ke seluruh wilayah di Kota Denpasar.
Perbekel Desa Padangsambian Klod, I Gede Wijaya Saputra juga mengucapkan terima kasih karena BRI telah memilih Padangsambian dalam program BRI Peduli TJSL. Melalui program ini Kota Denpasar yang besar ini menjadi hijau.
"Untuk selanjutnya kami akan kembangkan ke program lainnya seperti pengembangan bibit lele dan lainnya," ujar Saputra
Sementara itu, Regional CEO BRI Denpasar Recky Plangiten mengatakan, isu lingkungan saat ini masih menjadi topik hangat yang memerlukan penanganan mendesak dari semua pihak.
Berbagai permasalahan lingkungan muncul seiring dengan tingginya pertumbuhan penduduk, khususnya di Perkotaan. Karenanya, melalui Program BRI Peduli Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan, BRI menggagas Program Penataan Lingkungan (Ekosistem Urban Farming) yang bertajuk BRINITA (BRI Bertani di Kota) yang dihelat secara nasional.
"Program ini memiliki konsep sebagai usaha. Pertanian yang dilakukan di perkotaan dengan mengoptimalkan lahan yang dimiliki sehingga bermanfaat dari sisi sosial, ekonomi, dan lingkungan," ujarnya
Ditambahkannya, tujuannya dari program ini adalah untuk mengembangkan lokasi padat penduduk menjadi lebih baik dari sisi lingkungan dan kesehatan, sehingga diharapkan dapat memberdayakan masyarakat dan menjadikan kawasan tersebut sebagai kawasan edukasi dan wisata. Pada program ini BRI juga menggandeng ikatan Wanita BRI (IWABRI) sebagai pendamping.
"Regional Office BRI Denpasar yang mewilayahi Bali-Nusa Tenggara telah melaksanakan Program ini mulai bulan Mei 2023 di Jalan Pura Duwe, Lingkungan Banjar Batu Bolong, Desa Padang Sambian Klod, Kecamatan Denpasar Barat, bekerjasama dengan Pemerintah Desa Padangsambian Klod, Yayasan Al Hikmah Joglo, dan Ibu-Ibu Kelompok Hidroponik Joglo," ujarnya
"Bantuan yang diberikan berupa pembuatan instalasi hidroponic, pembangunan green house dan aquaponic, pembuatan vertical garden, pembangunan dua unit gapura, bantuan bibit tanaman, serta pelatihan dan pendampingan hidroponik,"ujar Recky Plangiten.
Selain Program Penataan Lingkungan (Ekosistem Urban Farming), pada kesempatan tersebut juga diserahkan bantuan Sarana dan Prasarana Pengolahan Sampah Organik kepada Yayasan Al Hikmah Joglo yang memiliki semangat yang sama untuk menyelesaikan masalah sampah organik secara terintegrasi.
Bantuan ini merupakan hal yang tidak terpisahkan dan menjadi satu kesatuan ekosistem dengan Program Penataan Lingkungan (Ekosistem Urban Farming). Adapun bantuan diberikan kepada Yayasan Al hikmah Joglo berupa 1 set mesin pencacah sampah organik, 100 pcs tong eco enzym, 2 pcs timbangan, 5 pcs pisau, 3 pcs tong POC, 1 set rumah magot, 5 set rak magot, dan 3 pcs bak komposter.
"Bantuan penataan lingkungan (ekosistem urban farming) kami harapkan dapat menjadi role model penataan lingkungan/ kawasan hijau diperkotaan sehingga akan ada lebih banyak lagi Kawasan Hijau lainnya yang pada akhirnya dapat memberikan manfaat positif secara sosial, ekonomi, maupun lingkungan bagi masyarakat. Selain itu, bantuan sarana dan prasarana pengolahan sampah organik melalui Yayasan Al Hikmah Joglo, kami harapkan dapat membantu mengurangi volume sampah yang dibawa ke TPA dan menggugah kesadaran masyarakat untuk mau memilah dan mengolah sampahnya sendiri di rumah tangga," papar Recky.
1
Komentar