Ilmu Komunikasi Unud dan Estmovie Gelar Media Movement
Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP)
Media Movement
Taman Jepun
Deliver the Message
Universitas Udayana
Eric Est (Estmovie)
Mahasiswa Ilmu Komunikasi Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) Universitas Udayana angkatan 2014 bekerjasama dengan Estmovie menggelar kegiatan bertajuk ‘Media Movement’ di Taman Jepun, Kota Denpasar, Kamis (22/6) besok.
DENPASAR, NusaBali
Project Director Media Movement, Najma Ayu Tania menjelaskan, Media Movement dengan tema ‘Deliver the Message’ merupakan suatu kegiatan campaign yang dikemas dalam suatu acara dengan berbagai segmen kegiatan seperti pembuatan dan pemutaran film, festival buku Braille dan penampilan kesenian yang ditampilkan oleh teman-teman yang mengalami keterbatasan fisik. “Dengan memanfaatkan berbagai bentuk media maka keterbatasan dalam penggunaan indera bukanlah sebuah penghalang. Suatu pesan diterima dapat disampaikan oleh komunikator dan diterima oleh komunikan,” terangnya saat jumpa pers di Kubu Kopi, Jalan Hayam Wuruk, Denpasar, Selasa (20/6).
Sebagai contoh, kata Tania, pada penyandang tuna rungu, bahasa isyarat merupakan media alternatif bagi mereka. Sementara bagi yang tuna netra, indera pendengaran sebagai media penerima informasi utama. Maka sesungguhnya, keterbatasan bukanlah penghalang bagi mereka tetap mendapatkan informasi.
Tania menambahkan, dalam Media Movement, digelar juga pemutaran film dalam konsep bioskop berbisik. Film yang akan diputar adalah film yang berjudul ‘Lambang Kunci G’ karya sutradara Erick Est. Film yang diproduksi khusus untuk kegiatan Media Movement ini mengisahkan tentang pasangan suami istri Suara dan Nada.
Suara merupakan seorang pianis yang tuli dan Nada adalah seorang guru musik yang buta. Dalam film ini dikisahkan bagaimana Suara dan Nada bertemu sampai menikah, hingga akhirnya muncul konflik akibat keterbatasan yang mereka alami. Saat pemutaran film tersebut, sejumlah relawan akan membisikkan adegan dalam film tersebut kepada teman-teman tuna netra yang ikut menonton pemutaran film itu. Film ini dianggap memiliki banyak komponen yang berfungsi sebagai media yang dapat menyampaikan informasi dan pesan. Diantaranya adalah komponen audio dan komponen visual.
“Media tidak hanya merambat pada kehidupan masyarakat normal, namun juga sahabat penyandang disabilitas. Dengan adanya media, keterbatasan bukanlah suatu akhir kisah khususnya bagi mereka (disabilitas, red). Ini yang kami maksud pergerakan media,” tandasnya.
Selain kegiatan campaign tentang pergerakan media, acara Media Movement juga akan diisi dengan penampilan Teater Kini Berseri dan kelompok musik Vaha yang digawangi Erik Sondhy, Rheta Aretha (vokal/perkusi), Arie Kurniawan (saksofon), Andro Yopi (bass/back up vokal), Oscar Govan (vokal gitar/back up), Nurul Khatulistiwa (perkusi) dan Ell Jeremy (drum). Kehadiran band ini dipastikan akan menambah semarak acara Media Movement. *in
1
Komentar