Pedagang di Pantai Kuta Berjualan hingga Malam
MANGUPURA, NusaBali - Para pedagang di kawasan Pantai Kuta membuka lapak dagangannya hingga malam sekitar pukul 19.00 Wita.
Inisiatif ini muncul karena melihat kunjungan wisatawan yang terus meningkat setelah pandemi Covid-19.
Bendesa Adat Kuta I Wayan Wasista tidak memungkiri atas peningkatan kunjungan wisatawan ke Pantai Kuta. Menurut dia, secara kasat mata kunjungan saat ini sekitar 60 persen jika dibandingkan sebelum pandemi Covid-19. Kondisi ini menjadi angin segar karena berdampak pada roda perekonomian masyarakat Kuta yang sebagian besar menggantungkan perekonomian dari berjualan di pantai.
“Meningkatnya kunjungan wisatawan terlihat sejak awal tahun. Semakin ke sini semakin meningkat, sudah capai 60 persen,” kata Wasista, Rabu (19/7).
Dikatakan, meningkatnya kunjungan wisatawan ini membuat aktivitas pedagang di sepanjang pantai beroperasi hingga pukul 19.00 Wita. Padahal, sebelumnya para pedagang hanya beroperasi hingga pukul 18.00 Wita. “Kalau dahulu jam 6 (Pukul 18.00 Wita) itu sudah di rumah semua. Tapi sekarang pedagang masih berjualan dan menyalakan lampu di setiap lokasi dagangannya. Ini salah satu tanda bahwa aktivitas pariwisata di Pantai Kuta sudah mulai bangkit,” ujar Wasista.
“Kami di desa adat sangat senang melihat kondisi saat ini. Masyarakat Kuta sudah mulai bangkit lagi. Makanya, kami tidak membatasi karena biarkan mereka berjualan, sehingga bisa lebih banyak penghasilan mereka,” imbuhnya.
Dengan ramainya kunjungan wisatawan, Wasista hanya berpesan kepada para pedagang untuk selalu menjaga keamanan dan kebersihan di pantai. Selain itu, dia juga berharap para pedagang turut menjaga barang-barang pengunjung yang sedang mandi atau surfing.
“Saya sudah imbau semua pedagang agar turut serta menjaga semua barang milik wisatawan. Kalau ada barang di pantai, tolong dipantau terus, karena ini soal kepercayaan wisatawan. Kalau mereka merasa aman dan nyaman, pasti selalu berkunjung dan tentunya akan mempromosikan ke keluarga, kerabat, teman atau pun lewat media sosial mereka. Jadi ini yang harus kita jaga agar kunjungan terus meningkat ke depan,” pesannya. 7 dar
Bendesa Adat Kuta I Wayan Wasista tidak memungkiri atas peningkatan kunjungan wisatawan ke Pantai Kuta. Menurut dia, secara kasat mata kunjungan saat ini sekitar 60 persen jika dibandingkan sebelum pandemi Covid-19. Kondisi ini menjadi angin segar karena berdampak pada roda perekonomian masyarakat Kuta yang sebagian besar menggantungkan perekonomian dari berjualan di pantai.
“Meningkatnya kunjungan wisatawan terlihat sejak awal tahun. Semakin ke sini semakin meningkat, sudah capai 60 persen,” kata Wasista, Rabu (19/7).
Dikatakan, meningkatnya kunjungan wisatawan ini membuat aktivitas pedagang di sepanjang pantai beroperasi hingga pukul 19.00 Wita. Padahal, sebelumnya para pedagang hanya beroperasi hingga pukul 18.00 Wita. “Kalau dahulu jam 6 (Pukul 18.00 Wita) itu sudah di rumah semua. Tapi sekarang pedagang masih berjualan dan menyalakan lampu di setiap lokasi dagangannya. Ini salah satu tanda bahwa aktivitas pariwisata di Pantai Kuta sudah mulai bangkit,” ujar Wasista.
“Kami di desa adat sangat senang melihat kondisi saat ini. Masyarakat Kuta sudah mulai bangkit lagi. Makanya, kami tidak membatasi karena biarkan mereka berjualan, sehingga bisa lebih banyak penghasilan mereka,” imbuhnya.
Dengan ramainya kunjungan wisatawan, Wasista hanya berpesan kepada para pedagang untuk selalu menjaga keamanan dan kebersihan di pantai. Selain itu, dia juga berharap para pedagang turut menjaga barang-barang pengunjung yang sedang mandi atau surfing.
“Saya sudah imbau semua pedagang agar turut serta menjaga semua barang milik wisatawan. Kalau ada barang di pantai, tolong dipantau terus, karena ini soal kepercayaan wisatawan. Kalau mereka merasa aman dan nyaman, pasti selalu berkunjung dan tentunya akan mempromosikan ke keluarga, kerabat, teman atau pun lewat media sosial mereka. Jadi ini yang harus kita jaga agar kunjungan terus meningkat ke depan,” pesannya. 7 dar
Komentar