BBPOM Nilai Peserta Pameran Kuliner Semakin Sadar
Balai Besar Pengawas Obat dan Makanan (BPPOM) di Denpasar bersama Dinas Kesehatan, Dinas Perikanan dan Kelautan, Lab Kesehatan, dan Lab Perikanan melakukan sidak pangan terhadap stand kuliner di areal Pesta Kesenian Bali (PKB) XXXIX tahun 2017 di Taman Budaya Bali, Selasa (20/6) sore.
DENPASAR, NusaBali
Kepala BBPOM di Denpasar, Dra Endang Widowati Apt mengatakan, dibanding tahun sebelumnya, pameran kuliner yang menyajikan makanan-makanan tradisional khas Bali ini jauh mengalami perubahan. Dalam sidak kemarin, dari sebanyak 24 sampel yang diuji, seluruhnya dinyatakan negatif, alias memenuhi syarat untuk dikonsumsi masyarakat. “Kita membeli sampel selektif yang dicurigai sebanyak 24 sampel. Terbagi menjadi empat uji, yakni uji formalin jenis ikan-ikanan dan tahu sebanyak 9 sampel, uji boraks lima sampel berupa lontong, kerupuk dan laklak, serta rodamin B 7 sampel dan metanil yellow 3 sampel. Semua memenuhi syarat,” ungka Endang.
ikatakan, sebelumnya pada sidak kuliner PKB tahun 2016 lalu, ditemukan makanan positif mengandung bahan berbahaya yakni sate ikan lilit dan tusuk mengandung formalin dan dua jenis kerupuk beras mengandung boraks. Dengan tidak ditemukannya makanan positif berbahaya, Endang menilai para pedagang mulai sadar untuk memperhatikan keamanan serta kebersihan makanan.
“Tadi (kemarin, red) kami juga mengambil sate di tempat yang dulu. Mereka sudah sadar dan sudah beli ikan di lain tempat. Hal ini karena temuan tahun lalu, sudah ditindaklanjuti dengan penelusuran oleh Dinas Perikanan dan Kelautan dan Lab Perikanan. Bahkan, khusus untuk ikan seminggu sekali dilakukan pengecekan,” ujar Endang.
Sidak ini, kata Endang, dilakukan mengecek keamanan produk makanan yang dijual di arena PKB, sehingga masyarakat pengunjung PKB dapat menikmati makanan tersebut tanpa khawatir ada zat berbahaya. “Kami dengan lintas sektor bersama-sama melindungi masyarakat yang berbelanja di PKB. Begitu juga mengimbau para peserta pameran kuliner agar menjaga kebersihan dan keamanan pangan yang dijual,” tandasnya.* in
Komentar