Tim Muaythai Siap Tarung Tiga Ronde
Atlet Bali Terbiasa Sparing dengan Wisatawan Bule
Dalam satu bulan ke depan atau saat tampil di Pra PON, kondisi fisik akan mencapai peak performance. Sebab mereka telah melewati tahapan program yang dirancang tim pelatih, sejak dikumpulkan dalam seleksi pertama tiga bulan lalu.
MANGUPURA, NusaBali
Sebanyak 23 atlet bela diri Muaythai asal Bali diklaim punya fisik aman untuk bertanding tiga ronde dalam kualifikasi PON 2024, di Universitas Negeri Surabaya (UNESA), pada 20-27 Agustus 2023. Berdasarkan hasil test fisik, progress kebugaran mereka di atas level 9 untuk putri dan level 11 ke atas untuk putra.
Selain itu 23 petarung asal Pulau Dewata itu juga diklaim memiliki keunggulan lain, karena terbiasa menjalani sparing dengan bule atau wisatawan asing di Camps Dee Muaythai Kerobokan Badung. Mereka pun dinilai siap bertarung all out selama tiga ronde.
Menurut Ketum Pengprov Muaythai Bali, Made Sumitra Candra Jaya, pada Kamis (20/7), fisik atlet Muaythai Bali dalam kondisi sangat bagus. Bahkan dalam satu bulan ke depan atau tepat saat tampil di Pra PON, pensiunan dosen itu meyakini akan mencapai peak performance terbaik. Sebab merelka telah melewati tahapan program yang dirancang tim pelatih, sejak dikumpulkan dalam seleksi pertama tiga bulan lalu.
"Level fisiknya terus meningkat. Untuk putri rata - rata level 9 ke atas, dan sektor putra itu levelnya mencapai 10-11 ke atas," kata Sumitra Candra Jaya.
Dengan demikian, kata Sumitra Candra, peluang petarung Bali cukup terbuka untuk meraih medali di Pra PON. Meskipun saat kualifikasi tanpa dibebani meraih medali emas, namun incaran utama adalah meraih tiket PON dengan harapan bisa masuk final.
Menjelang Pra PON, kata Sumitra, berbagai cara dilakukan tim muaythai Bali. Salah satunya rutin menggelar sparing dengan bule atau wisatawan asing yang memang menekuni cabor muaythai. Sehingga mereka terbiasa ketemu atau berhadapan dengan atlet Muaythai profesional. "Akses ujicoba dengan petarung profesional sudah kita sering rasakan, apalagi mereka ditempa pelatih profesional," tutur Sumitra Candra.
Menurutnya, asas manfaatnya terbiasa latih tanding tanding dengan bule yang memiliki beragam teknik unggulan. Harapannya melatih mental dan pada nantinya terbiasa berhadapan dengan atlet profesional saat diterjunkan di Pra PON yang masih berstatus amatir.
"Jadi kedepan tinggal pemantapan dan pemantapan saja," tegas Sumitra Candra.
Terlepas dari semua itu, kata Sumitra Candra, pihaknya mengantisipasi petarung dari Jawa Barat, Jawa Timur dan DKI Jakarta dalam babak kualifikasi PON nanti. Tiga provinsi itu dinilai memiliki petarung berkualitas yang syarat akan pengalaman di level nasional.
"Kalau untuk Pra PON baru tiga provinsi yang menjadi atensi kita di nasional. Dari semua itu petarung asal Jabar yang paling kelihatan di nasional," jelas Sumitra Candra Jaya. dek
Sebanyak 23 atlet bela diri Muaythai asal Bali diklaim punya fisik aman untuk bertanding tiga ronde dalam kualifikasi PON 2024, di Universitas Negeri Surabaya (UNESA), pada 20-27 Agustus 2023. Berdasarkan hasil test fisik, progress kebugaran mereka di atas level 9 untuk putri dan level 11 ke atas untuk putra.
Selain itu 23 petarung asal Pulau Dewata itu juga diklaim memiliki keunggulan lain, karena terbiasa menjalani sparing dengan bule atau wisatawan asing di Camps Dee Muaythai Kerobokan Badung. Mereka pun dinilai siap bertarung all out selama tiga ronde.
Menurut Ketum Pengprov Muaythai Bali, Made Sumitra Candra Jaya, pada Kamis (20/7), fisik atlet Muaythai Bali dalam kondisi sangat bagus. Bahkan dalam satu bulan ke depan atau tepat saat tampil di Pra PON, pensiunan dosen itu meyakini akan mencapai peak performance terbaik. Sebab merelka telah melewati tahapan program yang dirancang tim pelatih, sejak dikumpulkan dalam seleksi pertama tiga bulan lalu.
"Level fisiknya terus meningkat. Untuk putri rata - rata level 9 ke atas, dan sektor putra itu levelnya mencapai 10-11 ke atas," kata Sumitra Candra Jaya.
Dengan demikian, kata Sumitra Candra, peluang petarung Bali cukup terbuka untuk meraih medali di Pra PON. Meskipun saat kualifikasi tanpa dibebani meraih medali emas, namun incaran utama adalah meraih tiket PON dengan harapan bisa masuk final.
Menjelang Pra PON, kata Sumitra, berbagai cara dilakukan tim muaythai Bali. Salah satunya rutin menggelar sparing dengan bule atau wisatawan asing yang memang menekuni cabor muaythai. Sehingga mereka terbiasa ketemu atau berhadapan dengan atlet Muaythai profesional. "Akses ujicoba dengan petarung profesional sudah kita sering rasakan, apalagi mereka ditempa pelatih profesional," tutur Sumitra Candra.
Menurutnya, asas manfaatnya terbiasa latih tanding tanding dengan bule yang memiliki beragam teknik unggulan. Harapannya melatih mental dan pada nantinya terbiasa berhadapan dengan atlet profesional saat diterjunkan di Pra PON yang masih berstatus amatir.
"Jadi kedepan tinggal pemantapan dan pemantapan saja," tegas Sumitra Candra.
Terlepas dari semua itu, kata Sumitra Candra, pihaknya mengantisipasi petarung dari Jawa Barat, Jawa Timur dan DKI Jakarta dalam babak kualifikasi PON nanti. Tiga provinsi itu dinilai memiliki petarung berkualitas yang syarat akan pengalaman di level nasional.
"Kalau untuk Pra PON baru tiga provinsi yang menjadi atensi kita di nasional. Dari semua itu petarung asal Jabar yang paling kelihatan di nasional," jelas Sumitra Candra Jaya. dek
Komentar