Eko Yuli Pertajam Tiga Rekornas
AKARTA, NusaBali - Lifter Jawa Timur Eko Yuli Irawan tampil digdaya dengan memecahkan tiga rekor nasional (rekornas) di kelas 67kg putra pada Kejurnas Angkat Besi Senior 2023 di GOR Saparua, Bandung, Jawa Barat, Rabu.
Eko tampil nyaris tanpa perlawanan dari para pesaing. Pada angkatan snatch, dia menorehkan angkatan 146kg. Hasil tersebut mempertajam pencapaian 145kg yang tercipta pada IWF Grand Prix I 2023 di Havana, Kuba, 8-19 Juni.
Atlet 33 tahun itu juga mempertajam rekornas untuk angkatan clean and jerk usai membukukan 177kg atau lebih baik 1kg dari pencapaian di IWF Grand Prix I Kuba. Begitu juga di kategori total angkatan dari 321kg di Kuba menjadi 323kg.
"Selanjutnya fokus untuk Kejuaraan Dunia di Arab Saudi pada September dan Asian Games 2022 (2023) di Hangzhou pada Oktober mendatang," kata Eko Yuli, dalam rilis tertulis, Rabu (20/7).
Sedangkan perak diraih lifter tuan rumah Jawa Barat Muh. Nur Fuad Jamal dengan angkatan snatch seberat 124kg, clean and jerk 153kg, dan total angkatan 277kg. Perunggu milik atlet Papua Jan Adrianus Hosea dengan angkatan snatch 123kg, clean and jerk 143kg, dan total angkatan 266kg.
Di sisi lain, persaingan sengit justru terjadi antara dua lifter penghuni pemusatan nasional (pelatnas) Sarah (Jawa Barat) dan Natasya Beteyob (Papua) di kelas 59kg putri. Keduanya unjuk kemampuan pada dua jenis angkatan yakni snatch dan clean and jerk dan saling berbagi medali emas.
Pada angkatan snatch, Sarah meraih emas dengan angkatan 93kg, sedangkan Natasya Beteyob yang mengangkat beban seberat 92kg meraih perak. Perunggu untuk jenis angkatan ini diraih lifter Jambi Tania Costantia (77kg).
Sementara itu, Ketua Bidang Pembinaan dan Prestasi PB PABSI Hadi Wihardja Oly mengatakan Tasya dan Sarah merupakan lifter Indonesia terbaik saat ini di kelas 59kg putri.
"Masing-masing memiliki kelebihan dan kekurangan. Seperti Tasya, jika untuk angkatan clean and jerk masih sulit untuk ditandingi karena memiliki power yang sangat kuat. Ya, keduanya harus lebih fokus lagi agar jumlah angkatannya meningkat," ujar Hadi wihadja Oly. ant
Atlet 33 tahun itu juga mempertajam rekornas untuk angkatan clean and jerk usai membukukan 177kg atau lebih baik 1kg dari pencapaian di IWF Grand Prix I Kuba. Begitu juga di kategori total angkatan dari 321kg di Kuba menjadi 323kg.
"Selanjutnya fokus untuk Kejuaraan Dunia di Arab Saudi pada September dan Asian Games 2022 (2023) di Hangzhou pada Oktober mendatang," kata Eko Yuli, dalam rilis tertulis, Rabu (20/7).
Sedangkan perak diraih lifter tuan rumah Jawa Barat Muh. Nur Fuad Jamal dengan angkatan snatch seberat 124kg, clean and jerk 153kg, dan total angkatan 277kg. Perunggu milik atlet Papua Jan Adrianus Hosea dengan angkatan snatch 123kg, clean and jerk 143kg, dan total angkatan 266kg.
Di sisi lain, persaingan sengit justru terjadi antara dua lifter penghuni pemusatan nasional (pelatnas) Sarah (Jawa Barat) dan Natasya Beteyob (Papua) di kelas 59kg putri. Keduanya unjuk kemampuan pada dua jenis angkatan yakni snatch dan clean and jerk dan saling berbagi medali emas.
Pada angkatan snatch, Sarah meraih emas dengan angkatan 93kg, sedangkan Natasya Beteyob yang mengangkat beban seberat 92kg meraih perak. Perunggu untuk jenis angkatan ini diraih lifter Jambi Tania Costantia (77kg).
Sementara itu, Ketua Bidang Pembinaan dan Prestasi PB PABSI Hadi Wihardja Oly mengatakan Tasya dan Sarah merupakan lifter Indonesia terbaik saat ini di kelas 59kg putri.
"Masing-masing memiliki kelebihan dan kekurangan. Seperti Tasya, jika untuk angkatan clean and jerk masih sulit untuk ditandingi karena memiliki power yang sangat kuat. Ya, keduanya harus lebih fokus lagi agar jumlah angkatannya meningkat," ujar Hadi wihadja Oly. ant
1
Komentar