Pasar Tradisional Mulai Terasa Lengang
Dampak mudik dari warga yang pulang kampung (mudik) yang sebagian besar ke Jawa mulai terasa di Denpasar.
DENPASAR, NusaBali
Terutama di beberapa pasar umum/tradisional, di antaranya Pasar Kreneng, Pasar Kumbasari dan Pasar Gunung Agung. Suasana pasaran mulai lengang. Pengunjung berkurang, yang berimbas berkurangnya pendapatan pedagang. “Langganan saya sejak kemarin sudah pulang kampung. Sehingga jadi sepi,” ujar Ni Ketut Sri, seorang pedagang sayur di Pasar Gunung Agung Denpasar Barat, Rabu (21/6).
Hal itulah kata Sri menyebabkan harga sayur-mayur langsung drop. Sawi hijau misalnya, hanya Rp 4.000 per kg. Padahal sebelumnya harganya Rp 7.000 - Rp 9.000 per kg. Hampir semua jenis sayuran seperti bayam, kol, buncis dan lainnya menurun harganya salah satunya akibat sepinya pasaran. Sedang yang relatif mahal adalah kentang dan wortel. Kentang Rp 14.000 per kg sedang wortel Rp 17.000 per kg. “ Ini karena didatangkan dari Jawa. Jadi kena tambahan ongkos angkut,” kata Ketut Wirata, pedagang lainnya.
Kondisi yang sama terlihat di Pasar Kumbasari. “Memang rutin seperti ini. Karena langganan kan banyak dari warga yang mudik,” ujar salah seorang pedagang bumbu di Pasar Kumbasari. Dia menunjuk suasana pasar yang jauh lebih lengang dari biasa. Dari penuturan para pedagang di pasar-pasar tersebut penurunan pembeli ada yang sampai 50 persen dirasakan. “Karena pembeli kita kan kebanyakan pedagang juga yang sekarang mudik,” tambah Ketut Sri. *k17
Terutama di beberapa pasar umum/tradisional, di antaranya Pasar Kreneng, Pasar Kumbasari dan Pasar Gunung Agung. Suasana pasaran mulai lengang. Pengunjung berkurang, yang berimbas berkurangnya pendapatan pedagang. “Langganan saya sejak kemarin sudah pulang kampung. Sehingga jadi sepi,” ujar Ni Ketut Sri, seorang pedagang sayur di Pasar Gunung Agung Denpasar Barat, Rabu (21/6).
Hal itulah kata Sri menyebabkan harga sayur-mayur langsung drop. Sawi hijau misalnya, hanya Rp 4.000 per kg. Padahal sebelumnya harganya Rp 7.000 - Rp 9.000 per kg. Hampir semua jenis sayuran seperti bayam, kol, buncis dan lainnya menurun harganya salah satunya akibat sepinya pasaran. Sedang yang relatif mahal adalah kentang dan wortel. Kentang Rp 14.000 per kg sedang wortel Rp 17.000 per kg. “ Ini karena didatangkan dari Jawa. Jadi kena tambahan ongkos angkut,” kata Ketut Wirata, pedagang lainnya.
Kondisi yang sama terlihat di Pasar Kumbasari. “Memang rutin seperti ini. Karena langganan kan banyak dari warga yang mudik,” ujar salah seorang pedagang bumbu di Pasar Kumbasari. Dia menunjuk suasana pasar yang jauh lebih lengang dari biasa. Dari penuturan para pedagang di pasar-pasar tersebut penurunan pembeli ada yang sampai 50 persen dirasakan. “Karena pembeli kita kan kebanyakan pedagang juga yang sekarang mudik,” tambah Ketut Sri. *k17
1
Komentar