Rehabilitasi DPT Telan Rp 6,2 M Lebih
Jika tidak segera ditangani, maka volume kerusakan DPT akan bertambah hingga makin mengancam badan jalan.
BANGLI, NusaBali
Dinding Penahan Tanah (DPT) di beberapa ruas jalan di Kabupaten Bangli, mengalami kerusakan. Kerusakan ini disebabkan beberapa faktor, salah satunya karena bencana alam pascahujan lebat. Rehabilitasi DPT tersebut membutuhkan dana tak kecil, Rp 6,2 miliar lebih.
Kabid Bina Marga Dinas PUPR Perkim Bangli I Wayan Lega Suprapto mengatakan kerusakan DPT ini terdapat di beberapa ruas jalan di empat kecamatan. Di Kecamatan Tembuku, Susut, dan Kintamani, masing-masing pada enam ruas jalan. ‘’Khusus di Kecamatan Bangli pada lima ruas jalan,’’ jelas Lega Suprapto.
Disampaikan, kerusakan DPT tersebut dipicu oleh beberapa faktor. Antara lain, drainase tidak berfungsi dengan baik. Drainase tersumbat tanah yang dihanyutkan hujan lebat. Dampaknya, drainase dibebani material hingga memicu DPT ambrol. Ada DPT rusak karena bencana alam longsor.
Menurut Lega Suprapto, kerusakan ini harus segara ditangani. Jika tidak segera ditangani, maka volume kerusakan DPT akan bertambah hingga makin mengancam badan jalan. ‘‘Kerusakan ini, tentu makin rawan bagi para pengguna jalan, baik jalan kaki dan pengendara," ungkapnya, Jumat (21/7).
Kabid asal Desa Manikliyu, Kecamatan Kintamani ini menjelaskan, perbaikan kerusakan DPT tersebut tentu dengan melihat volume kerusakan. Jika dirasa kerusakan tidak begitu besar, maka kebutuhan penanganannya akan segera lewat anggaran perbaikkan rutin.
Sedangkan untuk kerusakan yang membutuhkan anggaran besar, perbaikannya nanti dilakukan setelah melalui pengusulan anggaran.
Jelas Lega Suprapto, anggaran besar untuk memperbaiki DPT yang rusak, antara lain di Kecamatan Tembuku membutuhkan anggaran Rp 1,6 miliar, Kecamatan Kintamani Rp 1,2 miliar, Kecamatan Susut Rp 614 juta lebih, dan Kecamatan Bangli Rp 2,6 miliar. "Total anggaran yang dibutuhkan Rp 6,2 miliar lebih,” bebernya.
Khusus untuk pembangunan DPT Tamanbali- Guliang Kangin yang sudah sempat dikerjakan namun putus kontrak, kata dia, kini dilanjutkan dengan anggaran Rp 1,5 miliar.7esa
Komentar