Desa Adat Kuta Tata Setra Asem Celagi
Gunakan Paving Bekas Bongkaran dari Jalan Mataram
MANGUPURA, NusaBali - Desa Adat Kuta mulai menata Setra (kuburan) Asam Celagi yang ada di kawasan Pantai Kuta, Kecamatan Kuta. Menariknya penataan area itu akan memanfaatkan paving bekas yang notabene berasal dari Jalan Mataram yang sudah diganti menggunakan aspal.
Bendesa Adat Kuta I Wayan Wasista, mengatakan penataan di Setra Asam Celagi difokuskan pada titik yang kerap berdebu saat musim panas dan becek saat musim hujan. “Pemasangan paving ini memang dilakukan untuk membuat area setra milik desa adat ini lebih terlihat rapi dan bagus. Tentu upaya ini juga untuk mengurangi kondisi becek saat hujan, dan berdebu saat panas,” ujarnya, Jumat (21/7).
Wasista menjelaskan paving yang digunakan untuk penataan itu memanfaatkan paving bekas dari perbaikan Jalan Mataram. Yang mana menurutnya, paving ini masih sangat bagus dan layak digunakan kembali. “Paving itu dari bekas bongkaran, kemudian kami mohonkan ke Dinas PUPR untuk keperluan menunjang tempat pengabenan di sana. Ini yang tiang manfaatkan, tinggal bayar tukang saja,” jelasnya.
Dari permohonan yang diajukan ke Dinas PUPR, akhirnya diizinkan untuk dimanfaatkan. Sekarang, kata dia, kondisi di lokasi sudah lebih rapi.
Selain di area pengabenan, nantinya bila ada paving yang masih tersisa akan dipasang di lokasi pembakaran di sebelah jogging track. Selain di tempat pembakaran, di sisi selatan juga akan dipasang kalau masih mencukupi.
“Untuk di sisi selatan, dengan pemasangan paving ini bisa dimanfaatkan untuk parkir kendaraan, yang tentunya bisa juga untuk menambah income desa adat, kalau disetujui,” kata Wasista. 7 dar
Wasista menjelaskan paving yang digunakan untuk penataan itu memanfaatkan paving bekas dari perbaikan Jalan Mataram. Yang mana menurutnya, paving ini masih sangat bagus dan layak digunakan kembali. “Paving itu dari bekas bongkaran, kemudian kami mohonkan ke Dinas PUPR untuk keperluan menunjang tempat pengabenan di sana. Ini yang tiang manfaatkan, tinggal bayar tukang saja,” jelasnya.
Dari permohonan yang diajukan ke Dinas PUPR, akhirnya diizinkan untuk dimanfaatkan. Sekarang, kata dia, kondisi di lokasi sudah lebih rapi.
Selain di area pengabenan, nantinya bila ada paving yang masih tersisa akan dipasang di lokasi pembakaran di sebelah jogging track. Selain di tempat pembakaran, di sisi selatan juga akan dipasang kalau masih mencukupi.
“Untuk di sisi selatan, dengan pemasangan paving ini bisa dimanfaatkan untuk parkir kendaraan, yang tentunya bisa juga untuk menambah income desa adat, kalau disetujui,” kata Wasista. 7 dar
1
Komentar