Jumat Curhat, Kapolres Jembrana Diminta Bubarkan Trek-trekan
Serahkan Bantuan Plang untuk Pecalang Desa Adat Yeh Kuning
NEGARA, NusaBali - Jajaran Polres Jembrana mengintensifkan kegiatan Jumat Curhat dengan tokoh masyarakat desa di Jembrana.
Menariknya, tidak hanya sekedar menyampaikan imbauan ataupun menampung curhatan tokoh masyarakat. Namun dalam setiap kesempatan Jumat Curhat Manyame Braya Kapolres Jembrana, juga diisi penyerahan bantuan plang tanda upacara agama untuk desa adat setempat.
Seperti dilaksanakan di Kantor Desa Yeh Kuning, Desa Yeh Kuning, Kecamatan Jembrana, Jembrana, Jumat (21/7). Usai kegiatan Jumat Curhat bersama para tokoh masyarakat Yeh Kuning itu, Kasat Binmas Polres Jembrana AKP I Made Sarianti mewakili Kapolres Jembrana AKBP I Dewa Gede Juliana, menyerahkan bantuan 2 buah plang tanda upacara dan sejumlah baju untuk pecalang Desa Adat Yeh Kuning.
"Ini merupakan salah satu program dari Bapak Kapolres untuk memberikan bantuan plang tanda upacara agama kepada masing-masing Desa Adat di Jembrana. Di mana harapannya, plang ini dapat digunakan dalam kegiatan-kegiatan upacara keagamaan. Serta kami juga ada bantuan berupa baju untuk pecalang," ujar AKP Sarianti.
Dalam kegiatan Jumat Curhat itu, AKP Sarianti yang hadir bersama Kapolsek Jembrana yang anyar Ipda Richard Damianus Pengan, sempat memberikan berbagai imbaun terkait ketertiban dan keamanan masyarakat (Kamtibmas). Salah satunya menyoal jelang Pemilu 2024. Dalam situasi tahun politik ini, pihaknya berharap jangan sampai karena berbeda pilihan politik menimbulkan masalah di lingkungan masyarakat. "Kami juga berpesan kepada Bapak Bhabinkamtibmas, Babinsa, dan Polprades (Pol PP di Desa) dapat ikut membantu menjaga situasi Kamtibmas," ucap AKP Sarianti.
Sedangan dalam sesi tanya jawab, dari Kelian Adat Banjar Tengah, Yeh Kuning, I Wayan Wiarta sempat curhat terkait dengan masalah trek-trekan atau balap liar yang kerap terjadi di wilayah pesisir Pantai Yeh Kuning. Dirinya mengaku, dari pihak desa sebenarnya sudah sering melaksanakan patroli penanganan trek-trekan. Namun trek-trekan yang meresahkan warga itu, masih saja terjadi dan biasa dilakukan pada hari Minggu sore.
Wiarta berharap kepada pihak Kepolisian untuk menggencarkan penertiban terhadap para pelaku trek-trekan yang terkesan membandel tersebut. "Sebelumnya kita sudah pernah melaksanakan upaya pembubaran dengan Polsek. Tetapi itu sudah lama. Jadi mohon kedepannya bantuan supaya kegiatan trek-trekan ini bisa dihilangkan. Karena saya merasa disamping masalah keamanan, juga membahayakan pengunjung,” ucap Wiarta.
Menanggapi hal tersebut, Kapolsek Kota Jembrana Ipda Richard Damianus Pengan mengatakan, akan mengatensi masalah trek-trekan terebut. Kedepan, pihaknya akan selalu mengawasi dan bekerjasama dengan aparat desa untuk menghilangkan aksi trek-trekan di Pantai Yeh Kuning. "Mohon nantinya informasikan ke kami atau bisa melalu Bhabinkamtibmas terkait dengan aksi trek-trekan itu. Dan kami akan antisipasi dan tindak pelakunya," ucap Ipda Richard. 7 ode
Seperti dilaksanakan di Kantor Desa Yeh Kuning, Desa Yeh Kuning, Kecamatan Jembrana, Jembrana, Jumat (21/7). Usai kegiatan Jumat Curhat bersama para tokoh masyarakat Yeh Kuning itu, Kasat Binmas Polres Jembrana AKP I Made Sarianti mewakili Kapolres Jembrana AKBP I Dewa Gede Juliana, menyerahkan bantuan 2 buah plang tanda upacara dan sejumlah baju untuk pecalang Desa Adat Yeh Kuning.
"Ini merupakan salah satu program dari Bapak Kapolres untuk memberikan bantuan plang tanda upacara agama kepada masing-masing Desa Adat di Jembrana. Di mana harapannya, plang ini dapat digunakan dalam kegiatan-kegiatan upacara keagamaan. Serta kami juga ada bantuan berupa baju untuk pecalang," ujar AKP Sarianti.
Dalam kegiatan Jumat Curhat itu, AKP Sarianti yang hadir bersama Kapolsek Jembrana yang anyar Ipda Richard Damianus Pengan, sempat memberikan berbagai imbaun terkait ketertiban dan keamanan masyarakat (Kamtibmas). Salah satunya menyoal jelang Pemilu 2024. Dalam situasi tahun politik ini, pihaknya berharap jangan sampai karena berbeda pilihan politik menimbulkan masalah di lingkungan masyarakat. "Kami juga berpesan kepada Bapak Bhabinkamtibmas, Babinsa, dan Polprades (Pol PP di Desa) dapat ikut membantu menjaga situasi Kamtibmas," ucap AKP Sarianti.
Sedangan dalam sesi tanya jawab, dari Kelian Adat Banjar Tengah, Yeh Kuning, I Wayan Wiarta sempat curhat terkait dengan masalah trek-trekan atau balap liar yang kerap terjadi di wilayah pesisir Pantai Yeh Kuning. Dirinya mengaku, dari pihak desa sebenarnya sudah sering melaksanakan patroli penanganan trek-trekan. Namun trek-trekan yang meresahkan warga itu, masih saja terjadi dan biasa dilakukan pada hari Minggu sore.
Wiarta berharap kepada pihak Kepolisian untuk menggencarkan penertiban terhadap para pelaku trek-trekan yang terkesan membandel tersebut. "Sebelumnya kita sudah pernah melaksanakan upaya pembubaran dengan Polsek. Tetapi itu sudah lama. Jadi mohon kedepannya bantuan supaya kegiatan trek-trekan ini bisa dihilangkan. Karena saya merasa disamping masalah keamanan, juga membahayakan pengunjung,” ucap Wiarta.
Menanggapi hal tersebut, Kapolsek Kota Jembrana Ipda Richard Damianus Pengan mengatakan, akan mengatensi masalah trek-trekan terebut. Kedepan, pihaknya akan selalu mengawasi dan bekerjasama dengan aparat desa untuk menghilangkan aksi trek-trekan di Pantai Yeh Kuning. "Mohon nantinya informasikan ke kami atau bisa melalu Bhabinkamtibmas terkait dengan aksi trek-trekan itu. Dan kami akan antisipasi dan tindak pelakunya," ucap Ipda Richard. 7 ode
Komentar