Korsleting, Seisi Rumah Ludes Terbakar
NEGARA, NusaBali - Peristiwa kebakaran sebuah rumah warga terjadi di Banjar Mandar, Desa Cupel, Kecamatan Negara, Jembrana, Minggu (23/7) dini hari.
Beruntung tidak ada korban jiwa dalam kebakaran rumah milik keluarga Ahmad Haidir, 43, tersebut. Namun amukan api turut meludeskan seisi barang berharga di rumah korban hingga menyebabkan kerugian material hingga sekitar Rp 200 juta.
Dari informasi, musibah kebakaran bangunan rumah permanen itu terjadi pada sekitar pukul 03.00 Wita. Kebakaran pertamakali diketahui oleh ibu korban, Juwariyah, 67. Saat itu, saksi yang terbangun karena hendak buang air kecil, mendengar adanya suara letupan dan merasakan ada getaran di belakang rumah.
Awalnya saksi sempat menduga terjadi gempa bumi. Namun karena terus mendengar suara letupan, saksi berusaha mengecek ke belakang dan ternyata melihat kobaran api pada atap belakang rumah. Mengetahui kebakaran tersebut, saksi langsung membangunkan seluruh keluarganya untuk segera keluar rumah.
Untungnya, seluruh anggota keluarga korban sudah langsung keluar sehingga tidak ada korban saat api melahap seluruh atap dan seisi rumah korban. "Tidak ada korban luka maupun jiwa. Tetapi kerugian materi ditaksir mencapai Rp 200 juta," ujar Kasi Humas Polres Jembrana AKP I Komang Muliyadi.
Selain bangunan rumah korban, hampir seluruh barang berharga di dalam rumah korban ludes terbakar. Barang berharga yang hangus terbakar itu, diantaranya berupa kulkas, TV, kasur, almari, surat-surat berharga, sertifikat tanah hingga uang tunai senilai Rp1 juta. "Untuk penyebab masih diselidiki. Tetapi ada dugaan mengarah korsleting dari kamar di belakang rumah," ucap AKP Muliyadi.
Dari informasi, musibah kebakaran bangunan rumah permanen itu terjadi pada sekitar pukul 03.00 Wita. Kebakaran pertamakali diketahui oleh ibu korban, Juwariyah, 67. Saat itu, saksi yang terbangun karena hendak buang air kecil, mendengar adanya suara letupan dan merasakan ada getaran di belakang rumah.
Awalnya saksi sempat menduga terjadi gempa bumi. Namun karena terus mendengar suara letupan, saksi berusaha mengecek ke belakang dan ternyata melihat kobaran api pada atap belakang rumah. Mengetahui kebakaran tersebut, saksi langsung membangunkan seluruh keluarganya untuk segera keluar rumah.
Untungnya, seluruh anggota keluarga korban sudah langsung keluar sehingga tidak ada korban saat api melahap seluruh atap dan seisi rumah korban. "Tidak ada korban luka maupun jiwa. Tetapi kerugian materi ditaksir mencapai Rp 200 juta," ujar Kasi Humas Polres Jembrana AKP I Komang Muliyadi.
Selain bangunan rumah korban, hampir seluruh barang berharga di dalam rumah korban ludes terbakar. Barang berharga yang hangus terbakar itu, diantaranya berupa kulkas, TV, kasur, almari, surat-surat berharga, sertifikat tanah hingga uang tunai senilai Rp1 juta. "Untuk penyebab masih diselidiki. Tetapi ada dugaan mengarah korsleting dari kamar di belakang rumah," ucap AKP Muliyadi.
Pada Minggu pagi, Bupati Jembrana I Nengah Tamba sempat turun meninjau musibah kebakaran rumah keluarga korban tersebut. Bersama Kepala Pelaksana BPBD Jembrana, Bupati Tamba menyerahkan bantuan kebutuhan dasar dan paket sembako kepada korban.
Bupati Tamba mengaku, bantuan yang diserahkan ini, tidak sebanding dengan musibah yang dialami korban. Namun bantuan ini merupakan rasa empati dari pemerintah terhadap masyarakat yang sedang mengalami musibah. Dirinya pun berharap agar masyarakat dapat lebih waspada untuk mencegah kebakaran yang kerap dipicu masalah kelistrikan.
"Kebakaran merupakan musibah yang tidak dapat diprediksi. Kepada masyarakat selalu berhati-hati, antisipasi yang berpotensi mengakibatkan peristiwa yang tidak diinginkan," ucap Bupati Tamba, didampingi Kepala Pelaksana (Kalaksa) Badan Penaggulangan Bencana Daerah (BPBD) Jembrana I Putu Agus Artana Putra.
Sementara Agus Artana menjelaskan, bantuan yang diberikan ini, adalah bantuan kebutuhan dasar berupa sembako, peralatan tidur hingga peralatan mandi. Bantuan itu, diutamakan agar kebutuhan dasar korban beserta keluarganya tidak sampai terhambat.
Sedangan terkait bantuan perbaikan rumah korban, akan berupaya diusulkan ke Pemprov ataupun Pusat. "Kita upayakan untuk bantuan perbaikan rumah. Kita usulkan itu lewat proposal," ujarnya. 7ode
1
Komentar