16 Siswa Baru SLB Jalani Tes IQ
AMLAPURA, NusaBali - 16 siswa baru SDLB (Sekolah Dasar Luar Biasa) Negeri Karangasem di bawah naungan SLB Negeri 1 Karangasem, rutin jalani tes IQ (intelligent quotient).
Tes ini untuk mengetahui tingkat kecerdasan siswa sebelum memulai pembelajaran.
"Nanti, hasilnya kami umumkan Minggu depan," jelas Kasek SLB Negeri 1 Karangasem Mudi Dwikorahesti di Amlapura, Minggu (23/7).
Dari 16 siswa itu, kata Mudi Dwikorahesti, belum bisa mengelompokkan sesuai kondisi fisik mereka. Jumlah siswa baru itu mengalami penurunan di bandingkan tahun lalu, sebanyak 25 siswa.
Psikolog Ni Ketut Jeni Adhi dari Himpunan Psikologi Indonesia melakukan tes untuk 16 siswa baru, tes berakhir Jumat (21/7). Tes IQ untuk siswa baru kelas I SDLB, berlangsung sejak tahun ajaran 2012/2013.
Mudi Dwikorahesti mengatakan, selama ini menggelar tes IQ yang paling sulit saat menyasar siswa autis. Sebab, siswa tersebut bergerak terus dan hiperaktif. Hail tes IQ selama ini kebanyakan di bawah rata-rata normal.
Mudi Dwikorahesti tetap memandang penting menggelar tes IQ, yang bertujuan untuk mengetahui kemampuan siswa dalam berkomunikasi. Selain itu, mengetahui tingkat emosional siswa, dengan cara mengobservasi siswa agar mendapatkan data yang akurat untuk mendapatkan kesimpulan akhir. Pada akhirnya terungkap bakat siswa karena pribadi siswa telah terekam.
Di samping itu, lanjut Mudi Dwikorahesti, hasil akhir dari tes IQ untuk memudahkan guru memberikan pelajaran, karena dat pribadi siswa telah terekam. Terutama dalam berkomunikasi dengan siswa yang lebih banyak menggunakan bahasa isyarat.
Selain itu, untuk memberikan pendidikan karakter, agar rajin ke sekolah, rajin sembahyang, hormat kepada guru, hormat kepada orangtua dan sesama siswa.
Hasil tahun lalu, siswa kelas I SDLB rata-rata IQ dengan skor 80. Mudi Dwikorahesti menyebutkan, tes bukan saja menyasar siswa, juga mengobservasi orangtuanya. Tujuannya, untuk mengungkap latar belakang, anaknya mengalami keterbelakangan mental, rata-rata siswa kesulitan berkomunikasi dan mengalami tuna netra.7k16
"Nanti, hasilnya kami umumkan Minggu depan," jelas Kasek SLB Negeri 1 Karangasem Mudi Dwikorahesti di Amlapura, Minggu (23/7).
Dari 16 siswa itu, kata Mudi Dwikorahesti, belum bisa mengelompokkan sesuai kondisi fisik mereka. Jumlah siswa baru itu mengalami penurunan di bandingkan tahun lalu, sebanyak 25 siswa.
Psikolog Ni Ketut Jeni Adhi dari Himpunan Psikologi Indonesia melakukan tes untuk 16 siswa baru, tes berakhir Jumat (21/7). Tes IQ untuk siswa baru kelas I SDLB, berlangsung sejak tahun ajaran 2012/2013.
Mudi Dwikorahesti mengatakan, selama ini menggelar tes IQ yang paling sulit saat menyasar siswa autis. Sebab, siswa tersebut bergerak terus dan hiperaktif. Hail tes IQ selama ini kebanyakan di bawah rata-rata normal.
Mudi Dwikorahesti tetap memandang penting menggelar tes IQ, yang bertujuan untuk mengetahui kemampuan siswa dalam berkomunikasi. Selain itu, mengetahui tingkat emosional siswa, dengan cara mengobservasi siswa agar mendapatkan data yang akurat untuk mendapatkan kesimpulan akhir. Pada akhirnya terungkap bakat siswa karena pribadi siswa telah terekam.
Di samping itu, lanjut Mudi Dwikorahesti, hasil akhir dari tes IQ untuk memudahkan guru memberikan pelajaran, karena dat pribadi siswa telah terekam. Terutama dalam berkomunikasi dengan siswa yang lebih banyak menggunakan bahasa isyarat.
Selain itu, untuk memberikan pendidikan karakter, agar rajin ke sekolah, rajin sembahyang, hormat kepada guru, hormat kepada orangtua dan sesama siswa.
Hasil tahun lalu, siswa kelas I SDLB rata-rata IQ dengan skor 80. Mudi Dwikorahesti menyebutkan, tes bukan saja menyasar siswa, juga mengobservasi orangtuanya. Tujuannya, untuk mengungkap latar belakang, anaknya mengalami keterbelakangan mental, rata-rata siswa kesulitan berkomunikasi dan mengalami tuna netra.7k16
Komentar