Sekitar 50 Persen Pedagang Nunggak BOP
Kios dan Los di Lantai 3 dan 4 Pasar Badung Banyak yang Tutup
Dirut Perumda Pasar Ida Bagus Kompyang Wiranata menyebut, banyaknya kios dan los yang kosong di lantai 3 dan 4 Pasar Badung karena banyak pedagang yang belum pindah dari Pasar Lokitasari.
DENPASAR, NusaBali
Pedagang di Pasar Badung di Jalan Gajahmada, Denpasar memilih untuk mengosongkan tempat jualannya khususnya di lantai 3 dan 4 pasar karena sepi pembeli. Dampaknya, 50 persen pedagang di lantai tersebut sampai saat ini masih nunggak biaya operasional pasar (BOP) ke Perumda Pasar Sewakadarma.
Hal tersebut diungkapkan Dirut Perumda Pasar Sewakadarma Kota Denpasar Ida Bagus Kompyang Wiranata alias Gus Kowi, Minggu (23/7). Dia menjelaskan semua kios dan los di lantai 3 dan 4 tersebut sudah ada pemiliknya. Namun los dan kios yang rata-rata menjual pakaian, perlengkapan upacara, dan perlengkapan lainnya itu tidak ditempati oleh pedagang/pemiliknya.
Sementara jumlah pedagang pada lantai 3 dan 4 sekitar 800-an pedagang. “Pemiliknya tidak buka, tapi tetap kena biaya sewa. Yang menunggak itu dari lantai 3 dan 4 sekitar 50 persen,” ucap Gus Kowi.
Gus Kowi mengatakan, ada pedagang yang menunggak hingga 6 bulan. Kondisi diakuinya cukup sulit, karena perumda belum leluasa menerapkan kebijakan akibat aset belum diserahkan. Saat ini perumda baru sebatas diberikan tugas sebagai pengelola. “Semestinya 3 bulan nunggak sudah ditegur. Namun kami belum berani karena baru penugasan untuk mengelola,” ujarnya.
Mantan Komisi III dari Fraksi PDIP DPRD Kota Denpasar ini mengungkapkan, target penyerahan aset dilakukan pada 2024 dengan Peraturan Walikota (Perwali). Saat ini, kata dia, Perda terhadap penyertaan modal sudah disahkan oleh legislatif dan eksekutif bahkan tinggal menunggu aset diserahkan dengan perwali sehingga pengelolaan oleh perumda bisa 100 persen.
Gus Kowi mengatakan untuk kios dan los di lantai 1 dan 2 sudah terisi penuh dan aktivitas berjalan normal. Kios dan los di lantai ini menjual kebutuhan pokok berupa daging, sayur, bumbu dapur, dan sebagainya.
Menurut Gus Kowi, masih banyaknya kios dan los yang kosong di lantai 3 dan 4 karena banyak pedagang yang belum pindah dari Pasar Lokitasari. "Padahal jika mau pindah, pasar ini (Badung) akan lebih ramai, karena terfokus di sini. Sekarang malah mereka harus membayar dobel,” kata Gus Kowi. 7 mis
Pedagang di Pasar Badung di Jalan Gajahmada, Denpasar memilih untuk mengosongkan tempat jualannya khususnya di lantai 3 dan 4 pasar karena sepi pembeli. Dampaknya, 50 persen pedagang di lantai tersebut sampai saat ini masih nunggak biaya operasional pasar (BOP) ke Perumda Pasar Sewakadarma.
Hal tersebut diungkapkan Dirut Perumda Pasar Sewakadarma Kota Denpasar Ida Bagus Kompyang Wiranata alias Gus Kowi, Minggu (23/7). Dia menjelaskan semua kios dan los di lantai 3 dan 4 tersebut sudah ada pemiliknya. Namun los dan kios yang rata-rata menjual pakaian, perlengkapan upacara, dan perlengkapan lainnya itu tidak ditempati oleh pedagang/pemiliknya.
Sementara jumlah pedagang pada lantai 3 dan 4 sekitar 800-an pedagang. “Pemiliknya tidak buka, tapi tetap kena biaya sewa. Yang menunggak itu dari lantai 3 dan 4 sekitar 50 persen,” ucap Gus Kowi.
Gus Kowi mengatakan, ada pedagang yang menunggak hingga 6 bulan. Kondisi diakuinya cukup sulit, karena perumda belum leluasa menerapkan kebijakan akibat aset belum diserahkan. Saat ini perumda baru sebatas diberikan tugas sebagai pengelola. “Semestinya 3 bulan nunggak sudah ditegur. Namun kami belum berani karena baru penugasan untuk mengelola,” ujarnya.
Mantan Komisi III dari Fraksi PDIP DPRD Kota Denpasar ini mengungkapkan, target penyerahan aset dilakukan pada 2024 dengan Peraturan Walikota (Perwali). Saat ini, kata dia, Perda terhadap penyertaan modal sudah disahkan oleh legislatif dan eksekutif bahkan tinggal menunggu aset diserahkan dengan perwali sehingga pengelolaan oleh perumda bisa 100 persen.
Gus Kowi mengatakan untuk kios dan los di lantai 1 dan 2 sudah terisi penuh dan aktivitas berjalan normal. Kios dan los di lantai ini menjual kebutuhan pokok berupa daging, sayur, bumbu dapur, dan sebagainya.
Menurut Gus Kowi, masih banyaknya kios dan los yang kosong di lantai 3 dan 4 karena banyak pedagang yang belum pindah dari Pasar Lokitasari. "Padahal jika mau pindah, pasar ini (Badung) akan lebih ramai, karena terfokus di sini. Sekarang malah mereka harus membayar dobel,” kata Gus Kowi. 7 mis
1
Komentar