401 Pengendara Terjaring Operasi Patuh Agung
SINGARAJA, NusaBali - Sat Lantas Polres Buleleng menjaring 401 pengendara dalam Operasi Patuh Agung 2023. Sebanyak 184 pelanggar langsung ditilang, sedangkan 217 pelanggar dikenakan teguran lisan.
Para pelanggar itu terjaring di sejumlah titik Operasi Agung di ruas jalan wilayah Kota Singaraja hingga jalur yang rawan terjadi kecelakaan.
Kasat Lantas Polres Buleleng, AKP Kanisus Franata, mengatakan dalam Operasi Patuh ini penindakan fokus pada pelanggaran yang kasat mata. Pelanggaran didominasi pengendara tidak menggunakan helm. Operasi ini digelar untuk meningkatkan kesadaran, keamanan, dan ketertiban masyarakat dalam berlalu lintas.
Di lapangan masih ditemukan cukup banyak pengendara tidak tertib berlalu lintas. "Data pelanggar lalu lintas selama Operasi Patuh Agung 2023 dari tanggal 10 Juli 2023, penindakan tilang pada 184 pelanggar, dan teguran pada 217 pelanggar. Pelanggar sebagian besar tak menggunakan helm," ujarnya, Minggu (23/7).
Anggota Sat Lantas Polres Buleleng juga membagikan stiker dan brosur tertib berlalu lintas kepada pengendara serangkaian Operasi Patuh Agung 2023. Saat membagikan brosur dan stiker, anggota memberikan sosialisasi kepada para pengendara agar tertib berlalu lintas. Kami ingatkan edukasi tertib berlalu lintas termasuk pada para pelajar," kata AKP Kanisus Franata.
Mantan Kasat Lantas Polres Tabanan ini menyampaikan, ada perbedaan karakteristik masyarakat Buleleng dalam berlalu lintas. "Sebelumnya saya bertugas di Tabanan dan ini kali pertama saya tugas di Buleleng. Ada perbedaan karakteristik, kami harus memberikan cara yang lebih edukatif di sini. Kami tekankan anggota lebih selektif lihat masyarakat yang tidak menggunakan helm," katanya.
"Karena di sini yang saya lihat malah yang bawa motor berdua tapi yang dibonceng tidak menggunakan helm. Biasanya yang mau berangkat ke tempat ibadah, sembahyang. Jadi kami lebih tekankan agar memperhatikan aturan lalu lintas yang berlaku. Karena keselamatan timbul karena ada kebiasaan. Kemanapun ketika menggunakan kendaraan, keselamatan yang utama," imbuh dia.
Dalam Operasi Agung kali ini, pihaknya memfokuskan pada jalur-jalur yang biasa ditemukan pelanggar, hususnya jalur di dalam Kota Singaraja, jalur arah Pantai Lovina, hingga Jalur Singaraja - Denpasar. "Titik-titik tersebut rawan terjadinya kecelakaan lalu lintas. Kemudian di pusat kota seperti Jalan Diponegoro karena padat. Banyak masyarakat yang lalu lalang banyak," jelas AKP Kanisus Franata.
Adapun Operasi Patuh Agung 2023 selama 14 hari secara serentak di seluruh wilayah Bali, termasuk Buleleng. Tujuannya meningkatkan kedisiplinan masyarakat dalam berlalu lintas. Sasarannya, pengendara atau pengemudi menggunakan handphone, pengendara di bawah umur, bonceng tiga, tidak menggunakan helm, melanggar marka jalan, melawan arus, dan melebihi kecepatan. 7mzk
Kasat Lantas Polres Buleleng, AKP Kanisus Franata, mengatakan dalam Operasi Patuh ini penindakan fokus pada pelanggaran yang kasat mata. Pelanggaran didominasi pengendara tidak menggunakan helm. Operasi ini digelar untuk meningkatkan kesadaran, keamanan, dan ketertiban masyarakat dalam berlalu lintas.
Di lapangan masih ditemukan cukup banyak pengendara tidak tertib berlalu lintas. "Data pelanggar lalu lintas selama Operasi Patuh Agung 2023 dari tanggal 10 Juli 2023, penindakan tilang pada 184 pelanggar, dan teguran pada 217 pelanggar. Pelanggar sebagian besar tak menggunakan helm," ujarnya, Minggu (23/7).
Anggota Sat Lantas Polres Buleleng juga membagikan stiker dan brosur tertib berlalu lintas kepada pengendara serangkaian Operasi Patuh Agung 2023. Saat membagikan brosur dan stiker, anggota memberikan sosialisasi kepada para pengendara agar tertib berlalu lintas. Kami ingatkan edukasi tertib berlalu lintas termasuk pada para pelajar," kata AKP Kanisus Franata.
Mantan Kasat Lantas Polres Tabanan ini menyampaikan, ada perbedaan karakteristik masyarakat Buleleng dalam berlalu lintas. "Sebelumnya saya bertugas di Tabanan dan ini kali pertama saya tugas di Buleleng. Ada perbedaan karakteristik, kami harus memberikan cara yang lebih edukatif di sini. Kami tekankan anggota lebih selektif lihat masyarakat yang tidak menggunakan helm," katanya.
"Karena di sini yang saya lihat malah yang bawa motor berdua tapi yang dibonceng tidak menggunakan helm. Biasanya yang mau berangkat ke tempat ibadah, sembahyang. Jadi kami lebih tekankan agar memperhatikan aturan lalu lintas yang berlaku. Karena keselamatan timbul karena ada kebiasaan. Kemanapun ketika menggunakan kendaraan, keselamatan yang utama," imbuh dia.
Dalam Operasi Agung kali ini, pihaknya memfokuskan pada jalur-jalur yang biasa ditemukan pelanggar, hususnya jalur di dalam Kota Singaraja, jalur arah Pantai Lovina, hingga Jalur Singaraja - Denpasar. "Titik-titik tersebut rawan terjadinya kecelakaan lalu lintas. Kemudian di pusat kota seperti Jalan Diponegoro karena padat. Banyak masyarakat yang lalu lalang banyak," jelas AKP Kanisus Franata.
Adapun Operasi Patuh Agung 2023 selama 14 hari secara serentak di seluruh wilayah Bali, termasuk Buleleng. Tujuannya meningkatkan kedisiplinan masyarakat dalam berlalu lintas. Sasarannya, pengendara atau pengemudi menggunakan handphone, pengendara di bawah umur, bonceng tiga, tidak menggunakan helm, melanggar marka jalan, melawan arus, dan melebihi kecepatan. 7mzk
Komentar