Terkait Bau Sampah, Wakil Walikota Ajak Masyarakat Tinjau TPST Kesiman Kertalangu
Pengelola Mulai Garap Instalasi Pengolahan Bau Sampah
DENPASAR, NusaBali - Wakil Walikota Denpasar I Kadek Agus Arya Wibawa turun langsung menangani polemik bau sampah akibat operasional TPST Kesiman Kertalangu, Denpasar Timur.
Setelah sehari sebelumnya menemui masyarakat Banjar Biaung, kini Wawali mengundang kembali masyarakat untuk bertemu dan mencari win-win solution di TPST Kesiman Kertalangu, Minggu (23/7).
Hadir dalam pertemuan tersebut Sekda Denpasar IB Alit Wiradana, anggota DPRD Denpasar I Wayan Warka, Kadis LHK Denpasar IB Putra Wirabawa, Direktur Utama Bali CMPP Made Wahyu Wiratma, Camat Denpasar Timur I Made Tirana, Bendesa Adat Kesiman I Ketut Wisna, Perbekel Kesiman Kertalangu I Made Suena, serta perwakilan masyarakat sekitar yang terdampak bau sampah.
Wawali Arya Wibawa mengajak masyarakat melihat langsung kondisi di TPST Kesiman Kertalangu. Usai peninjauan, dilaksanakan diskusi dan penentuan langkah jangka pendek untuk mendukung optimalisasi operasional TPST dan menangani permasalahan bau sampah.
Bendesa Adat Kesiman I Ketut Wisna mengatakan, bau sampah yang dikeluhkan masyarakat saat ini bersumber dari dua aktivitas utama, yakni endapan sampah dan proses pengeringan sampah. Kedua proses dan kondisi inilah yang menimbulkan bau yang tidak sedap, terlebih angin yang berhembus kencang.
“Ada dua hal yang mengakibatkan bau sampah ini, yaitu pengendapan sampah dan pengeringan sampah dengan penguapan,” ujarnya.
Sejalan dengan hal tersebut, Wawali Arya Wibawa mengingatkan Bali CMPP selaku pengelola tentang komitmen awal. Di mana pengolahan sampah di TPST Desa Kesiman Kertalangu tidak menimbulkan polusi bau.
Dikatakannya, permasalahan sampah saat ini menjadi perhatian serius Pemkot Denpasar. Namun keluhan masyarakat terkait bau juga penting, lantaran berpengaruh terhadap kenyamanan.
“Tujuan kami ke sini mengajak masyarakat untuk meninjau TPST, dan agar pengelola mendengarkan langsung keluhan masyarakat sekitar. Di sini juga kami berdiskusi mencari solusi terbaik, sehingga penanganan sampah tetap optimal dan masyarakat tidak terganggu,” kata Wawali Arya Wibawa.
Dijelaskannya, sebagai langkah awal, Pemkot Denpasar telah menghentikan sementara pengangkutan sampah ke TPST Kesiman Kertalangu. Hal ini sembari menunggu proses optimalisasi pengolahan dengan peningkatan mesin, termasuk juga inovasi dan opsi yang ditawarkan oleh CMPL selaku pengelola.
“Untuk sementara sampah kita bawa ke TPA Suwung. Kami sudah minta agar dioptimalkan, baik itu mesin dan pengolahannya, sembari mencari solusi jangka panjang,” ujar Wawali Arya Wibawa.
Dia juga mengingatkan Bali CMPP selaku pengelola TPST Kesiman Kertalangu agar tidak main-main, terutama merealisasikan komitmen awal pengolahan sampah tanpa bau sesuai janji dengan masyarakat sekitar saat sosialisasi.
“Kami harus mengingatkan Bali CMPP selaku pengelola TPST, agar bekerja lebih optimal, dan wujudkan apa yang menjadi komitmen terlebih janji-janji yang pernah disampaikan kepada masyarakat dan pemerintah. Semoga dalam waktu dekat bisa diatasi masalah bau dan optimalisasi pengolahan,” ucap Wawali Arya Wibawa.
Direktur Utama Bali CMPP Made Wahyu Wiratma mengakui bahwa proses pengolahan sampah di TPST Kesiman Kertalangu menimbulkan dampak bau seperti dikeluhkan masyarakat. Dia juga membenarkan dua hal yang menyebabkan timbulnya bau, yakni pengendapan sampah dan pengeringan sampah dengan sistem pemanasan.
“Betul yang disampaikan jro bendesa, pengendapan dan pengeringan ini menimbulkan bau. Kami mohon maaf atas ketidaknyamanan ini,” ucapnya.
Wiratma mengatakan, Bali CMPP terus berusaha maksimal mengatasi keluhan masyarakat ini. Hal ini dilaksanakan dengan pembuatan instalasi pengolahan bau sampah. Nantinya bau yang ditimbulkan diserap oleh pipa, untuk diolah di instalasi pengolahan bau sampah. Selesai diolah, udara dilepaskan tanpa bau.
“Jadi konsepnya nanti begitu, sesuai dengan masukan masyarakat dan pandangan tim ahli. Jadi kita buatkan instalasi pengolahan bau sampah, dan ini sudah mulai dikerjakan. Dijadwalkan tuntas pada akhir Agustus. Mudah-mudahan setelah itu tidak ada bau sampah lagi, dan untuk optimalisasi pengolahan sampah, kita sudah putuskan untuk menambah alat atau mesin,” kata Wiratma. @ mis
Hadir dalam pertemuan tersebut Sekda Denpasar IB Alit Wiradana, anggota DPRD Denpasar I Wayan Warka, Kadis LHK Denpasar IB Putra Wirabawa, Direktur Utama Bali CMPP Made Wahyu Wiratma, Camat Denpasar Timur I Made Tirana, Bendesa Adat Kesiman I Ketut Wisna, Perbekel Kesiman Kertalangu I Made Suena, serta perwakilan masyarakat sekitar yang terdampak bau sampah.
Wawali Arya Wibawa mengajak masyarakat melihat langsung kondisi di TPST Kesiman Kertalangu. Usai peninjauan, dilaksanakan diskusi dan penentuan langkah jangka pendek untuk mendukung optimalisasi operasional TPST dan menangani permasalahan bau sampah.
Bendesa Adat Kesiman I Ketut Wisna mengatakan, bau sampah yang dikeluhkan masyarakat saat ini bersumber dari dua aktivitas utama, yakni endapan sampah dan proses pengeringan sampah. Kedua proses dan kondisi inilah yang menimbulkan bau yang tidak sedap, terlebih angin yang berhembus kencang.
“Ada dua hal yang mengakibatkan bau sampah ini, yaitu pengendapan sampah dan pengeringan sampah dengan penguapan,” ujarnya.
Sejalan dengan hal tersebut, Wawali Arya Wibawa mengingatkan Bali CMPP selaku pengelola tentang komitmen awal. Di mana pengolahan sampah di TPST Desa Kesiman Kertalangu tidak menimbulkan polusi bau.
Dikatakannya, permasalahan sampah saat ini menjadi perhatian serius Pemkot Denpasar. Namun keluhan masyarakat terkait bau juga penting, lantaran berpengaruh terhadap kenyamanan.
“Tujuan kami ke sini mengajak masyarakat untuk meninjau TPST, dan agar pengelola mendengarkan langsung keluhan masyarakat sekitar. Di sini juga kami berdiskusi mencari solusi terbaik, sehingga penanganan sampah tetap optimal dan masyarakat tidak terganggu,” kata Wawali Arya Wibawa.
Dijelaskannya, sebagai langkah awal, Pemkot Denpasar telah menghentikan sementara pengangkutan sampah ke TPST Kesiman Kertalangu. Hal ini sembari menunggu proses optimalisasi pengolahan dengan peningkatan mesin, termasuk juga inovasi dan opsi yang ditawarkan oleh CMPL selaku pengelola.
“Untuk sementara sampah kita bawa ke TPA Suwung. Kami sudah minta agar dioptimalkan, baik itu mesin dan pengolahannya, sembari mencari solusi jangka panjang,” ujar Wawali Arya Wibawa.
Dia juga mengingatkan Bali CMPP selaku pengelola TPST Kesiman Kertalangu agar tidak main-main, terutama merealisasikan komitmen awal pengolahan sampah tanpa bau sesuai janji dengan masyarakat sekitar saat sosialisasi.
“Kami harus mengingatkan Bali CMPP selaku pengelola TPST, agar bekerja lebih optimal, dan wujudkan apa yang menjadi komitmen terlebih janji-janji yang pernah disampaikan kepada masyarakat dan pemerintah. Semoga dalam waktu dekat bisa diatasi masalah bau dan optimalisasi pengolahan,” ucap Wawali Arya Wibawa.
Direktur Utama Bali CMPP Made Wahyu Wiratma mengakui bahwa proses pengolahan sampah di TPST Kesiman Kertalangu menimbulkan dampak bau seperti dikeluhkan masyarakat. Dia juga membenarkan dua hal yang menyebabkan timbulnya bau, yakni pengendapan sampah dan pengeringan sampah dengan sistem pemanasan.
“Betul yang disampaikan jro bendesa, pengendapan dan pengeringan ini menimbulkan bau. Kami mohon maaf atas ketidaknyamanan ini,” ucapnya.
Wiratma mengatakan, Bali CMPP terus berusaha maksimal mengatasi keluhan masyarakat ini. Hal ini dilaksanakan dengan pembuatan instalasi pengolahan bau sampah. Nantinya bau yang ditimbulkan diserap oleh pipa, untuk diolah di instalasi pengolahan bau sampah. Selesai diolah, udara dilepaskan tanpa bau.
“Jadi konsepnya nanti begitu, sesuai dengan masukan masyarakat dan pandangan tim ahli. Jadi kita buatkan instalasi pengolahan bau sampah, dan ini sudah mulai dikerjakan. Dijadwalkan tuntas pada akhir Agustus. Mudah-mudahan setelah itu tidak ada bau sampah lagi, dan untuk optimalisasi pengolahan sampah, kita sudah putuskan untuk menambah alat atau mesin,” kata Wiratma. @ mis
1
Komentar