Tanaman Simbar Menjangan 'Curi Perhatian' Pengunjung
AstraPay Sanur Village Festival -16
DENPASAR, NusaBali - Tidak saja pagelaran seni, pertunjukkan musik, kuliner maupun atraksi lain, tanaman Simbar Menjangan yang bahasa Latin-nya platycerium menjadi salah satu daya tarik AstraPay Sanur Village Festival -16, di Pantai Matahari Terbit, Sanur yang berlangsung dari Rabu (19/7) sampai Minggu (23/7). Jenis tanaman hias inipun berhasil 'curi' perhatian pengunjung.
Sebanyak 45 jenis platycerium dipamerkan dalam salah satu booth. Selain platycerium lokal Bali yang dikenal dengan tanaman simbar menjangan, yang lainnya adalah platycerium dari sejumlah daerah di Indonesia dan luar negeri.
Diantaranya, Papua, Kalimantan serta pulau dan daerah lainnya. Sedang dari luar negeri, dari Afrika. Pameran tanaman simbar menjangan di Sanur Festival bertajuk ‘Sanur Nyimbar’.
“Awalnya karena saya suka dengan platy (platycerium),” ucap, Ketut Suastika Merta, dari komunitas platycerium asal Sanur, yang menggelar pameran tersebut, Rabu (19/7).
Selain di Sanur, penggemar platycerium juga tersebar di berbagai tempat. Diantaranya, Ubud, Tegallalang, Gianyar.
Komunitas ini juga menggelar pameran dan kontes. Dampaknya, trend dan gengsi Simbar Menjangan terangkat. Dikatakan Suastika Merta, yang banyak digandrungi adalah platycerium persilangan, dari Indonesia (nusantara) dengan luar negeri.
“Yang hibrida, yang sedang digandrungi,” ungkap Suastika Merta. Harganya mulai dari seratus ribu sampai jutaan rupiah,” imbuhnya.
Selain sebagai tanaman hias yang menyegarkan, platycerium terlihat aktraktif sebagai dekorasi dinding. Hal itu karena tanaman itu bisa dipasang sedemikian rupa pada media datar berbingkai, sehingga jadi ‘lukisan’ hidup.
“Bagus ini, akhirnya kita bisa melihat jenis-jenis tanaman simbar menjangan dari berbagai daerah dan luar negeri, “ucap Ida Bagus Mahadewa, salah seorang pengunjung“.
Dari pantauan, kalangan wisman juga tertarik dengan pameran dan kontes platycerium. Beberapa wisatawan terlihat bengong, mengagumi platycerium yang terpajang berjejer rapi. K17.
Diantaranya, Papua, Kalimantan serta pulau dan daerah lainnya. Sedang dari luar negeri, dari Afrika. Pameran tanaman simbar menjangan di Sanur Festival bertajuk ‘Sanur Nyimbar’.
“Awalnya karena saya suka dengan platy (platycerium),” ucap, Ketut Suastika Merta, dari komunitas platycerium asal Sanur, yang menggelar pameran tersebut, Rabu (19/7).
Selain di Sanur, penggemar platycerium juga tersebar di berbagai tempat. Diantaranya, Ubud, Tegallalang, Gianyar.
Komunitas ini juga menggelar pameran dan kontes. Dampaknya, trend dan gengsi Simbar Menjangan terangkat. Dikatakan Suastika Merta, yang banyak digandrungi adalah platycerium persilangan, dari Indonesia (nusantara) dengan luar negeri.
“Yang hibrida, yang sedang digandrungi,” ungkap Suastika Merta. Harganya mulai dari seratus ribu sampai jutaan rupiah,” imbuhnya.
Selain sebagai tanaman hias yang menyegarkan, platycerium terlihat aktraktif sebagai dekorasi dinding. Hal itu karena tanaman itu bisa dipasang sedemikian rupa pada media datar berbingkai, sehingga jadi ‘lukisan’ hidup.
“Bagus ini, akhirnya kita bisa melihat jenis-jenis tanaman simbar menjangan dari berbagai daerah dan luar negeri, “ucap Ida Bagus Mahadewa, salah seorang pengunjung“.
Dari pantauan, kalangan wisman juga tertarik dengan pameran dan kontes platycerium. Beberapa wisatawan terlihat bengong, mengagumi platycerium yang terpajang berjejer rapi. K17.
1
Komentar