Kelompok Tani Dibantu Bangunan dan Mesin Pengering Padi
SINGARAJA, NusaBali - Kementerian Pertanian melalui Dana Alokasi Khusus (DAK) menggelontor bantuan bangunan dan mesin pengering padi untuk kelompok tani di Buleleng.
Bantuan ini dimohonkan dalam usulan tahun 2022 lalu, untuk memaksimalkan produksi dan daya mutu gabah kering giling di Buleleng.
Bantuan alat dan mesin pengering padi diberikan kepada Gapoktan Sari Luhur, Desa Bungkulan, Kecamatan Sawan, Buleleng. Alat berkapasitas 10 ton ini senilai Rp 345.700.000. Selain bantuan alat dan mesin, Kementan RI juga memberikan bantuan bangunan pengering padi kepada Subak Tangani Desa Bungkulan senilai Rp 200 juta.
Kepala Dinas Pertanian Buleleng I Made Sumiarta, Minggu (23/7), mengatakan pengusulan bangunan dan mesin pengering padi ini sesuai dengan kebutuhan petani di Buleleng. Kelompok penerima bantuan diprioritaskan yang sudah berbentuk Lumbung Pangan Masyarakat (LPM), dengan pengembangan usaha penyosohan beras.
“Selama ini kendala di Buleleng masih terbatas untuk pengeringan padi, karena rata-rata kapasitas usaha penyosohan beras mesinnya kecil. Sehingga banyak gabah setelah panen lari ke Jembrana dan bahkan ke Jawa yang membuat membengkaknya biaya produksi,” terang Sumiarta.
Menurut Sumiarta rantai produksi hasil panen petani itu yang membuat
peningkatan harga jual beras. Dia mengatakan usulan bantuan serupa dikirimkan ke pusat setiap tahun. Sehingga secara bertahap produksi padi petani dapat sepenuhnya diolah di Buleleng.
Sementara itu kelompok tani yang mendapatkan bantuan tahun ini pun sudah bersepakat dengan pemerintah untuk bekerjasama menyerap penuh gabah petani Buleleng. “Dengan bantuan mesin pengering kapasitas 10 ton ini tentu bisa menyerap lebih banyak lagi gabah-gabah petani untuk dikeringkan, sehingga tidak ada lagi yang keluar Buleleng,” ungkap Sumiarta. 7k23
Bantuan alat dan mesin pengering padi diberikan kepada Gapoktan Sari Luhur, Desa Bungkulan, Kecamatan Sawan, Buleleng. Alat berkapasitas 10 ton ini senilai Rp 345.700.000. Selain bantuan alat dan mesin, Kementan RI juga memberikan bantuan bangunan pengering padi kepada Subak Tangani Desa Bungkulan senilai Rp 200 juta.
Kepala Dinas Pertanian Buleleng I Made Sumiarta, Minggu (23/7), mengatakan pengusulan bangunan dan mesin pengering padi ini sesuai dengan kebutuhan petani di Buleleng. Kelompok penerima bantuan diprioritaskan yang sudah berbentuk Lumbung Pangan Masyarakat (LPM), dengan pengembangan usaha penyosohan beras.
“Selama ini kendala di Buleleng masih terbatas untuk pengeringan padi, karena rata-rata kapasitas usaha penyosohan beras mesinnya kecil. Sehingga banyak gabah setelah panen lari ke Jembrana dan bahkan ke Jawa yang membuat membengkaknya biaya produksi,” terang Sumiarta.
Menurut Sumiarta rantai produksi hasil panen petani itu yang membuat
peningkatan harga jual beras. Dia mengatakan usulan bantuan serupa dikirimkan ke pusat setiap tahun. Sehingga secara bertahap produksi padi petani dapat sepenuhnya diolah di Buleleng.
Sementara itu kelompok tani yang mendapatkan bantuan tahun ini pun sudah bersepakat dengan pemerintah untuk bekerjasama menyerap penuh gabah petani Buleleng. “Dengan bantuan mesin pengering kapasitas 10 ton ini tentu bisa menyerap lebih banyak lagi gabah-gabah petani untuk dikeringkan, sehingga tidak ada lagi yang keluar Buleleng,” ungkap Sumiarta. 7k23
1
Komentar