Survei Indikator: PDIP Teratas, Disusul Gerindra dan Golkar
JAKARTA, NusaBali - Lembaga survei Indikator Politik Indonesia (IPI) merilis tingkat elektabilitas partai politik (parpol) peserta Pemilu 2024.
PDIP unggul di urutan teratas, sedangkan Gerindra dan Golkar menyusul di urutan kedua dan ketiga dalam survei tersebut.
Survei ini digelar pada 20–24 Juni 2023 terhadap 1.220 responden. Responden diwawancarai lewat tatap muka oleh pewawancara yang telah dilatih.
Pemilihan sampel dilakukan dengan metode multistage random sampling. Adapun margin of error survei +/- 2,9 persen dengan tingkat kepercayaan 95 persen.
“Peringkat pertama PDIP, disusul Gerindra, kemudian Golkar, PKB, Demokrat, dan seterusnya. Dari trennya, PDIP anteng di atas. Kemudian Gerindra mengalami tren peningkatan dari Desember 2022, ini konsisten dengan peningkatan elektabilitas Prabowo,” kata Direktur Eksekutif Indikator Politik Indonesia Burhanuddin Muhtadi dalam paparannya secara virtual seperti dilansir detikcom, Minggu (23/7/2023).
Burhanuddin lalu menyinggung elektabilitas Golkar yang mengalami penurunan. Dia menyoroti elektabilitas Golkar menurun drastis bisa dipengaruhi oleh teknik pengambilan sampel.
“Di survei telepon kami, elektabilitas Golkar lebih rendah lagi, 6-7 persen. Tapi jangan lupa, survei telepon hanya mewakili yang punya HP. Kalau ini kan golden standard ya jadi mereka yang punya HP maupun tidak punya HP. Dan basis Golkar mungkin kelas menengah ke bawah, yang tidak punya HP,” kata dia.
“Tapi berdasarkan survei tatap muka sekalipun, elektabilitas Golkar menurun. Tidak lagi double digit, tapi sudah single digit,” sambungnya.
Berikut urutan elektabilitas partai menurut survei Indikator terbaru:
PDIP 25,3%; Gerindra 13,6%; Golkar 9,2%; PKB 7,0%; Demokrat 6,5%; PKS 5,2%; NasDem 5,0%; PAN 3,1%; Perindo 2,8%; PPP 2,8%; Partai Hanura 0,7%; Partai Garuda 0,3%; PBB 0,3%; Partai Ummat 0,2%; PSI 0,2%; PKN 0,2%; Partai Buruh 0,1%; Partai Gelora 0,0%; TT/TJ 17,4%. 7
Survei ini digelar pada 20–24 Juni 2023 terhadap 1.220 responden. Responden diwawancarai lewat tatap muka oleh pewawancara yang telah dilatih.
Pemilihan sampel dilakukan dengan metode multistage random sampling. Adapun margin of error survei +/- 2,9 persen dengan tingkat kepercayaan 95 persen.
“Peringkat pertama PDIP, disusul Gerindra, kemudian Golkar, PKB, Demokrat, dan seterusnya. Dari trennya, PDIP anteng di atas. Kemudian Gerindra mengalami tren peningkatan dari Desember 2022, ini konsisten dengan peningkatan elektabilitas Prabowo,” kata Direktur Eksekutif Indikator Politik Indonesia Burhanuddin Muhtadi dalam paparannya secara virtual seperti dilansir detikcom, Minggu (23/7/2023).
Burhanuddin lalu menyinggung elektabilitas Golkar yang mengalami penurunan. Dia menyoroti elektabilitas Golkar menurun drastis bisa dipengaruhi oleh teknik pengambilan sampel.
“Di survei telepon kami, elektabilitas Golkar lebih rendah lagi, 6-7 persen. Tapi jangan lupa, survei telepon hanya mewakili yang punya HP. Kalau ini kan golden standard ya jadi mereka yang punya HP maupun tidak punya HP. Dan basis Golkar mungkin kelas menengah ke bawah, yang tidak punya HP,” kata dia.
“Tapi berdasarkan survei tatap muka sekalipun, elektabilitas Golkar menurun. Tidak lagi double digit, tapi sudah single digit,” sambungnya.
Berikut urutan elektabilitas partai menurut survei Indikator terbaru:
PDIP 25,3%; Gerindra 13,6%; Golkar 9,2%; PKB 7,0%; Demokrat 6,5%; PKS 5,2%; NasDem 5,0%; PAN 3,1%; Perindo 2,8%; PPP 2,8%; Partai Hanura 0,7%; Partai Garuda 0,3%; PBB 0,3%; Partai Ummat 0,2%; PSI 0,2%; PKN 0,2%; Partai Buruh 0,1%; Partai Gelora 0,0%; TT/TJ 17,4%. 7
1
Komentar