Warga Sebudi Berswadaya Bangun Jalan
AMLAPURA, NusaBali - Warga masyarakat di Desa Sebudi, Kecamatan Selat, Karangasem, berswadaya membangun jalan untuk mengatasi terkikisnya jembatan Tukad Lenggung.
Jembatan menghubungkan Banjar Badeg Tengah dengan Banjar Badeg Dukuh, Desa Sebudi, tergerus karena hujan lebat.
"Segenap tokoh masyarakat dan pengusaha galian C di sini sepakat membangun jalan pintas. Caranya, dengan menimbun lubang jembatan yang terkikis gunakan batu polder, sehingga lalulintas jadi lancar," jelas Perbekel Sebudi Jro Mangku Tinggal, kepada NusaBali di ruang kerjanya, Banjar/Desa Sebudi, Kecamatan Selat, Karangasem, Senin (24/7).
Jro Mangku Tinggal memaparkan, awalnya bagian dasar jembatan Tukad Lenggung terkikis banjir hingga menimbulkan lubang besar, dan bagian sisi jembatan juga hanyut panjang 6 meter, sehingga sempat kendaraan roda empat dan roda dua tidak bisa melintas, kejadiannya Minggu (9/7). Selain menghubungkan Banjar Badeg Tengah dengan Banjar Badeg Dukuh, juga hendak menuju Pura Taman Sari.
Lanjut, Perbekel Jro Mangku Tinggal menggelar rapat mengundang segenap bendesa adat, tokoh masyarakat, pengusaha galian C dan jajaran dari Polsek dan Koramil Selat. Dari pertemuan itu muncul ide, membangun jalan pintas agar lubang yang menganga dengan cara menimbun gunakan batu polder yakni batu-batu besar, apalagi di sekitar kejadian banyak batu-batu besar.
Pengusaha yang memiliki eskavator turut membantu menggali batu dan melakukan timbunan, hingga lubang besar tertutup batu, selanjutnya kendaraan truk, roda empat dan roda dua bisa melintas. "Sebenarnya akses lalulintas kembali lancar, sejak Rabu (12/7)," jelasnya.
Jro Mangku Tinggal mengatakan, bencana hingga memutus akses jalan, terjadi yang keduakali. Sebab, Sungai Lenggung berhulu di Gunung Agung, jika di Gunung Agung terjadi hujan lebat, menyusul terjadi banjir maka di Sungai Lenggung terjadi banjir, menimbun lahan galian C dan alat berat yang ada.
Dia mengapresiasi kesigapan warga berswadaya, sehingga akses lalulintas di jalur itu bisa normal kembali. Truk-truk angkut material galian C jadi lancar, begitu juga aktivitas sosial masyarakat tidak lagi terkendala.7k16
"Segenap tokoh masyarakat dan pengusaha galian C di sini sepakat membangun jalan pintas. Caranya, dengan menimbun lubang jembatan yang terkikis gunakan batu polder, sehingga lalulintas jadi lancar," jelas Perbekel Sebudi Jro Mangku Tinggal, kepada NusaBali di ruang kerjanya, Banjar/Desa Sebudi, Kecamatan Selat, Karangasem, Senin (24/7).
Jro Mangku Tinggal memaparkan, awalnya bagian dasar jembatan Tukad Lenggung terkikis banjir hingga menimbulkan lubang besar, dan bagian sisi jembatan juga hanyut panjang 6 meter, sehingga sempat kendaraan roda empat dan roda dua tidak bisa melintas, kejadiannya Minggu (9/7). Selain menghubungkan Banjar Badeg Tengah dengan Banjar Badeg Dukuh, juga hendak menuju Pura Taman Sari.
Lanjut, Perbekel Jro Mangku Tinggal menggelar rapat mengundang segenap bendesa adat, tokoh masyarakat, pengusaha galian C dan jajaran dari Polsek dan Koramil Selat. Dari pertemuan itu muncul ide, membangun jalan pintas agar lubang yang menganga dengan cara menimbun gunakan batu polder yakni batu-batu besar, apalagi di sekitar kejadian banyak batu-batu besar.
Pengusaha yang memiliki eskavator turut membantu menggali batu dan melakukan timbunan, hingga lubang besar tertutup batu, selanjutnya kendaraan truk, roda empat dan roda dua bisa melintas. "Sebenarnya akses lalulintas kembali lancar, sejak Rabu (12/7)," jelasnya.
Jro Mangku Tinggal mengatakan, bencana hingga memutus akses jalan, terjadi yang keduakali. Sebab, Sungai Lenggung berhulu di Gunung Agung, jika di Gunung Agung terjadi hujan lebat, menyusul terjadi banjir maka di Sungai Lenggung terjadi banjir, menimbun lahan galian C dan alat berat yang ada.
Dia mengapresiasi kesigapan warga berswadaya, sehingga akses lalulintas di jalur itu bisa normal kembali. Truk-truk angkut material galian C jadi lancar, begitu juga aktivitas sosial masyarakat tidak lagi terkendala.7k16
Komentar