Ketakutan hingga Terkencing Saat Sambut Kaisar Haile Selassie
AA Ngurah Oka Silagunadha yang kini berusia 87 tahun menjadi pegawai protokol Pemprov Bali di bawah empat Gubernur berbeda: AA Bagus Sutedja, I Gusti Putu Martha, Soekarmen, dan Prof Dr IB Mantra.
DENPASAR, NusaBali
Panglingsir Puri Anyar, Kerambitan, Tabanan, AA Ngurah Oka Silagunadha, 87, adalah pensiunan PNS yang sempat menjabat sebagai Kabag Protokol Pemprov Bali di era Gubernur Prof Dr IB Mantra (1978-1988). Pinisepuh ke-7 Puri Anyar ini punya pengalaman tak terlupakan, yakni ketakutan hingga keluar keringat dingin. bahkan terkencing, saat menyambut Kaisar Haile Selassie.
Di usianya yang kini menginjak 87 tahun, AA Ngurah Oka Silagunadha yang notabene tokoh perintis Wisata Puri di Bali masih cukup kuat secara fisik. Saat ditemui NusaBali di kediamannya, Puri Anyar, beberapa hari lalu, Oka Silagunadha masih mampu dengan jernih menceritakan seputar karier dan pengalamannya selaku pejabat Pemprov Bali di masa silam.
Oka Silagunadha mengisahkan, kariernya sebagai pegawai protokol dimulai tahun 1957, saat kepemimpinan Gubernur Bali pertama Anak Agung Bagus Sutedja. Kariernya berlanjut sampai kepemimpinan Gubernur I Gusti Putu Martha, Gubernur Soekarmen, hingga Gubernur Prof Dr IB Mantra.
Menurut Oka Silagunadha, dirinya melamar menjadi pegawai pada 1957, berselang setahun setelah menikah dengan Rr Tuty Endang Erawati. Saat itu, ada lima pelamar ke Kantor Gubernur Bali. Dari mereka itu, Oka Silagunadha menjadi satu-satunya pelamar yang diterima dan ditempatkan di Bagian Protokol Pemda Tingkat I Bali.
Seminggu setelah diterima bekerja, Oka Silagunadha dipanggil ke ruangan Kepala Daerah (sebutan Gubernur ketika itu, Red) AA Bagus Sutedja. “Ini orang yang saya cari,” ujar Gubernur Sutedja ketika itu seperti ditirukan Oka Silagunadha.
Kala itu, Gubernur Sutedja berpesan kepada Oka Silagunadha agar bertugas dengan baik. Setelah diberi pesan, Oka Silagunadha dipersilakan kembali ke ruangannya, dengan diantar Sekwilda Bali (waktu itu) Ida Bagus Ketut Tulus. Oka Silagunadha sendiri bingung dengan komentar Gubernur Sutedja, sehingga dia memberanikan diri bertanya kepada Sekwilda IB Ketut Tulus.
“Mungkin karena kamu bertubuh tinggi tegap,” kenang Oka Silagunadha menirukan jawaban Sekwilda IB Ketut Tulus kala itu. Oka Silagunadha memang bertubuh tinggi tegap. Dia merupakan atlet lintasan atletik jawara nomor sprint lari 100 meter. Selain itu, Oka Silagunadha juga mantan pemain sepakbola andalan Perst Tabanan dan Persema Malang.
Sejak dipanggil Gubernur Sutedja itulah, Oka Silagunadha mulai dipercaya menghandle tamu-tamu agung dari dalam maupun luar negeri yang berkunjung ke Bali. Di antaranya, mempersiapkan penyambutan Kaisar Jepang Hirohito, Perdana Meteri Jepang Yasuo Fukuda, Perdana Menteri Thailand Bhumibol Aduljadei dan Ratu Sirikit, hingga Ratu Wilhemeina dari Belanda, dan Presiden Prancis François Mitterrand.
Namun, pengalaman paling mengesankan dirasakan ketika menjadi Kabag Protokol Pemda Tingkat I Bali semasa pemerintahan Gubernur Mantra periode 1978-1988. Oka Silagunadha pernah ganti pakaian di sekitar Patung Pahlawan I Gusti Ngurah Rai di Tuban, Kecamatan Kuta, Badung saat dapat tugas mendadak menjemput tamu VVIP di Bandara Internasional Ngurah Rai Tuban.
Meski sering sukses dan dipercaya menghandle tamu-tamu penting dari luar negeri, Oka Silagunadha juga pernah ketakutan hingga keluar keringat dingian, bahkan sampai terkecing. Pengalaman tak terlupakan itu terjadi saat Oka Silagunadha menjemput Kaisar Ethiopia, Haile Selassie, di Bandara Internasional Ngurah Rai. Kok bisa?
Oka Silagunadha mengisahkan, waktu itu dirinya berpakaian full dress dan siap menjemput Kaisar Haile Selassie hingga ke dalam pesawat. Sesuai rencana, begitu tangga pesawat diturunkan, Oka Silagunadha dipersilakan masuk ke pesawat untuk menjemput Kaisar Haile Selassie. Perangkat gamelan dan penari Bali pun sudah disiapkan di Bandara Ngurah Rai.
Nah, begitu pesawat rombongan Kaisar Haile Selassie mendarat dan tangga pesawat diturunkan, dengan sigap Oka Silagunadha naik menapaki tangga pesawat. “Tapi, begitu sampai di tengah tangga dan pintu pesawat terbuka, muncul seekor anjing besar turun menjemput saya. Tentu saja saya ketakutan, gemetar, keluar keringat, hingga terkencing-kencing,” kenang Oka Silagunadha. Oka Silagunadha sendiri mencoba tenang, meskipun dilanda kepanikan.
Terlintas di pikirannya untuk lari menuruni tangga, namun dia takut dikejar dan dikoyak anjing. Karena itu, Oka Silagunadha yang dikenal sebagai tokoh perintis Wisata Puri di Bali mencoba tetap bertahan di tangga pesawat. Kemudian, anjing besar milik Kaisar Haile Selassie mendekatinya, seraya menciumi dari kaki hingga ke paha. “Saya semakin ketakutan. Setelah menciumi saya, anjing itu malah menuruni tangga,” kisah Oka Silagunadha.
Selanjutnya, anjing besar yang bertugas sebagai pelacak keamanan itu menciumi areal lapangan Bandara Ngurah rai, sebelum kemudian kembali naik ke pesawat. Tak lama kemudian, barulah protokol Kaisar Haile Selassie turun dan menjemput Oka Silagunadha untuk masuk ke dalam pesawat. Kemudian, Oka Silagunadha menjemput langsung Kaisar Ethiopia tersebut di dalam pesawat.
Di benak Oka Silagunadha, Kaisar Haile Selassie adalah sosok tinggi besar. Dia membayangkan kaisar-kaisar kerajaan seperti di film layar lebar maupun layar kaca. Oka Silagunadha pun berjalan menyusuri lorong pesawat sambil matanya melirik kiri kanan, mencari sosok tinggi tegap penuh wibawa seperti bayangannya.
Namun, Oka Silagunadha terkejut ketika protokol Etopia menunjuk ke arah Kaisar Haile Salassie, yang ternyata bertubuh pendek. “Saya tidak melihat Kaisar. Ternyata Kaisar Haille Selassie bertubuh pendek,” papar Oka Silagunadha, tokoh puri yang dikenal; sebagai pencipta Tari Tektekan.
Setelah mengenalkan diri dengan bahasa Inggris yang lancar, Oka Silagunadha kemudian mempersilakan Kaisar Haille Selassie turun dari pesawat, karena sudah ditunggi Gubernur Mantra beserta jajaran Pemda Tingkat I Bali. “Pengalaman menyambut Kaisar Haile Salassie itu jadi kenangan tak terlupakan bagi saya,” ujar ayah tiga anak ini. 7 k21
1
Komentar