Tekan Inflasi, Badung Gelar Pasar Murah dan Promo Tani
MANGUPURA, NusaBali - Jelang Hari Raya Galungan, Pemkab Badung melalui Dinas Koperasi, UKM dan Perdagangan (Diskopukmp) bersama Dinas Pertanian dan Pangan (Disperpa) menggelar pasar murah.
Kegiatan yang berlangsung sejak, Selasa (25/7) hingga Rabu (26/7) hari ini dipusatkan halaman Pusat Pemerintahan (Puspem) Badung kawasan Kelurahan Sempidi, Kecamatan Mengwi. Puluhan petani dan UMKM dilibatkan pada kegiatan pasar murah yang dirangkai dengan Badung Promo Tani.
“Pasar murah dan Badung Promo Tani dilaksanakan untuk menekan inflasi, mengingat jelang hari raya beberapa harga kebutuhan pokok dipastikan akan mengalami peningkatan,” kata Kepala Diskopukm Badung Made Widiana di sela-sela kegiatan tersebut.
Dikatakan, berbagai produk UMKM untuk kebutuhan Galungan dan Kuningan dijual. Sebab, Wijana memprediksi sejumlah komoditas akan mengalami kenaikan harga jelang hari raya, seperti daging, bunga dan janur akan meningkat. “Barang-barang yang digunakan upakara pasti mengalami kenaikan, karena semua masyarakat di Bali melaksanakan upacara,” ungkap Widiana.
Kendati demikian, pihaknya akan tetap melakukan pemantauan di lapangan. Bahkan jika ada komoditas yang mengalani kenaikan harga, akan langsung disikapi dengan menggelar operasi pasar. “Jadi nanti ada subsidi, yang kita berikan seperti ongkos pengangkutnya atau distribusinya, sehingga harga yang didapat masyarakat tidak melambung tinggi,” ucap mantan Camat Kuta Selatan ini.
Sementara itu, dalam kegiatan ini juga bersinergi dengan Disperpa Badung dalam mempromosikan produk lokal yang merupakan hasil pertanian di Gumi Keris. Puluhan petani menjual hasil pertanian maupun produk olahan.
Kepala Disperpa Badung I Wayan Wijana membeberkan, ada 30 petani dan UMKM yang diundang pada kegiatan tersebut. Menurutnya, dengan banyaknya petani yang berpartisipasi diharapkan dapat memperluas pasar, sehingga produk dari petani seperti buah lokal atau bahan pertanian diminati masyarakat.
“Petani yang kami undang seperti petani buah, sayuran, bumbu dapur hingga petani yang membuat minyak kelapa. Termasuk juga petani di ladang yang menjual beberapa pisang dari hasil bercocok tanam di kebun,” jelasnya.
Selain petani, para peternak juga diundang untuk menjual hasil ternaknya. Hasil ternak yang dijual seperti daging ayam atau telur ayam. “Kami harap dengan adanya kegiatan ini masyarakat bisa datang untuk mendapatkan barang yang lebih murah dan berkualitas. Hal ini karena langsung dibeli dari petaninya,” kata mantan Kabag Organisasi Setda Badung ini. @ ind
“Pasar murah dan Badung Promo Tani dilaksanakan untuk menekan inflasi, mengingat jelang hari raya beberapa harga kebutuhan pokok dipastikan akan mengalami peningkatan,” kata Kepala Diskopukm Badung Made Widiana di sela-sela kegiatan tersebut.
Dikatakan, berbagai produk UMKM untuk kebutuhan Galungan dan Kuningan dijual. Sebab, Wijana memprediksi sejumlah komoditas akan mengalami kenaikan harga jelang hari raya, seperti daging, bunga dan janur akan meningkat. “Barang-barang yang digunakan upakara pasti mengalami kenaikan, karena semua masyarakat di Bali melaksanakan upacara,” ungkap Widiana.
Kendati demikian, pihaknya akan tetap melakukan pemantauan di lapangan. Bahkan jika ada komoditas yang mengalani kenaikan harga, akan langsung disikapi dengan menggelar operasi pasar. “Jadi nanti ada subsidi, yang kita berikan seperti ongkos pengangkutnya atau distribusinya, sehingga harga yang didapat masyarakat tidak melambung tinggi,” ucap mantan Camat Kuta Selatan ini.
Sementara itu, dalam kegiatan ini juga bersinergi dengan Disperpa Badung dalam mempromosikan produk lokal yang merupakan hasil pertanian di Gumi Keris. Puluhan petani menjual hasil pertanian maupun produk olahan.
Kepala Disperpa Badung I Wayan Wijana membeberkan, ada 30 petani dan UMKM yang diundang pada kegiatan tersebut. Menurutnya, dengan banyaknya petani yang berpartisipasi diharapkan dapat memperluas pasar, sehingga produk dari petani seperti buah lokal atau bahan pertanian diminati masyarakat.
“Petani yang kami undang seperti petani buah, sayuran, bumbu dapur hingga petani yang membuat minyak kelapa. Termasuk juga petani di ladang yang menjual beberapa pisang dari hasil bercocok tanam di kebun,” jelasnya.
Selain petani, para peternak juga diundang untuk menjual hasil ternaknya. Hasil ternak yang dijual seperti daging ayam atau telur ayam. “Kami harap dengan adanya kegiatan ini masyarakat bisa datang untuk mendapatkan barang yang lebih murah dan berkualitas. Hal ini karena langsung dibeli dari petaninya,” kata mantan Kabag Organisasi Setda Badung ini. @ ind
Komentar