Dispar Bali Minta Proyek Lift Kaca Pantai Kelingking Diawasi Ketat
Pantai Kelingking
Lift Kaca
Glass Viewing Platform
Nusa Penida
Klungkung
Investasi Asing
Kerusakan Alam
CHSE
Kemenparekraf
Dispar Bali
DENPASAR, NusaBali.com - Proyek glass viewing platform atau lift kaca yang tengah dibangun di Pantai Kelingking, Nusa Penida menuai sorotan. Aspek lingkungan dan keamanannya menjadi pertanyaan.
Lift kaca dengan objek pantai setinggi 182 meter di Banjar Karang Dawa, Desa Bungamekar, Kecamatan Nusa Penida, Klungkung itu diklaim sebagai yang pertama di dunia.
Pembangunannya dimulai dengan peletakan batu pertama pada Jumat (7/7/2023) lalu. Fasilitas ini dinilai bakal mempermudah akses wisatawan ke pantai dengan tebing curam yang eksotis itu.
Mengingat pembangunan lift kaca ini dilakukan di atas tebing alami, kekhawatiran terhadap pengerusakan lingkungan muncul ke permukaan. Begitu pula faktor keamanan operasional lift kaca outdoor ini.
"Sudah mendapat PBG (Persetujuan Bangunan Gedung) itu," kata Kepala Dinas Pariwisata Provinsi Bali Tjokorda Bagus Pemayun dalam acara Weekly Brief with Sandi Uno pada Selasa (25/7/2023) sore lewat siaran YouTube Kemenparekraf.
Lanjut birokrat asal Gianyar ini, pihaknya berharap kepada Pemkab Klungkung agar proses pembangunan lift kaca diawasi dengan ketat. Memastikan tahapan pembangunan sesuai dengan regulasi yang berlaku.
Termasuk di dalamnya tidak berdampak buruk atau menimbulkan kerusakan terhadap keberlanjutan aspek lingkungan. Juga, terkait faktor keamanan agar didesain secara matang sebab menjadi pertaruhan citra Bali nantinya.
"Terkait pembangunan lift kaca ini, pengawasannya kami harap lebih ketat lagi sehingga tidak berdampak buruk bagi citra Bali," tegas Tjok Bagus.
Di samping itu, proyek kolaborasi PT Indonesia Kaishi Tourism Property Investment Development Group dan PT Bangun Nusa Properti bersama Desa Adat Karang Dawa diharapkan berdampak positif secara nyata bagi masyarakat.
Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) RI Sandiaga Uno menekankan, agar pemangku kepentingan di Bali bisa mengawal investasi bernilai ratusan miliar rupiah ini.
Sandiaga mengingatkan posisi penting Bali untuk mendongkrak kunjungan wisatawan mancanegara secara nasional. Namun, hendaknya diperhatikan pula dampak lingkungan dan faktor-faktor lainnya.
"Saya titip agar aspek keberlanjutan lingkungan dan aspek-aspek CHSE itu dijaga. Karena kami sangat mengandalkan Bali untuk 8,5 juta kunjungan wisatawan mancanegara," beber Sandiaga. *rat
Pembangunannya dimulai dengan peletakan batu pertama pada Jumat (7/7/2023) lalu. Fasilitas ini dinilai bakal mempermudah akses wisatawan ke pantai dengan tebing curam yang eksotis itu.
Mengingat pembangunan lift kaca ini dilakukan di atas tebing alami, kekhawatiran terhadap pengerusakan lingkungan muncul ke permukaan. Begitu pula faktor keamanan operasional lift kaca outdoor ini.
"Sudah mendapat PBG (Persetujuan Bangunan Gedung) itu," kata Kepala Dinas Pariwisata Provinsi Bali Tjokorda Bagus Pemayun dalam acara Weekly Brief with Sandi Uno pada Selasa (25/7/2023) sore lewat siaran YouTube Kemenparekraf.
Lanjut birokrat asal Gianyar ini, pihaknya berharap kepada Pemkab Klungkung agar proses pembangunan lift kaca diawasi dengan ketat. Memastikan tahapan pembangunan sesuai dengan regulasi yang berlaku.
Termasuk di dalamnya tidak berdampak buruk atau menimbulkan kerusakan terhadap keberlanjutan aspek lingkungan. Juga, terkait faktor keamanan agar didesain secara matang sebab menjadi pertaruhan citra Bali nantinya.
"Terkait pembangunan lift kaca ini, pengawasannya kami harap lebih ketat lagi sehingga tidak berdampak buruk bagi citra Bali," tegas Tjok Bagus.
Di samping itu, proyek kolaborasi PT Indonesia Kaishi Tourism Property Investment Development Group dan PT Bangun Nusa Properti bersama Desa Adat Karang Dawa diharapkan berdampak positif secara nyata bagi masyarakat.
Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) RI Sandiaga Uno menekankan, agar pemangku kepentingan di Bali bisa mengawal investasi bernilai ratusan miliar rupiah ini.
Sandiaga mengingatkan posisi penting Bali untuk mendongkrak kunjungan wisatawan mancanegara secara nasional. Namun, hendaknya diperhatikan pula dampak lingkungan dan faktor-faktor lainnya.
"Saya titip agar aspek keberlanjutan lingkungan dan aspek-aspek CHSE itu dijaga. Karena kami sangat mengandalkan Bali untuk 8,5 juta kunjungan wisatawan mancanegara," beber Sandiaga. *rat
Komentar