Masyarakat Sukawati Mondar Mandir Bawa Tabung Kosong
Masing-masing kabupaten telah diberikan jatah setiap tahun sesuai kuota dari Kementrian ESDM.
GIANYAR, NusaBali
Masyarakat di Kecamatan Sukawati, Gianyar kesulitan mendapatkan gas elpiji 3 Kg sejak beberapa hari terakhir. Seperti pada Rabu (26/7) pagi, sejumlah pengendara sepeda motor tampak mondar mandir membawa tabung elpiji 3 Kg yang kosong. “Saya sudah sisir beberapa warung dari Banjar Gelulung di selatan, sampai Pertamina stoknya kosong,” ungkap seorang warga, Gede Adi. Dia mengaku hampir satu jam mondar mandir mencari warung yang menjual elpiji 3 Kg namun tidak membuahkan hasil. Gede Adi yang menyerah terpaksa meminta istrinya memasak menggunakan kayu bakar.
Warga lain, Ni Wayan Darti mengaku sempat membeli elpiji 3 Kg di Pertamina dengan syarat memperlihatkan KTP. Namun dia tetap khawatir jika situasi ini berlangsung lama. “Dua hari lalu sempat beli di Pertamina Ketewel, bawa KTP. Saat ini di Guwang masih kosong. Langka sejak 1 Minggu yang lalu,” ungkapnya. Daripada keliling mencari gas, pegawai hotel ini memilih tidak memasak buat sementara waktu. Sebagai gantinya, ibu tiga anak ini pilih membeli nasi beserta lauk pauknya. “Jeg sing ngidang ngomong apa (tak bisa ngomong),” sesalnya.
Seorang pedagang, Ayu, mengatakan stok elpiji yang didapatkan sangat terbatas. Bahkan di beberapa warung, stok elpiji sudah kosong sejak seminggu terakhir. “Hanya turun 10 tabung, itu pun langsung habis dalam hitungan menit,” ungkapnya. Masyarakat di Kecamatan Sukawati berharap ada operasi pasar murah gas elpiji. Pasar murah elpiji 3 Kg terpantau baru menyasar Desa Lebih, Kecamatan Gianyar, Selasa (25/7). PT Windhu Putra menjual elpiji dengan harga Rp 18.000 per tabung.
Kadus Banjar Lebih Beten Kelod, Wayan Wirta Saputra didampingi Babinsa Sertu Wayan Suama mengatakan, pembelian elpiji dibatasi. Syaratnya, warga yang membeli elpiji 3 Kg harus membawa foto kopi KTP dan maksimal 2 tabung gas kosong. “Masyarakat tidak boleh membeli lebih dari dua tabung agar semua warga merata dapat elpiji murah. PT Windhu Putra mendistribusikan sebanyak 180 tabung isi 3 Kg ke masyarakat kami,” jelas Wayan Wirta.
Kadis Perindustrian dan Perdagangan Gianyar, Luh Gde Eka Suary, membenarkan kelangkaan gas elpiji 3 Kg di Kabupaten Gianyar. Dia menjelaskan, hasil dari monitoring tim yang turun langsung ke lapangan, kelangkaan elpiji 3 Kg karena sejumlah faktor. Pertama, penghasilan masyarakat sudah mulai stabil sehingga permintaan meningkat. Kedua, anak sekolah sudah mulai masuk yang kebanyakan mandi pakai air hangat. Ketiga, sempat ada libur/tanggal merah sehingga tidak ada penyaluran. Ke empat, banyaknya aktivitas warga mulai ngaben massal, perkawinan, karya di pura sehingga permintaan meningkat. “Faktor itu hasil koordinasi tim kami dengan Pertamina dan menggali informasi langsung ke warga,” ujar Eka Suary, Rabu (26/7).
Hasil dari pantauan lapangan langsung juga ditemukan fakta tidak di semua daerah atau desa mengalami kelangkaan elpiji. “Tidak langka, hanya beberapa daerah yang mungkin kebutuhannya bertambah dengan stok yang ada jadi kurang,” ungkapnya. Mengatasi hal tersebut, Disperindag telah menyebar gas elpiji 3 Kg ke masing-masing desa. “Kami sudah sebar ke masing-masing desa. Kami punya agen LPG 3 Kg sebanyak 9 agen, LPG 25 Kg ada 2 agen,” jelas Eka Suary.
Terkait penyebaran elpiji 3 Kg di Gianyar, Eka menyebutkan masing-masing kabupaten telah diberikan jatah setiap tahun sesuai kuota dari Kementrian ESDM. “Seperti di Buahan Kaja kami sudah kirim 200 hanya laku 25 tabung. Jadi tidak semua wilayah Gianyar kekurangan elpiji,” tegas Eka Suary. 7 nvi
Komentar