Warga Buru Gas Melon dan Buah
BANGLI, NusaBali - Pasar murah serangkaian perayaan Galungan, Buda Kliwon Dungulan, Rabu (2/8), kembali digelar oleh Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Bangli.
Pasar murah kali ini mengambil lokasi di Banjar Bangun Lemah Kawan, Desa Apuan, Kecamatan Susut, Bangli, Kamis (27/7).
Gas elpiji 3-kilogram atau gas melon untuk bahan bakar memasak dan buah-buahan untuk sarana upacara, menjadi incaran warga. Harga barang di pasar ini lebih murah antara Rp 1.000 - Rp 5.000 dibandingkan harga di pasar umum. Disperindag menggandeng sejumlah pedagang grosiran kebutuhan pokok dan kebutuhan untuk Hari Raya Galungan.
Gas elpiji 3-kilogram atau gas melon untuk bahan bakar memasak dan buah-buahan untuk sarana upacara, menjadi incaran warga. Harga barang di pasar ini lebih murah antara Rp 1.000 - Rp 5.000 dibandingkan harga di pasar umum. Disperindag menggandeng sejumlah pedagang grosiran kebutuhan pokok dan kebutuhan untuk Hari Raya Galungan.
Kabid Perdagangan Disperindag Bangli Anak Agung Ayu Ira Diah Sunariani mengatakan, pasar murah menjelang Hari Raya Galungan ini hari pertama digelar, Rabu (26/7), di Desa Sekardadi, Kecamatan Kintamani. Hari kedua, Kamis (27/7), di Desa Apuan, Kecamatan Susut.
Kata dia, pasar murah sebagai salah satu langkah untuk mengatasi inflasi. Kondisi itu terjadi karena perkembangan harga di pasar yang cenderung meningkat menjelang hari raya. "Menjelang hari raya, rata-rata harga barang naik," ungkapnya.
Disinggung terkait pasokan gas elpiji yang terbatas di beberapa tempat, Agung Ira mengatakan belum ada laporan signifikan dari masyarakat atas ketersediaan gas di pasaran. Katya dia, dalam pasar murah ini, hasil penjualan barang hampir merata. Namun, terbanyak dicari warga yakni buah-buahan dan gas elpiji. Gas melon dijual sesuai harga eceran tertinggi (HET), Rp 18.000 per tabung.
Kata dia, kuota untuk pelaksanaan pasar murah di Bangli empat kali dalam setahun. Tahun ini, seluruh kuota ini sudah dimanfaatkan. Jika dipandang perlu lagi, maka Disperindag akan menggandeng Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID) untuk menyiapkan pasar murah ini. "TPID merupakan tim yang terdiri dari lintas OPD, seperti Dinas Pertanian," jelasnya.
Salah seorang warga di Bangli, I Wayan Jepag mengatakan ketersediaan gas jenis melon sudah terbilang normal. Harga gas ini di tingkat pengecer atau warung, Rp 20.000 per tabung. Diakui, pasar murah ini cukup membantu masyarakat. "Meskipun harga murah sedikit, tapi cukup membantu. Kami harap kegiatan pasar murah bisa rutin dilakukan. Mungkin tiga bulan sekali," ujarnya.7esa
Komentar