Harga Macam Bumbu Fluktuatif
DENPASAR, NusaBali - Harga bahan bumbu diantaranya cabe, bawang merah, bawang putih, hingga tomat naik-turun atau fluktuatif 6 hari jelang Hari Galungan.
Seperti pada Kamis (27/7) rata- rata harga jenis bumbu mengalami penurunan dari sebelumnya. Pasang surut pasokan dan permintaan diperkirakan menjadi penyebab naik turunnya harga bumbu.
“Sekarang harga bumbu menurun,” ujar I Nyoman Surya Suparna, seorang pedagang bumbu di Pasar Badung.
“Sekarang harga bumbu menurun,” ujar I Nyoman Surya Suparna, seorang pedagang bumbu di Pasar Badung.
Dia kemudian menyebut perubahan harga beberapa jenis bumbu. Cabe merah Rp30 ribu perkilo, turun dari beberapa hari sebelumnya yang dipatok Rp35 ribu perkilo. Demikian juga dengan bawang merah Rp25 ribu perkilo yang awalnya Rp30 ribu. Sementara bawang putih Rp37 ribu yang awalnya Rp40 ribu perkilo. “Sementara sih turun, tak tahu besok,” ucap Surya Suparna.
Pasokan bumbu juga lancar. Cabe contohnya, ada yang didatangkan dari Payangan, Gianyar dan Klungkung. Demikian juga pasokan bawang merah, bawang putih dan jenis bumbu lain nya sampai ke buah tomat, lancar. “Rata- rata semua masih fresh (segar),” tunjuk Surya Suparna.
Hal senada disampaikan Ni Ketut Muji, pedagang bumbu lainnya. Selain harga bumbu yang naik turun dengan cepat, Muji menuturkan penjualan juga berkurang. “Seperti inilah keadaannya,” ujar Muji, menunjuk suasana yang tidak terlalu ramai Pasar Badung.
Dia menduga, berkurangnya pembeli ke Pasar Badung, termasuk jelang Hari Galungan, karena sudah banyak pasar besar yang dibangun di lokasi tertentu yang strategis di Denpasar.
“Dimana-mana sudah banyak pasar juga,” ucap Muji.
Di pihak lain, bunga untuk keperluan upacara diantaranya bunga pacar, kemitir, banyak dicari warga Denpasar dan sekitarnya.
Harga bunga untuk bahan upakara yang terbilang sedang. Bunga pacar Rp24 ribu perkilo. Turun seribu rupiah dari mulanya Rp25 ribu. Kemitir harganya Rp40 ribu. “Tak menentu, untuk hari ini segitu. Mani-puan (esok lusa) tak tahu,” ujar Ni Nengah Linggih pedagang bunga di ‘pasar tumpah’ kawasan seputar Jalan Kartini.
Dari pantauan, bunga untuk upacara termasuk yang ramai dicari warga.
"Ya, saya dari Sanur, memang sengaja datang untuk beli bunga, jejahitan dan keperluan yang lain," tunjuk seorang warga, memperlihatkan bungkusan bunga, jejahitan yang dibelinya. k17
1
Komentar