Permintaan Meningkat, Harga Babi Naik
BANGLI, NusaBali - Harga babi di Bangli pada Kamis (27/7), berada pada kisaran Rp 35.000 - Rp 36.000 per kilogram. Harga ini naik dibandingkan sebelumnya, Rp 33.000 per kilogram.
Kenaikan harga tersebut diduga karena peningkatan permintaan babi menjelang Hari Raya Galungan, Buda Kliwon Dungulan, Rabu (2/8) nanti. Untuk Hari Raya Galungan tersebut, ketersediaan babi di Bangli dipastikan aman bahkan melebihi dari estimasi kebutuhan.
Kepala Dinas Pertanian, Ketahanan Pangan dan Perikanan (PKP) Bangli, I Wayan Sarma menyampaikan harga babi sempat turun karena minimnya permintaan dari luar Bali maupun di Bali. Oleh karena itu, populasi babi di Bangli sempat meningkat.
Lantaran stok babbi melimpah, namun permintaan sedikit, sehingga harga turun. "Harga sempat Rp 33.000 per kilogram. Harga tersebut tergolong rendah, walaupun tidak yang paling rendah," jelasnya Kamis (27/7).
Lanjut Wayan Sarma, menjelang ari raya Galungan diakui harga babi di Bangli berangsur-angsur meningkat. Harga babi telah naik Rp 2.000 - Rp 3.000 per kilogram. "Kenaikan ini karena permintaan jelang hari raya. Harga saat ini kisaran Rp 36.000 perkilogram,’’ ujarnya.
Untuk ketersediaan babi di Kabupaten Bangli jelang Hari Raya Galungan, jelas Wayan Sarma, tergolong mencukupi. Mengacu pada data yang ada, jumlah populasi babi di Bangli 74.710 ekor atau sekitar 1.082,87 ton. Sedangkan kebutuhan sekitar 664,09 ton.
Guna memastikan kesehatan babi, pihaknya telah menyiagakan 20 tenaga kesehatan untuk memeriksa antemortem babi. Petugas tersebut terbagi dalam beberapa tim dan menyebar ke seluruh kecamatan.
Seluruh petugas ini tersebar di empat kecamatan mulai Senin (31/7) pagi. Karena keterbatasan petugas, pemeriksaan antemortem ini dilakukan secara acak atau diambil sampel. ‘’Pemeriksaan ini lebih mengkhusus karena jelang Hari Raya Galungan akan ada banyak warga menyembelih babi,’’ ujarnya.7esa
Komentar