Disperindag dan Pertamina Minta Warga Tak Panic Buying Gas Elpiji 3 Kg
DENPASAR, NusaBali - Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Kota Denpasar bersama Pertamina melakukan pemantauan gas elpiji 3 kilogram ke salah satu agen PT Putra Bisma Jaya, Jalan Waribang, Denpasar, Kamis (27/7).
Dalam pemantauan tersebut, tidak ada kendala dalam hal distribusi dari Pertamina maupun ke pangkalan. Dimana agen ini melayani sebanyak 31 pangkalan di Denpasar.
Terkait hal tersebut, Disperindag maupun Pertamina meminta masyarakat agar tak melakukan panic buying. Sales Brand Manager Pertamina Rayon II Bali, Faris Aceriza menyebut ketersediaan gas lpg 3 kg jelang Galungan dan Kuningan masih memadai. Dirinya pun menampik adanya kelangkaan gas elpiji 3 kg di Denpasar.
"Bukan kelangkaan, karena proses dari Pertamina, dari SPBE ke agen itu normal, dan stok aman. Selain itu, dari agen ke pangkalan sesuai alokasi. Tidak ada pengurangan penyaluran seminggu 2 minggu ini. Bahkan cenderung melebihi kuota," kata Faris.
Bahkan per hari ini, pihaknya mengaku menambahkan 90 ribu tabung ke 4 kabupaten dan kota yakni Denpasar, Tabanan, Badung, dan Gianyar. Dalam rangka Galungan ini, pihaknya hanya akan libur sekali yakni saat hari raya Galungan.
"Kami tambah 30 persen dari rata-rata harian di Bali yakni 260 ribu per hari. Sementara pada hari Minggu sebelum Galungan tetap normal hanya mengamankan stok elpiji selama Galungan. Hanya tanggal 2, saat Galungan saja libur," ungkapnya.
Dia menambahkan, di Denpasar terdapat sebanyak 700 pangkalan. Sementara itu, terkait penggunaan elpiji 3 kg di lapangan agar tak salah sasaran, pihaknya menggunakan pendataan menggunakan KTP.
Selain itu, juga mengajak Pemda dan pihak terkait melakukan sidak dan jika ditemukan usaha besar menggunakan gas 3 kg, maka akan langsung diganti dan ditukar dengan gas elpiji warna pink. Menurutnya, untuk angka kewajaran, konsumen rumah tangga mendapat 4 hingga 5 tabung dalam sebulan. Sementara untuk UMKM 10 hingga 20 tabung per bulan.
Sementara, Kadis Perindag Kota Denpasar, Ni Nyoman Sri Utari mengatakan, pihaknya menerima adanya kelangkaan gas elpiji 3 kg sejak 24 Juli 2023. Dia mengaku heran, karena dalam pelaksanaan pasar murah sebelumnya, gas elpiji 3 kilogram yang dijual di Pasar Murah masih tersisa.
Terkait hal ini, pihaknya pun melakukan peninjauan ke lapangan. Kemudian bersurat untuk penambahan alokasi gas elpiji 3 kg. "Saat pasar murah pertama sampai keempat landai, bawa 200 tabung masih sisa 80 tabung. Namun saat pasar murah kelima sudah langsung ramai," imbuhnya. 7 mis
Terkait hal tersebut, Disperindag maupun Pertamina meminta masyarakat agar tak melakukan panic buying. Sales Brand Manager Pertamina Rayon II Bali, Faris Aceriza menyebut ketersediaan gas lpg 3 kg jelang Galungan dan Kuningan masih memadai. Dirinya pun menampik adanya kelangkaan gas elpiji 3 kg di Denpasar.
"Bukan kelangkaan, karena proses dari Pertamina, dari SPBE ke agen itu normal, dan stok aman. Selain itu, dari agen ke pangkalan sesuai alokasi. Tidak ada pengurangan penyaluran seminggu 2 minggu ini. Bahkan cenderung melebihi kuota," kata Faris.
Bahkan per hari ini, pihaknya mengaku menambahkan 90 ribu tabung ke 4 kabupaten dan kota yakni Denpasar, Tabanan, Badung, dan Gianyar. Dalam rangka Galungan ini, pihaknya hanya akan libur sekali yakni saat hari raya Galungan.
"Kami tambah 30 persen dari rata-rata harian di Bali yakni 260 ribu per hari. Sementara pada hari Minggu sebelum Galungan tetap normal hanya mengamankan stok elpiji selama Galungan. Hanya tanggal 2, saat Galungan saja libur," ungkapnya.
Dia menambahkan, di Denpasar terdapat sebanyak 700 pangkalan. Sementara itu, terkait penggunaan elpiji 3 kg di lapangan agar tak salah sasaran, pihaknya menggunakan pendataan menggunakan KTP.
Selain itu, juga mengajak Pemda dan pihak terkait melakukan sidak dan jika ditemukan usaha besar menggunakan gas 3 kg, maka akan langsung diganti dan ditukar dengan gas elpiji warna pink. Menurutnya, untuk angka kewajaran, konsumen rumah tangga mendapat 4 hingga 5 tabung dalam sebulan. Sementara untuk UMKM 10 hingga 20 tabung per bulan.
Sementara, Kadis Perindag Kota Denpasar, Ni Nyoman Sri Utari mengatakan, pihaknya menerima adanya kelangkaan gas elpiji 3 kg sejak 24 Juli 2023. Dia mengaku heran, karena dalam pelaksanaan pasar murah sebelumnya, gas elpiji 3 kilogram yang dijual di Pasar Murah masih tersisa.
Terkait hal ini, pihaknya pun melakukan peninjauan ke lapangan. Kemudian bersurat untuk penambahan alokasi gas elpiji 3 kg. "Saat pasar murah pertama sampai keempat landai, bawa 200 tabung masih sisa 80 tabung. Namun saat pasar murah kelima sudah langsung ramai," imbuhnya. 7 mis
1
Komentar