Kelangkaan LPG 3 kg di Bali Diduga karena Galungan
MANGUPURA, NusaBali - Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Provinsi Bali menyebut kelangkaan Liquefied Petroleum Gas (LPG) 3 kg di Pulau Dewata belakangan diprediksi karena Hari Raya Galungan yang semakin dekat.
Bukan sebab lain seperti karena penumpukan di distributor maupun agen.
“Asumsi saya kemungkinan masyarakat kelebihan membeli untuk Galungan,” kata Kepala Disperindag Provinsi Bali I Wayan Jarta di Denpasar, Jumat (28/7) seperti dilansir Antara.
Jarta mengatakan, Hari Raya Galungan jatuh pada Rabu (2/8) mendatang, di mana jika ditarik mundur setiap tahun umumnya masyarakat Bali khususnya umat Hindu kebutuhan akan konsumsinya meningkat jelang hari raya. Dengan demikian, dia menilai kelangkaan LPG 3 kg selama sepekan bukan karena penumpukan di distributor maupun agen.
Lebih lanjut, Kepala Disperindag Bali menyebutkan kelangkaan LPG 3 kg di Bali sempat terjadi beberapa waktu lalu. Namun, kini kembali terjadi kelangkaan yang disebabkan mulai dekatnya hari raya, sehingga menambah tinggi permintaan terhadap gas melon. “Kemarin kan pernah langka gas itu, saya cek kemungkinan konsumsi masyarakat untuk merayakan Galungan meningkat, sehingga banyak yang melakukan penimbunan,” ujarnya.
Menurut dia juga, saat ini masyarakat tidak hanya memiliki satu tabung LPG 3 kg, karena mereka juga mengantisipasi kebutuhan saat hari raya. Tak heran bila kemudian pemerintah menerapkan pola pembelian dengan penyertaan Kartu Tanda Penduduk (KTP).
“Pembelian dengan KTP untuk antisipasi ada penimbunan, takutnya stok habis, jadi selama langka walaupun sudah lewat Galungan kita masih ketat. Tapi sampai saat ini kebutuhan Pertamina sesuai kuota kita dan harga tetap sama,” tegas Jarta.
Sebelumnya, PT Pertamina juga telah menambah stok LPG 3 kg di Bali sebanyak 368.480 sebagai antisipasi Hari Raya Galungan. Pasokan gas melon tersebut dikirim secara bertahap sejak 26-31 Juli 2023, di mana penambahan tersebut disebut meningkat 139 persen dari rata-rata penyaluran harian. 7 ant
Jarta mengatakan, Hari Raya Galungan jatuh pada Rabu (2/8) mendatang, di mana jika ditarik mundur setiap tahun umumnya masyarakat Bali khususnya umat Hindu kebutuhan akan konsumsinya meningkat jelang hari raya. Dengan demikian, dia menilai kelangkaan LPG 3 kg selama sepekan bukan karena penumpukan di distributor maupun agen.
Lebih lanjut, Kepala Disperindag Bali menyebutkan kelangkaan LPG 3 kg di Bali sempat terjadi beberapa waktu lalu. Namun, kini kembali terjadi kelangkaan yang disebabkan mulai dekatnya hari raya, sehingga menambah tinggi permintaan terhadap gas melon. “Kemarin kan pernah langka gas itu, saya cek kemungkinan konsumsi masyarakat untuk merayakan Galungan meningkat, sehingga banyak yang melakukan penimbunan,” ujarnya.
Menurut dia juga, saat ini masyarakat tidak hanya memiliki satu tabung LPG 3 kg, karena mereka juga mengantisipasi kebutuhan saat hari raya. Tak heran bila kemudian pemerintah menerapkan pola pembelian dengan penyertaan Kartu Tanda Penduduk (KTP).
“Pembelian dengan KTP untuk antisipasi ada penimbunan, takutnya stok habis, jadi selama langka walaupun sudah lewat Galungan kita masih ketat. Tapi sampai saat ini kebutuhan Pertamina sesuai kuota kita dan harga tetap sama,” tegas Jarta.
Sebelumnya, PT Pertamina juga telah menambah stok LPG 3 kg di Bali sebanyak 368.480 sebagai antisipasi Hari Raya Galungan. Pasokan gas melon tersebut dikirim secara bertahap sejak 26-31 Juli 2023, di mana penambahan tersebut disebut meningkat 139 persen dari rata-rata penyaluran harian. 7 ant
1
Komentar