Dirut Pertamina Pantau Penyaluran Elpiji 3 Kg di Bali, Pastikan Pasokan Galungan dan Kuningan Aman
DENPASAR, NusaBali.com - Direktur Utama PT Pertamina (Persero) Nicke Widyawati memilih Bali sebagai wilayah pertama yang dipantau langsung terkait kondisi stok dan distribusi elpiji 3 kg pada Minggu (30/7/2023).
Dari pantauan langsung yang dilakukan, khususnya di Denpasar dan Gianyar, Nicke mengaku puas karena distribusi berjalan baik dan harga eceran tertinggi (HET) Rp 18.000 sesuai Pergub Bali Nomor 63 Tahun 2022 juga dipatuhi.
“Saya pilih Bali sebagai wilayah yang dikunjungi karena dapat masukan untuk ke sini dari DPR dan Pemerintah Daerah. Ternyata dari pantauan langsung, suplai aman dan harga eceran tertinggi sudah sesuai,” kata Nicke.
Pantauan pertama dilakukan Nicke di Pangkalan I Kadek Sudarma berlokasi di Banjar Kebalian, Sukawati, Kabupaten Gianyar. Anggota Komisi VI DPR RI Nyoman Parta juga terlihat dalam pemantauan di lapangan.
“Tiap hari dapat pasokan 100 tabung elpiji 3 kg,” kata I Kadek Sudharma, pemilik pangkalan. Ketersediaan elpiji ‘melon’ ini dinilai mencukupi, namun disebutkan bahwa untuk pembelian diperlukan registrasi KTP. Registrasi KTP ini hanya dilakukan cukup sekali di awal saja.
‘Sidak’ kedua Nicke Widyawati dilakukan di Pangkalan I Made Budiartha berlokasi di Banjar Buluh, Guwang, Kecamatan Sukawati, Kabupaten Gianyar. Tumpukan elpiji warna hijau pun siap ditebus oleh konsumen.
Beranjak ke Denpasar, tepatnya di Pangkalan Usaha Dagang di Jalan Nangka No.113, pemilik pangkalan Nyoman Trisna mengaku pada Minggu pagi mendapat pasokan 100 tabung elpiji 3 kg dari agen.
Uniknya pada saat sidak di pangkalan ini, Nicke menerima informasi jika toko yang berjarak 30 meter dari pangkalan mengeluhkan kesulitan mendapatkan pasokan elpiji 3 kg. Namun setelah dikonfirmasi, ternyata toko kelontong dimaksud tidak membeli di pangkalan, melainkan dari pedagang keliling.
Nicke Widyawati juga melakukan kunjungan ke Agen Elpiji 3 Kg PT Distribusi Energi Bali di Jalan Raya Pelabuhan Benoa serta Stasiun Pengisian dan Pengangkutan Bulk Elpiji (SPPBE) PT Sinar Mutiara Indah di Jalan Bypass Ngurah Rai, Pedungan, Denpasar.
“Sebenarnya ketersediaan dan distribusi aman. Sementara untuk pengecer yang katanya kosong, semestinya mengambil dari pangkalan yang jaraknya 30 meter, dan bukannya dari kendaraan yang ngedrop, secara aturan tidak ada mekanisme itu,” tegas Nicke.
Terkait dengan fakta di lapangan yang sejak dua pekan lalu terjadi kelangkaan, Nicke menyebut karena Bali menjelang Hari Raya Galungan dan Kuningan.
“Kebutuhan meningkat, dan ada kekhawatiran selama tanggal 2 hingga 12 Agustus, Galungan dan Kuningan, tidak mendapat elpiji 3 kg, sehingga terjadi aksi borong 3-4 tabung elpiji 3 kg. Ya tentu kalau ini terjadi suplai di lapangan berkurang,” ungkapnya.
Ia pun berpesan kepada segenap masyarakat Bali agar tenang dan tidak khawatir dengan ketersediaan elpiji 3 kg. “Jangan khawatir, suplai selalu ada,” ujarnya.
Dasar ini tidak lepas dari data yang dimilikinya, dari kebutuhan 8 juta tabung elpiji 3 kg, sudah terdistribusi 1.002.000 tabung elpiji 3 kg. “Jadi sangat aman, apalagi setelah saya melakukan pengecekan di Agen suplai selalu banyak, begitu juga di SPBE juga aman. Jadi belilah sesuai kebuhan, setiap hari barang dikirim,” pesannya.
Mekanisme pelaporan juga disediakan di nomor call center 135 dimana jika masyarakat melihat ada lokasi yang seharusnya ada namun kosong bisa melaporkan, begitu juga manakala ditemukan penyimpangan untuk segera ditindaklanjuti oleh Pertamina.
“Tidak perlu panic buying, suplai aman, distribusi aman betul,” kata Nicke yang mengaku dari Bali juga akan meninjau daerah lain yang diterpa isu kelangkaan elpiji 3 kg.
Sebelum ke Bali, sehari sebelumnya Nicke menggelar rapat koordinasi via video conference dengan general manager (GM) di seluruh unit operasi pemasaran pada Sabtu (29/7/2023) sore.
Pantauan langsung itu juga dilakukan bersama dengan Direktur Logistik dan Infrastruktur Pertamina, Direktur Utama Pertamina Patra Niaga dan Supervisor Pertamina Integrated Enterprise Data and Command Center (PIEDCC).
.
"Kami lakukan video conference dengan seluruh Direksi Patra Niaga dan juga GM di semua wilayah untuk mengecek kondisi suplai elpiji seperti apa, distribusinya seperti apa, dan juga ingin memastikan bahwa semua program-program yang telah kami dorong untuk mengatasi permasalahan di lapangan bisa terselesaikan," tuntas Nicke.
Pada pemantauan di Bali kali ini, Nicke Widyawati juga didampingi oleh Brahmantya Satyamurti Poerwadi (Corporate Secretary Pertamina), Eduard Adolof Kawi (Direktur Rekayasa & Infrastruktur Darat Pertamina Patra Niaga Subholding C & T), Fadjar Djoko Santoso (VP Corporate Communication Pertamina) dan Dwi Puja Ariestya (Exc General Manager Pertamina Patra Niaga Regional Jatimbalinus).
1
Komentar