Koster Tantang Seniman Bali
Siapkan Karya Berkualitas Sambut Pusat Kebudayaan Bali
Gubernur Koster meminta penyelenggaraan FSBJ terus ditingkatkan kualitasnya dari sisi materi acara dan tata kelola, agar FSBJ menjadi festival bertaraf internasional.
DENPASAR, NusaBali
Festival Seni Bali Jani (FSBJ) yang digelar untuk tahun kelima ditutup Gubernur Bali Wayan Koster, Minggu (30/7) malam di Panggung Terbuka Arda Chandra, Taman Budaya Provinsi Bali (Art Center) Denpasar. Dengan segera rampungnya kawasan Pusat Kebudayaan Bali, Gubernur Koster berharap para pelaku seni modern dan kontemporer menyiapkan berbagai karya berkualitasnya.
Gubernur Koster mengatakan dirinya mengikuti dan memantau pelaksanaan FSBJ ke-5 Tahun 2023 yang berlangsung dua pekan, 16-30 Juli 2023 dengan mengambil tema 'Citta Rasmi Segara Kerthi - Bahari Sumber Inspirasi'. Menurutnya, seluruh kegiatan dan pementasan telah berhasil membawa semangat sesuai dengan tema yang diangkat.
"Tityang menilai bahwa seluruh pementasan modern dan kontemporer yang dipertunjukkan telah mewujud dalam berbagai citra seni masa kini yang menembus lintas batas kesejagatan. Seluruh kegiatan Festival Seni Bali Jani tahun ini mulai dari pergelaran, pameran, parade, lomba, bursa buku, sarasehan, hingga Penghargaan Bali Jani Nugraha telah menghiasi memori estetik masyarakat Bali selama dua pekan terakhir," ujar Gubernur Koster.
Lebih lanjut Gubernur Koster meminta penyelenggaraan FSBJ terus ditingkatkan kualitasnya dari sisi materi acara dan tata kelola, agar FSBJ menjadi festival bertaraf internasional. Ia mengingatkan Pemerintah Provinsi (Pemprov) Bali saat ini tengah membangun kawasan Pusat Kebudayaan Bali di Klungkung yang dilengkapi dengan 15 fasilitas pentas seni tradisi maupun seni modern yang sangat lengkap. Lanskap kesenian ini, kata Gubernur Koster, harus diimbangi dengan keberadaan seniman berkualitas dan berkelas dunia.
"Tityang sangat berharap kepada pelaku seni modern dan kontemporer agar sejak dini menyiapkan diri dengan berbagai karya berkualitas, sehingga pada saatnya nanti sudah siap untuk tampil mengisi wahana kawasan Pusat Kebudayaan Bali yang dirancang sangat megah dan lengkap," tandas Gubernur asal Desa Sembiran, Kecamatan Tejakula, Buleleng ini. Seperti diketahui, Groundbreaking (peletakan batu pertama) proyek pematangan lahan Pembangunan Kawasan Pusat Kebudayaan Bali (PKB) di bekas galian C Desa Gunaksa, Kecamatan Dawan, Klungkung telah dilakukan Gubernur Bali Wayan Koster pada Buda Pon Medangkungan, Rabu (12/1/2022) lalu. Ini menjadi awal dimulainya pembangunan Kawasan Pusat Kebudayaan Bali (PKB), yang menjadi mahakarya monumental di era terkini.
Kawasan PKB dibangun tepat di sisi timur proyek Normaliasi Tukad Unda, dengan luasan lahan mencapai 334 hektare. Kawasan PKB akan dibagi menjadi 3 zona, yakni Zona Inti, Zona Penunjang, dan Zona Penyangga, yang ditata dengan menerapkan filosofi kearifan lokal Sad Kerthi: Penyucian Jiwa (Atma Kerthi), Penyucian Laut (Segara Kerthi), Penyucian Sumber Air (Danu Kerthi), Penyucian Tumbuh-tumbuhan (Wana Kerthi), Penyucian Manusia (Jana Kerthi), dan Penyucian Alam Semesta (Jagat Kerthi).
Megaproyek bernilai Rp 2,5 triliun untuk mewujudkan Bali Padma Bhuwana (Pusat Peradaman Dunia) ini akan mengusung konsep Tri Mandala dan Sat Kerthi. Dalam konsep pada zona intinya akan dibangun wahana seni budaya yang terdiri atas 15 pentas kebudayaan, untuk tradisi dan modern. Serta 12 museum yang berkarakter tradisi Bali. Pembangunan fisik Pusat Kebudayaan Bali direncanakan pertengahan 2023 dan target selesai Desember 2025 dan tahun 2025.
Sementara pada acara penutupan FSBJ kemarin Gubernur Koster juga menyerahkan Penganugerahan Bali Jani Nugraha 2023 kepada seniman yang berjasa membangun seni kontemporer Bali.
Ada sepuluh penerima penghargaan yang sekaligus mendapatkan uang tunai Rp 50 juta, yakni IB Made Dharma Palguna, I Gde Darna, Nyoman Tusthi Eddy, I Wayan Suartha, IB Gde Parwita, I Made Suantha, IA Putu Alit Susrini, IB Sindu Putra, I Ketut Landra, dan Wayan Udiana 'Nanoq Da Kansas'. Selain itu ada empat seniman yang mendapat penghargaan Dharma Kusuma yang juga meraih hadiah uang tunai dengan jumlah sama, yakni dalang I Made Sidia, dalang I Wayan Nardayana, dalang I Ketut Madera, dan seniman tari I Nyoman Pudja.
"Penghargaan Bali Jani Nugraha diberikan kepada 10 orang seniman sastrawan penyair, kritikus dan penulis buku yang telah berkarya untuk kemajuan seni modern Bali. Penghargaan Dharma Kusuma diberikan kepada empat orang budayawan Bali yang tiada henti berkarya dengan penuh dedikasi," ungkap Kepala Dinas Kebudayaan (Kadisbud) Provinsi Bali, I Gede Arya Sugiartha dalam laporannya.
Festival Seni Bali Jani (FSBJ) yang digelar untuk tahun kelima ditutup Gubernur Bali Wayan Koster, Minggu (30/7) malam di Panggung Terbuka Arda Chandra, Taman Budaya Provinsi Bali (Art Center) Denpasar. Dengan segera rampungnya kawasan Pusat Kebudayaan Bali, Gubernur Koster berharap para pelaku seni modern dan kontemporer menyiapkan berbagai karya berkualitasnya.
Gubernur Koster mengatakan dirinya mengikuti dan memantau pelaksanaan FSBJ ke-5 Tahun 2023 yang berlangsung dua pekan, 16-30 Juli 2023 dengan mengambil tema 'Citta Rasmi Segara Kerthi - Bahari Sumber Inspirasi'. Menurutnya, seluruh kegiatan dan pementasan telah berhasil membawa semangat sesuai dengan tema yang diangkat.
"Tityang menilai bahwa seluruh pementasan modern dan kontemporer yang dipertunjukkan telah mewujud dalam berbagai citra seni masa kini yang menembus lintas batas kesejagatan. Seluruh kegiatan Festival Seni Bali Jani tahun ini mulai dari pergelaran, pameran, parade, lomba, bursa buku, sarasehan, hingga Penghargaan Bali Jani Nugraha telah menghiasi memori estetik masyarakat Bali selama dua pekan terakhir," ujar Gubernur Koster.
Lebih lanjut Gubernur Koster meminta penyelenggaraan FSBJ terus ditingkatkan kualitasnya dari sisi materi acara dan tata kelola, agar FSBJ menjadi festival bertaraf internasional. Ia mengingatkan Pemerintah Provinsi (Pemprov) Bali saat ini tengah membangun kawasan Pusat Kebudayaan Bali di Klungkung yang dilengkapi dengan 15 fasilitas pentas seni tradisi maupun seni modern yang sangat lengkap. Lanskap kesenian ini, kata Gubernur Koster, harus diimbangi dengan keberadaan seniman berkualitas dan berkelas dunia.
"Tityang sangat berharap kepada pelaku seni modern dan kontemporer agar sejak dini menyiapkan diri dengan berbagai karya berkualitas, sehingga pada saatnya nanti sudah siap untuk tampil mengisi wahana kawasan Pusat Kebudayaan Bali yang dirancang sangat megah dan lengkap," tandas Gubernur asal Desa Sembiran, Kecamatan Tejakula, Buleleng ini. Seperti diketahui, Groundbreaking (peletakan batu pertama) proyek pematangan lahan Pembangunan Kawasan Pusat Kebudayaan Bali (PKB) di bekas galian C Desa Gunaksa, Kecamatan Dawan, Klungkung telah dilakukan Gubernur Bali Wayan Koster pada Buda Pon Medangkungan, Rabu (12/1/2022) lalu. Ini menjadi awal dimulainya pembangunan Kawasan Pusat Kebudayaan Bali (PKB), yang menjadi mahakarya monumental di era terkini.
Kawasan PKB dibangun tepat di sisi timur proyek Normaliasi Tukad Unda, dengan luasan lahan mencapai 334 hektare. Kawasan PKB akan dibagi menjadi 3 zona, yakni Zona Inti, Zona Penunjang, dan Zona Penyangga, yang ditata dengan menerapkan filosofi kearifan lokal Sad Kerthi: Penyucian Jiwa (Atma Kerthi), Penyucian Laut (Segara Kerthi), Penyucian Sumber Air (Danu Kerthi), Penyucian Tumbuh-tumbuhan (Wana Kerthi), Penyucian Manusia (Jana Kerthi), dan Penyucian Alam Semesta (Jagat Kerthi).
Megaproyek bernilai Rp 2,5 triliun untuk mewujudkan Bali Padma Bhuwana (Pusat Peradaman Dunia) ini akan mengusung konsep Tri Mandala dan Sat Kerthi. Dalam konsep pada zona intinya akan dibangun wahana seni budaya yang terdiri atas 15 pentas kebudayaan, untuk tradisi dan modern. Serta 12 museum yang berkarakter tradisi Bali. Pembangunan fisik Pusat Kebudayaan Bali direncanakan pertengahan 2023 dan target selesai Desember 2025 dan tahun 2025.
Sementara pada acara penutupan FSBJ kemarin Gubernur Koster juga menyerahkan Penganugerahan Bali Jani Nugraha 2023 kepada seniman yang berjasa membangun seni kontemporer Bali.
Ada sepuluh penerima penghargaan yang sekaligus mendapatkan uang tunai Rp 50 juta, yakni IB Made Dharma Palguna, I Gde Darna, Nyoman Tusthi Eddy, I Wayan Suartha, IB Gde Parwita, I Made Suantha, IA Putu Alit Susrini, IB Sindu Putra, I Ketut Landra, dan Wayan Udiana 'Nanoq Da Kansas'. Selain itu ada empat seniman yang mendapat penghargaan Dharma Kusuma yang juga meraih hadiah uang tunai dengan jumlah sama, yakni dalang I Made Sidia, dalang I Wayan Nardayana, dalang I Ketut Madera, dan seniman tari I Nyoman Pudja.
"Penghargaan Bali Jani Nugraha diberikan kepada 10 orang seniman sastrawan penyair, kritikus dan penulis buku yang telah berkarya untuk kemajuan seni modern Bali. Penghargaan Dharma Kusuma diberikan kepada empat orang budayawan Bali yang tiada henti berkarya dengan penuh dedikasi," ungkap Kepala Dinas Kebudayaan (Kadisbud) Provinsi Bali, I Gede Arya Sugiartha dalam laporannya.
Foto: Pementasan tari kontemporer meriahkan Penutupan Festival Seni Bali Jani (FSBJ) ke-5 di Panggung Terbuka Ardha Candra Taman Budaya Bali (Art Center) Denpasar, Minggu (30/7) malam. -YUDA
FSBJ ke-5 Tahun 2023 mengangkat tema 'Citta Rasmi Segara Kerthi - Bahari Sumber Inspirasi' berlangsung di Taman Budaya Provinsi Bali pada tanggal 16-30 Juli 2023. Adapun materi kegiatan pada tahun ini meliputi Adilango (Pertunjukan), Utsawa (Pergelaran), Pawimba (Lomba), Megarupa (Pameran), Aguron-guron (Kriyaloka), Timbang Rasa (Sarasehan), Beranda Pustaka (Bursa Buku dan Pameran Kartun), ((Pameran), dan Bali Jani Nugraha (Penghargaan).
Kadis Arya Sugiartha menyatakan FSBJ tahun 2023 berjalan sukses sesuai dengan harapan. Hal itu tercermin dalam hasil survei Warmadewa Research Center yang menunjukkan angka yang positif. Sebanyak 90,5 persen penonton menyatakan pertunjukan yang disajikan sangat mengesankan. Sementara 92,32 persen menyatakan setuju bahwa pertunjukan di FSBJ 2023 dapat menjadi sarana pembelajaran sastra, bahasa, budaya, dan sejarah.
Dari sisi seniman, 96,43 persen berpendapat FSBJ 2023 dapat menjadi wadah pengembangan kegiatan budaya oleh masyarakat Bali. Sementara 81,1 persen menyatakan bahwa Pemprov Bali telah membuat kebijakan yang tepat dengan penyelenggaraan FSBJ dan 90,82 persen seniman menyatakan puas dan mendukung FSBJ. "Sebagai kesimpulan FSBJ tahun 2023 berjalan sukses sesuai dengan harapan," sebut Arya Sugiartha. Gubernur Bali Wayan Koster pada acara penutupan FSBJ ke-5 kemarin juga sekaligus meluncurkan tema FSBJ ke-6 Tahun 2024 yang mengangkat tema 'Puspa Cipta Jana Kerti - Karya Mulia Manusia Berbudaya'. 7 cr78
1
Komentar