Sekolah Internasional Dukung Pendidikan Berkelanjutan dan Berkualitas dengan Akses Seluas-luasnya
MANGUPURA, NusaBali.com - Perkumpulan sekolah internasional atau sekolah SPK (Satuan Pendidikan Kerjasama) Indonesia menyelenggarakan Konvensi Tahunan SPK Indonesia ke-6 di Green School Bali, Abiansemal, Badung, 27-28 Juli 2023.
Mengangkat tema 'SPK untuk Pendidikan yang Berkelanjutan, Pendidikan
yang Inklusif dan Merata Bagi Semua', konvensi menjadi ajang saling
menyemangati dan mendorong upaya kolektif untuk transformasi pendidikan
di Indonesia.
yang Inklusif dan Merata Bagi Semua', konvensi menjadi ajang saling
menyemangati dan mendorong upaya kolektif untuk transformasi pendidikan
di Indonesia.
"Pendidikan yang berkelanjutan dan berkualitas dengan akses seluas-luasnya merupakan tugas dan tanggung jawab bersama," ujar Ketua Perkumpulan Sekolah SPK Indonesia Haifa Segeir SH MKn, terkait tema konvensi tahun ini, Minggu (30/7).
Acara yang sebelumnya dibuka Kepala Dinas Pendidikan, Kepemudaan, dan Olahraga (Disdikpora) Kota Denpasar, dihadiri sebanyak kurang lebih 250 peserta dari seluruh Indonesia dan beberapa negara antara lain Inggris, Australia, Malaysia dan Singapura.
Direktur Jenderal Pendidikan Anak Usia Dini, Dasar dan Menengah, Kemendikbudristek, Dr Iwan Syahril PhD, dalam satu sesi menekankan implementasi Kurikulum Merdeka yang mendorong capaian tema yaitu pendidikan yang inklusif dan merata. Iwan memberikan apresiasi kepada SPK Indonesia yang telah bergotong royong mendukung transformasi pendidikan di Indonesia.
"Kurikulum Merdeka yang berpusat pada anak mampu menumbuhkan kecintaan pada proses belajar serta penguatan Profil Manusia Pancasila yang menjadi bekal penting bagi setiap anak Indonesia yang tumbuh dalam ketersediaan pengetahuan dan teknologi yang dapat diakses secara mandiri," jelas Iwan.
Sementara itu, Kepala Badan Standar, Kurikulum, dan Asesmen Pendidikan, Anindito Aditomo PhD, menambahkan bahwa dalam Kurikulum Merdeka yang ingin didorong adalah pemaknaan terhadap proses belajar dan bukan hanya berbasis hasil. Sebagai contoh dalam literasi yang harus dikejar bukan hanya kemampuan membaca tetapi juga pemaknaan terhadap isi teks yang dibaca.
"Hasil diskusi pada konvensi ini akan dijadikan bahan masukan yang berharga untuk arah kebijakan Pendidikan di Indonesia," ungkapnya.
Rangkaian konvensi dimulai dengan Workshop oleh Cambridge University Press and Assessment pada hari pertama Rabu (26/7) dan ditutup dengan EduTour pada Sabtu (29/7) yang memberikan pilihan peserta konvensi untuk menikmati pengalaman belajar dan tur keliling tiga sekolah SPK di Bali, yaitu Green School, Canggu Community School, dan Sekolah Dyatmika.
Untuk diketahui Satuan Pendidikan Kerjasama (SPK) sebelumnya dikenal dengan sekolah internasional atau sekolah yang menggunakan kurikulum asing.
Ketua Perkumpulan Sekolah SPK Indonesia Haifa Segeir pada acara penutupan mengumumkan tuan rumah konvensi tahun 2024 yaitu Australian Independent School (AIS) Jakarta. Konvensi ke-7 tahun depan rencananya akan diselenggarakan pada tanggal 8-11 Oktober 2024.
1
Komentar