Cor Beton Berceceran di Jalan Goa Gong
MANGUPURA, NusaBali - Cor beton yang diangkut truk molen berceceran di Jalan Goa Gong, Kelurahan Jimbaran, Kecamatan Kuta Selatan, Badung, Senin (31/7).
Alhasil ceceran cor beton itu sangat membahayakan pengguna jalan yang melintas, terutama kendaraan roda dua.
Berdasarkan pantauan, ceceran cor beton cukup panjang. Bahkan, sebelum jalan tanjakan di Pura Goa Gong. Tak ayal kendaraan roda empat pun harus bergiliran melewati jalan tersebut.
“Begitu dapat informasinya langsung kita tangani. Kejadian seperti itu sering terjadi, mulai dari ceceran cor beton, truk terguling, tumpahan oli dan sebagainya. Jadi, jalur itu memang rawan,” kata Camat Kuta Selatan I Ketut Gede Arta.
Menurut Gede Arta, sebenarnya Jalan Goa Gong tidak diperuntukkan untuk kendaraan besar, apalagi dengan muatan berat. Namun, mirisnya para pengendara masih saja tidak patuh dan tidak peka akan rambu tanda larangan. “Sudah ada tanda larangan. Tapi sering kali diabaikan. Beberapa hari yang lalu juga ada kendaraan yang mundur di sana,” katanya.
Gede Arta melanjutkan, masih banyaknya kendaraan yang mengalami berbagai kecelakaan di sana menimbulkan berbagai tanda tanya. Pasalnya, sudah ada tanda larangan yang terpasang. Namun para pengemudi tetap membangkang.
“Alasan yang paling sering kita dapat dari pengemudi itu adalah diarahkan google maps. Tapi ada juga yang bilang cari jalan alternatif agar tidak terjebak kemacetan. Padahal, tanda larangan sudah kita pasang,” jelas Gede Arta.
Mengantisipasi kejadian terus berulang, ke depan pihaknya akan berupaya berkoordinasi dengan instansi terkait seperti Dinas Perhubungan dan pihak kepolisian untuk mencari solusi terbaik. “Sebetulnya ada jalur alternatif yang bisa digunakan oleh kendaraan besar yakni menggunakan arah Jalan Nusa Dua Selatan. Meski jaraknya lebih jauh, setidaknya arah tersebut lebih aman untuk kendaraan besar,” kata Gede Arta. 7 dar
Berdasarkan pantauan, ceceran cor beton cukup panjang. Bahkan, sebelum jalan tanjakan di Pura Goa Gong. Tak ayal kendaraan roda empat pun harus bergiliran melewati jalan tersebut.
“Begitu dapat informasinya langsung kita tangani. Kejadian seperti itu sering terjadi, mulai dari ceceran cor beton, truk terguling, tumpahan oli dan sebagainya. Jadi, jalur itu memang rawan,” kata Camat Kuta Selatan I Ketut Gede Arta.
Menurut Gede Arta, sebenarnya Jalan Goa Gong tidak diperuntukkan untuk kendaraan besar, apalagi dengan muatan berat. Namun, mirisnya para pengendara masih saja tidak patuh dan tidak peka akan rambu tanda larangan. “Sudah ada tanda larangan. Tapi sering kali diabaikan. Beberapa hari yang lalu juga ada kendaraan yang mundur di sana,” katanya.
Gede Arta melanjutkan, masih banyaknya kendaraan yang mengalami berbagai kecelakaan di sana menimbulkan berbagai tanda tanya. Pasalnya, sudah ada tanda larangan yang terpasang. Namun para pengemudi tetap membangkang.
“Alasan yang paling sering kita dapat dari pengemudi itu adalah diarahkan google maps. Tapi ada juga yang bilang cari jalan alternatif agar tidak terjebak kemacetan. Padahal, tanda larangan sudah kita pasang,” jelas Gede Arta.
Mengantisipasi kejadian terus berulang, ke depan pihaknya akan berupaya berkoordinasi dengan instansi terkait seperti Dinas Perhubungan dan pihak kepolisian untuk mencari solusi terbaik. “Sebetulnya ada jalur alternatif yang bisa digunakan oleh kendaraan besar yakni menggunakan arah Jalan Nusa Dua Selatan. Meski jaraknya lebih jauh, setidaknya arah tersebut lebih aman untuk kendaraan besar,” kata Gede Arta. 7 dar
Komentar