Pegawai Tukar Tabungan Sampah dengan Buah-Buahan hingga Emas Murni
Cara Unik dan Kreatif Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Buleleng Sambut Hari Raya Galungan
Selama enam bulan dari 200 lebih pegawai DLH yang menjadi nasabah terkumpul sebanyak 2.281 Kg sampah plastik, jika dikonversi menjadi rupiah senilai Rp 11 juta
SINGARAJA, NusaBali
Ratusan pegawai Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Buleleng antusias masuk kantor pada, Senin (31/7). Sebab usaha dan kerja keras mereka selama enam bulan terakhir yang ditunggu-tunggu tiba. Tabungan sampah anorganik yang telah dikumpulkan selama enam bulan terakhir dapat bayaran, berupa buah-buahan yang akan dibawa pulang untuk perayaan Hari Raya Galungan.
Setiap pegawai menenteng kantong plastik yang berisi buah. Mulai dari buah apel, salak, anggur, jeruk, dodol hingga sayur mayur. Namun jumlahnya tidak sama. Aneka buah dan sayur yang didapatkan pegawai disesuaikan dengan nilai tabungan sampah yang dimiliki selama ini.
Konsep peduli lingkungan dan pengelolaan sampah dengan cara menabung di bank sampah memang sudah ada sejak beberapa tahun terakhir. Komunitas pecinta lingkungan dan bank sampah yang ada di Buleleng saat ini pun banyak berinovasi dengan konsep menabung sampah. Kemudian tabungan sampah yang kemudian dikonversi menjadi rupiah ini ditukarkan menjadi berbagai macam barang, kebutuhan pokok hingga les belajar dan les tari gratis.
Ratusan pegawai Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Buleleng antusias masuk kantor pada, Senin (31/7). Sebab usaha dan kerja keras mereka selama enam bulan terakhir yang ditunggu-tunggu tiba. Tabungan sampah anorganik yang telah dikumpulkan selama enam bulan terakhir dapat bayaran, berupa buah-buahan yang akan dibawa pulang untuk perayaan Hari Raya Galungan.
Setiap pegawai menenteng kantong plastik yang berisi buah. Mulai dari buah apel, salak, anggur, jeruk, dodol hingga sayur mayur. Namun jumlahnya tidak sama. Aneka buah dan sayur yang didapatkan pegawai disesuaikan dengan nilai tabungan sampah yang dimiliki selama ini.
Konsep peduli lingkungan dan pengelolaan sampah dengan cara menabung di bank sampah memang sudah ada sejak beberapa tahun terakhir. Komunitas pecinta lingkungan dan bank sampah yang ada di Buleleng saat ini pun banyak berinovasi dengan konsep menabung sampah. Kemudian tabungan sampah yang kemudian dikonversi menjadi rupiah ini ditukarkan menjadi berbagai macam barang, kebutuhan pokok hingga les belajar dan les tari gratis.
Konsep menabung sampah ini pun juga diterapkan oleh Bank Sampah Unit (BSU) Bank Resik milik DLH Buleleng. Namun untuk kali ini disiapkan untuk menyambut hari Raya Galungan dengan program Bazar Butik (Buah dari Sampah Plastik).
Dua ratusan pegawai DLH Buleleng tiga kali dalam seminggu akan membawa berbagai sampah plastik untuk ditabung. Masing-masing pegawai bebas membawa sampah plastik apa saja dan dalam jumlah berapa saja. Hasil tabungan mereka kemudian dicairkan dalam bentuk buah-buahan, jajan dan sayur mayur yang diperlukan untuk sarana upacara Hari Raya Galungan.
Kepala Dinas Lingkungan Hidup Buleleng, Gede Melandrat menjelaskan Bazar Butik ini diprogramkan satuan kerjanya untuk memberikan contoh kepada BSU-BSU lainnya di Buleleng. Selain itu juga untuk menjaga konsistensi pegawai dalam partisipasinya mencintai lingkungan dan pengurangan timbulan sampah plastik.
“Program ini lebih kepada edukasi pelestarian dan peduli lingkungan sekitar. Kami pilih pola ini mengambil momentum Galungan, sehingga ada motivasi dari pegawai kami untuk tetap menabung sampah. Sehingga saat hari raya tiba ada keringanan untuk membeli buah-buahan,” terang Melandrat.
Foto: Kadis Lingkungan Hidup (LH) Buleleng, Gede Melandrat. -LILIK
Mantan Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Perikanan (DKPP) Buleleng ini juga memberikan reward kepada 8 orang pegawai yang memiliki tabungan sampah terbanyak. Mereka dihadiahi emas murni. “Ini sebagai pelecut semangat untuk menjaga keberlanjutan program menabung sampah dan juga motivasi untuk pegawai lain yang belum optimal. Ini adalah langkah untuk meyakinkan kepada masyarakat bahwa sampah anorganik mampu memberikan dampak pada perputaran ekonomi mikro di Buleleng” imbuh dia.
Sementara itu, Direktur BSU Bima Resik I Putu Eka Juliartawan mengatakan selama enam bulan dari 200 lebih pegawai DLH yang menjadi nasabah terkumpul sebanyak 2.281 kilogram sampah plastik. Jika dikonversi menjadi rupiah, ribuan kilogram sampah plastik itu setara dengan Rp 11 juta.
“Grafik dari 6 bulan terakhir tingkat tabungan sudah meningkat. Mungkin karena ada program Bazar Butik ini teman-teman jadi lebih greget menabungnya. Bahkan ada yang sampai punya tabungan sampah senila Rp 500.000, pasti cukup meringankan untuk pengeluaran hari raya. Program ini akan kami lanjutkan,” ungkap Juliartawan. 7 k23
Sementara itu, Direktur BSU Bima Resik I Putu Eka Juliartawan mengatakan selama enam bulan dari 200 lebih pegawai DLH yang menjadi nasabah terkumpul sebanyak 2.281 kilogram sampah plastik. Jika dikonversi menjadi rupiah, ribuan kilogram sampah plastik itu setara dengan Rp 11 juta.
“Grafik dari 6 bulan terakhir tingkat tabungan sudah meningkat. Mungkin karena ada program Bazar Butik ini teman-teman jadi lebih greget menabungnya. Bahkan ada yang sampai punya tabungan sampah senila Rp 500.000, pasti cukup meringankan untuk pengeluaran hari raya. Program ini akan kami lanjutkan,” ungkap Juliartawan. 7 k23
1
Komentar