Megawati Briefing Kepala Daerah
Minta Jajaran Kader Terjun ke Bawah Layani Rakyat
JAKARTA, NusaBali - Usai konsolidasi internal dengan Ketua DPD dan Ketua DPC PDI Perjuangan (PDIP), Senin (31/7) lalu, Ketua Umum DPP PDIP Megawati Soekarnoputri kembali kumpulkan kepala daerah dari kader partai di Sekolah Partai, Lenteng Agung, Jakarta Selatan, Rabu (2/8). Megawati memberikan arahan kepada kepala daerah agar konsisten layani rakyat.
Megawati didampingi Sekjen DPP PDIP Hasto Kristiyanto, Bendahara Umum Olly Dondokambey, Ketua DPP Ahmad Basarah, dan Wasekjen Arif Wibowo. Hadir juga sejumlah Ketua DPP Partai. Antara lain, Eriko Sutarduga, Rokhmin Dahuri, Ribka Tjiptaning, Djarot Saiful Hidayat, Made Urip, Nusyirwan Soedjono, Wiryanti Sukamdani, Hamka Haq, dan Mindo Sianipar. Sementara kepala daerah tampak hadir Wali Kota Medan Bobby Nasution, Wali Kota Solo Gibran Rakabuming Raka, Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi dan Gubernur Jawa Tengah yang juga bakal calon presiden dari PDIP Ganjar Pranowo.
Hasto memberikan kata pengantar sebelum Ketum Megawati memberikan arahan. Hasto mengatakan, harus ada penguatan kerja sama politik dengan parpol pendukung Ganjar Pranowo antara lain PPP, Hanura, Perindo. Penguatan itu harus dilakukan secara konkret demi kemenangan bersama-sama di Pileg dan Pilpres 2024.
Setelah Hasto, Megawati memberikan arahan kepada kepala daerah. Presiden Kelima RI itu memerintahkan kepada jajarannya agar terus turun ke bawah. “Tugas pertama kalian (kepala daerah) adalah melayani akar rumput. Siapa akar rumput? Rakyat. Turun ke bawah,” kata Megawati dalam keterangan tertulisnya, Rabu malam (2/8).
Megawati juga mengingatkan, jelang Pemilu 2024, PDIP akan melakukan penguatan disiplin terhadap kader Partai. Seluruh kader harus menaati peraturan Partai dan tidak boleh membuat rakyat kecewa.
Sementara Ganjar Pranowo bercerita di hadapan para kader PDIP, dirinya kerap dipanggil dan berdiskusi dengan Megawati. Dua hari lalu, dia bertemu sang putri Proklamator RI, Ir. Soekarno tersebut.
“Arahan dari Ibu Megawati, saya dinasihati bahwa ‘Kader partai ketika di jabatan publik, wajib hukumnya menyejahterakan rakyat’. Yang kedua, beliau memberi saya penjelasan tentang bahwa ketika menjabat, landasan ideologi itu tak boleh bergeser," urai Ganjar.
Bagi Ganjar, pesan dan arahan dari Megawati itu sangat kontekstual dengan kondisi Indonesia saat ini. Kata dia, Bung Karno, Megawati, hingga Presiden Jokowi, berhasil menunjukkan bagaimana menjaga kedaulatan Indonesia selama memerintah. Di era Presiden Jokowi, menjaga kedaulatan Indonesia itu ditunjukkan dengan program hilirisasi, yang akan dilanjutkan oleh Ganjar.
“Jadi, ada benang merah ideologi estafet kepemimpinan nasional yang kita perjuangkan bersama, dilakukan untuk menyejahterakan rakyat. Saya akan bersama anda semua, kita akan bergerak bersama,” tegas Ganjar.
Pada kesempatan itu, Ganjar juga bercerita mengenai negara, dan termasuk partai politik, yang harus adaptif terhadap teknologi, khususnya teknologi informasi. Dia mengisahkan pengalaman dirinya yang bertemu banyak orang dari seluruh penjuru Nusantara, bukan hanya secara fisik saja, namun juga melalui teknologi telepon video (video call).
Ganjar juga mengisahkan cerita-cerita unik saat dirinya bertelepon dengan ibu-ibu pengajian di Sumatera, hingga dengan para pegawai honorer di Papua. “Jika memang ada yang ingin bertegur sapa dengan saya lewat video call, jika saya sedang tidak sibuk sekali, saya bersedia untuk dikontak oleh teman-teman sekalian,” kata Ganjar di hadapan ratusan kader utama PDIP yang mengikuti acara itu. k22
Hasto memberikan kata pengantar sebelum Ketum Megawati memberikan arahan. Hasto mengatakan, harus ada penguatan kerja sama politik dengan parpol pendukung Ganjar Pranowo antara lain PPP, Hanura, Perindo. Penguatan itu harus dilakukan secara konkret demi kemenangan bersama-sama di Pileg dan Pilpres 2024.
Setelah Hasto, Megawati memberikan arahan kepada kepala daerah. Presiden Kelima RI itu memerintahkan kepada jajarannya agar terus turun ke bawah. “Tugas pertama kalian (kepala daerah) adalah melayani akar rumput. Siapa akar rumput? Rakyat. Turun ke bawah,” kata Megawati dalam keterangan tertulisnya, Rabu malam (2/8).
Megawati juga mengingatkan, jelang Pemilu 2024, PDIP akan melakukan penguatan disiplin terhadap kader Partai. Seluruh kader harus menaati peraturan Partai dan tidak boleh membuat rakyat kecewa.
Sementara Ganjar Pranowo bercerita di hadapan para kader PDIP, dirinya kerap dipanggil dan berdiskusi dengan Megawati. Dua hari lalu, dia bertemu sang putri Proklamator RI, Ir. Soekarno tersebut.
“Arahan dari Ibu Megawati, saya dinasihati bahwa ‘Kader partai ketika di jabatan publik, wajib hukumnya menyejahterakan rakyat’. Yang kedua, beliau memberi saya penjelasan tentang bahwa ketika menjabat, landasan ideologi itu tak boleh bergeser," urai Ganjar.
Bagi Ganjar, pesan dan arahan dari Megawati itu sangat kontekstual dengan kondisi Indonesia saat ini. Kata dia, Bung Karno, Megawati, hingga Presiden Jokowi, berhasil menunjukkan bagaimana menjaga kedaulatan Indonesia selama memerintah. Di era Presiden Jokowi, menjaga kedaulatan Indonesia itu ditunjukkan dengan program hilirisasi, yang akan dilanjutkan oleh Ganjar.
“Jadi, ada benang merah ideologi estafet kepemimpinan nasional yang kita perjuangkan bersama, dilakukan untuk menyejahterakan rakyat. Saya akan bersama anda semua, kita akan bergerak bersama,” tegas Ganjar.
Pada kesempatan itu, Ganjar juga bercerita mengenai negara, dan termasuk partai politik, yang harus adaptif terhadap teknologi, khususnya teknologi informasi. Dia mengisahkan pengalaman dirinya yang bertemu banyak orang dari seluruh penjuru Nusantara, bukan hanya secara fisik saja, namun juga melalui teknologi telepon video (video call).
Ganjar juga mengisahkan cerita-cerita unik saat dirinya bertelepon dengan ibu-ibu pengajian di Sumatera, hingga dengan para pegawai honorer di Papua. “Jika memang ada yang ingin bertegur sapa dengan saya lewat video call, jika saya sedang tidak sibuk sekali, saya bersedia untuk dikontak oleh teman-teman sekalian,” kata Ganjar di hadapan ratusan kader utama PDIP yang mengikuti acara itu. k22
1
Komentar