Umanis Galungan, Tuna Netra Miskin Tempati Rumah Baru
Bedah Rumah di Lokapaksa, Tuntas 12 Hari
Bedah Rumah
Bantuan Sosial
Hari Raya Galungan
Kesejahteraan Masyarakat
Rumah Sejahtera Terpadu (RST)
SINGARAJA, NusaBali - I Gusti Ketut Arca, warga miskin Desa Lokapaksa, Kecamatan Seririt, Buleleng, mendapat kado manis usai merayakan Hari Raya Galungan.
Tepat di Umanis Galungan, Wraspati Umanis Galungan, Kamis (3/8), pria yang membujang ini bisa menempati rumah baru yang layak. Gubuk reyot dan kumuhnya kini sudah bersolek menjadi bangunan permanen berkat program bedah rumah pemerintah.
Pria tuna netra paruh baya ini sebelumnya tinggal di gubuk tidak layak huni. Gubuknya terbuat dari bambu dan beratapkan seng serta berlantai tanah. Dia tidak dapat berbuat banyak dan hanya menunggu uluran keluarganya.
Bantuan bedah rumah melalui program Rumah Sejahtera Terpadu (RST), digelontor langsung dari Kementerian Sosial RI senilai Rp 20 juta. Proses bedah rumah dikerjakan sejak pertengahan Juli lalu. Proses bedah rumah tuntas dikerjakan dalam waktu 12 hari. Seluruh stakeholder TNI, Polri, aparat desa, Satpol PP, Taruna Siaga Bencana (Tagana), Pramuka, hingga masyarakat sekitar, bergandeng tangan membantu bedah rumah.
Penjabat (Pj) Bupati Buleleng Ketut Lihadnyana usai penyerahan kunci Kamis pagi mengatakan, sudah sepantasnya pemerintah hadir di tengah-tengah masyarakat yang memang memerlukan bantuan. Dia pun berharap bantuan ini dapat menggugah masyarakat yang lebih mampu untuk bisa membantu sesama.
“Semua itu tergantung dari rasa kita untuk lebih mengangkat saudara kita yang kurang beruntung ini,” ujar Lihadnyana.
Selain penyerahan kunci rumah, Gusti Arta juga diberikan bantuan kasur dan juga paket sembako sebagai tali kasih dari Dinas Sosial Kabupaten Buleleng. Bantuan yang sama juga diberikan kepada Gusti Made Sukasini yang juga hidup sebatang kara asal Desa Lokapaksa, Kecamatan Seririt. Gusti Sukasini diberikan bantuan paket sembako, kasur dan terpal.
Sementara itu, Kepala Dinas Sosial Kabupaten Buleleng I Putu Kariaman Putra menyebutkan program RST kepada I Gusti Ketut Arca telah rampung dalam 12 hari kerja. Dengan semangat seluruh pihak pula, anggaran yang telah disediakan menghasilkan gedung rumah baru yang melebihi standar dari bedah rumah biasanya.
“Saya harap ini dijaga terutama kebersihannya. Setelah ini, upaya pemberdayaan akan diberikan kepada I Gusti Ketut Arca yang juga penyandang disabilitas tuna netra ini. Kalau program sosial yang bersangkutan sudah dapat BLT (Bantuan Langsung Tunai) dan masuk dalam DTKS (Data Terpadu Kesejahteraan Sosial),” tambah Kariaman. 7k23
Pria tuna netra paruh baya ini sebelumnya tinggal di gubuk tidak layak huni. Gubuknya terbuat dari bambu dan beratapkan seng serta berlantai tanah. Dia tidak dapat berbuat banyak dan hanya menunggu uluran keluarganya.
Bantuan bedah rumah melalui program Rumah Sejahtera Terpadu (RST), digelontor langsung dari Kementerian Sosial RI senilai Rp 20 juta. Proses bedah rumah dikerjakan sejak pertengahan Juli lalu. Proses bedah rumah tuntas dikerjakan dalam waktu 12 hari. Seluruh stakeholder TNI, Polri, aparat desa, Satpol PP, Taruna Siaga Bencana (Tagana), Pramuka, hingga masyarakat sekitar, bergandeng tangan membantu bedah rumah.
Penjabat (Pj) Bupati Buleleng Ketut Lihadnyana usai penyerahan kunci Kamis pagi mengatakan, sudah sepantasnya pemerintah hadir di tengah-tengah masyarakat yang memang memerlukan bantuan. Dia pun berharap bantuan ini dapat menggugah masyarakat yang lebih mampu untuk bisa membantu sesama.
“Semua itu tergantung dari rasa kita untuk lebih mengangkat saudara kita yang kurang beruntung ini,” ujar Lihadnyana.
Selain penyerahan kunci rumah, Gusti Arta juga diberikan bantuan kasur dan juga paket sembako sebagai tali kasih dari Dinas Sosial Kabupaten Buleleng. Bantuan yang sama juga diberikan kepada Gusti Made Sukasini yang juga hidup sebatang kara asal Desa Lokapaksa, Kecamatan Seririt. Gusti Sukasini diberikan bantuan paket sembako, kasur dan terpal.
Sementara itu, Kepala Dinas Sosial Kabupaten Buleleng I Putu Kariaman Putra menyebutkan program RST kepada I Gusti Ketut Arca telah rampung dalam 12 hari kerja. Dengan semangat seluruh pihak pula, anggaran yang telah disediakan menghasilkan gedung rumah baru yang melebihi standar dari bedah rumah biasanya.
“Saya harap ini dijaga terutama kebersihannya. Setelah ini, upaya pemberdayaan akan diberikan kepada I Gusti Ketut Arca yang juga penyandang disabilitas tuna netra ini. Kalau program sosial yang bersangkutan sudah dapat BLT (Bantuan Langsung Tunai) dan masuk dalam DTKS (Data Terpadu Kesejahteraan Sosial),” tambah Kariaman. 7k23
1
Komentar