Program TMMD Ke-117, Kodim Badung Bangun Jalan Tani
Petani Lega Setelah Puluhan Tahun Pikul Hasil Panen
TMMD
Kodim 1611/Badung
Pembangunan
Jalan Tani
Desa Darmasaba
Kecamatan Abiansemal
TNI Manunggal Membangun Desa
MANGUPURA, NusaBali - Program TNI Manunggal Membangun Desa (TMMD) ke-117 Kodim 1611/Badung bangun jalan tani di Subak Karang Gadon, Banjar Manesa, Desa Darmasaba, Kecamatan Abiansemal, Badung.
Jalan rabat sepanjang 1.473,5 meter dan lebar 1,5 meter yang membelah sekitar 30 hektare sawah di subak tersebut membuat petani lega.
Dibangunnya jalan senilai Rp 1,165 miliar itu meringankan beban petani. Sebab, selama puluhan tahun petani di subak tersebut harus memikul hasil panen melintasi pematang sawah. Meskipun kini belum bisa masuk mobil namun petani bisa mengangkut hasil panen menggunakan sepeda motor. Masyarakat juga tidak takut jatuh dari pematang sawah karena licin saat mengangkut hasil panen mereka. Selain itu para petani tidak lagi waswas digigit ular saat ke sawah lewat pematang yang ditumbuhi rumput.
Selain manfaat khusus untuk petani kehadiran jalan yang dikerjakan oleh para prajurit Kodim 1611/Badung bersama petani dan masyarakat Desa Darmasaba itu bisa digunakan untuk joging. Masyarakat yang joging di sana akan disuguhkan oleh pemandangan sawah dan udara segar. Masyarakat juga bisa langsung menikmati buah-buahan segar dari petani setempat.
Salah seorang petani di Subak Karang Gedong, I Made Ngedil, 72 ditemui di lokasi, pada Jumat (4/8) pagi mengaku sangat lega dengan dibangunnya jalan tani tersebut. Pria renta asal Banjar Cabai, Desa Darmasaba, Kecamatan Abiansemal, Badung itu mengatakan sejak dia lahir di areal persawahan itu tidak ada jalan tani. Akibatnya petani harus pukul hasil panen menuju ke jalan raya.
Mengetahui pemerintah ingin bangun jalan tani di sana para petani di subak tersebut langsung menyambut antusias. Para petani rela membagikan sedikit tanahnya untuk dibangun jalan yang direncanakan itu. Tidak hanya itu para petani dan warga Desa Darmasaba juga gotong-royong bersama anggota TNI dari Kodim 1611/Badung mengerjakan jalan tersebut.
Foto: Sebagian jalan rabat di Subak Karang Gadon, Banjar Manesa, Desa Darmasaba, Kecamatan Abiansemal, Badung yang sudah bisa difungsikan. -WILLY
Made Ngedil mengaku Subak Karang Gadon merupakan salah satu penyumbang padi dan beras di Kabupaten Badung. Setahun para petani di subak tersebut dua kali musim panen padi dan sekali panen palawija. Dirinya terima kasih kepada pemerintah ada TNI Angkatan Darat yang telah memerhatikan para petani di Subak Karang Gadon.
“Sebagai petani saya berterima kasih kepada yang di atas (pemerintah) dan TNI atas perhatiannya kepada kami di subak ini. Sejak saya belum lahir para petani di sini pikul hasil panen ke jalan raya. Ada petani yang pikul hasil panen jaraknya sampai 500 meter dari sawah ke jalan raya. Kini sudah ada jalan meskipun belum bisa masuk mobil tetapi sepeda motor sudah bisa masuk,” ungkap Made Ngedil.
Hal senada diungkapkan oleh seorang petani lainnya Wayan Dirga, 66. Kakek asal Banjar/Desa Darmasaba ini mengaku sangat senang karena sudah tidak susah lagi jalan kaki menuju ke sawahnya. Dengan nada bercanda dia mengatakan sejak nenek moyangnya di sana tidak ada jalan tani yang memadai.
“Saya senang sekali. Saya yang sudah tua seperti ini bisa lancar jalan kaki menuju ke sawah. Sebelumnya setengah mati karena melintasi pematang. Sebelum ada jalan ini susah sekali. Apalagi kalau hujan. Selain licin juga banyak rumput liar,” ungkap Wayan Dirga.
Meskipun Subak Karang Gadon menjadi penyuplai beras di Kabupaten Badung yang terkenal dengan pariwisatanya sepertinya pemerintah setempat lupa atau tidak menjadikan kebutuhan jalan tani untuk petani di sana jadi prioritas. Mengapa dikatakan demikian ? Karena setelah puluhan tahun lamanya barulah kini jalan tani di subak tersebut dikerjakan itu pun melalui program TMMD yang merupakan salah satu program unggulan TNI AD.
Adanya jalan tani tersebut membawa dampak sangat positif bagi petani setempat. Petani tidak harus mengeluarkan biaya lagi untuk sewa buruh angkut hasil panen karena sudah bisa diangkut sendiri pakai sepeda motor. “Meskipun nanti kami tetap harus pukul sendiri hasil panen setidaknya sudah melintasi jalan yang bagus,” ungkap Wayan Dirga.
Foto: Kakek Wayan Dirga, 66 pulang semprot dari sawah melintasi jalan rabat yang baru selesai dibangun dalam program TMMD Kodim 1611/Badung, Jumat (4/8). -WILLY
Pembangunan jalan dengan biaya Rp 1,165 miliar dari pemerintah Kabupaten Badung itu dikerjakan sejak 12 Juli sampai 10 Agustus. Pada acara pembukaan, Rabu (12/7) yang lalu Bupati Badung dalam amanatnya yang dibacakan oleh Sekretaris Daerah Badung I Wayan Adi Arnawa mengatakan TNI Manunggal Membangun Desa (TMMD) merupakan program pembangunan fisik dan non-fisik di tingkat desa sebagai cerminan kegotongroyongan antara TNI dengan pemerintah daerah, Polri, pemerintah desa, dan masyarakat.
Bupati juga mengatakan tujuan utama dari kegiatan ini untuk bahu-membahu membangun dan memajukan desa menuju desa mandiri, sekaligus bagian dari upaya besar bangsa dalam menciptakan ketahanan nasional. Kegiatan TMMD ke-117 Tahun 2023 Kodim 1611/Badung ini juga bertujuan merangsang partisipasi masyarakat dalam membangun desa, sehingga percepatan pembangunan di daerah dapat cepat tercapai atas dasar sinergitas.
Sementara Dandim 1611/Badung Letkol Arh Teguh mengungkapkan kegiatan fisik TMMD kali ini dilaksanakan dengan membangun infrastruktur jalan sepanjang 1.473,5 meter dan lebar 1,5 meter termasuk pembuatan gorong-gorong serta drainase, dengan dukungan sarana dari Pemda Badung berjumlah sebesar Rp 1,165 Milyar. Pengerjaan proyek ini dilakukan oleh personel Kodim 1611/Badung yang merupakan jajaran Kodam IX/Udayana bersama masyarakat.
Lebih lanjut Dandim mengatakan adanya pembangunan infrastruktur ini juga diharapkan mampu memperlancar aksesibilitas warga dalam beraktivitas, termasuk mengangkut hasil pertanian jadi lebih mudah dan lebih cepat. Diharapkan selain dapat memberikan manfaat bagi sektor pertanian juga pada sektor UMKM lainnya.
“Kegiatan lain yang dilaksanakan bukan hanya fisik saja namun juga terdapat kegiatan non fisik seperti penyuluhan bela negara, Wasbang, pertanian dan peternakan, KB dan kesehatan, hukum dan Kamtibmas, narkoba, lingkungan hidup, bahaya terorisme dan radikalisme, stunting serta pengobatan dan pemberian kaca mata gratis,” ungkap Dandim.pol
1
Komentar