KONI Diminta Monev Atlet Pra PON
Harapan itu sebagai tanggungjawab dan memberikan semangat kepada atlet di seluruh Bali, sehingga lolos PON 2024. Sebab keikutsertaan dalam PON 2024 ditentukan melalui seleksi dalam kualifikasi.
MANGUPURA, NusaBali
KONI Bali meminta dan berharap KONI Kabupaten/Kota ikut melakukan monitoring evaluasi (monev) terhadap atletnya yang sedang mengikuti kualifikasi PON 2023 ini. Pasalnya sampai awal 2024 nanti, semua cabang olahraga sedang menjalani kualifikasi atau Pra PON untuk mendapat tiket PON 2024 di Aceh dan Sumatra Utara.
Babak kualifikasi akan diadakan di sejumlah kota, dan paling banyak tersebar di kota-kota Pulau Jawa dan daerah lain di Indonesia, termasuk Bali.
Sedangkan atas himbauan KONI Bali tersebut, KONI Badung menyambut baik dan siap menerjunkan tim monev untuk memantau atletnya yang bertanding dalam kualifikasi PON.
Ketua Umum KONI Bali, I Gusti Ngurah Oka Dermawan pada Sabtu (5/8) mengaku telah membuat surat edaran, supaya Pengurus KONI Kabupaten/Kota ikut memantau atau melakukan monitoring dan evaluasi (monev), terhadap atletnya yang direkrut Pengurus Provinsi mengikuti kualifikasi PON.
Harapan itu disampaikan Oka Darmawan sebagai tanggungjawab dan memberikan semangat kepada atlet di seluruh Bali, sehingga lolos PON 2024. Sebab keikutsertaan dalam PON 2024 nanti akan ditentukan melalui seleksi di kualifikasi PON tersebut.
Sementara dikonfirmasi terpisah, Ketua Umum KONI Badung Made Nariana menyambut baik ajakan KONI Bali. Untuk itu, kata Nariana, sepanjang dana memungkinkan, KONI Badung berusaha melakukan monev ke sejumlah kota, jika ada atlet Badung yang diikutsertakan dalam kualifikasi PON itu.
Selain itu KONI Badung juga memberikan dana motivasi kepada atletnya yang ikut berlaga dalam kualifikasi PON. Meski pada dasarnya, kata Nariana, biaya dalam kualifikasi PON tersebut merupakan tanggungjawab KONI Bali.
Nariana menyebutkan, saat ini dana KONI Bali sangat terbatas, sehingga pengeluaran biaya banyak diatasi sendiri oleh Pengurus Provinsi Cabor terkait. Menurut Nariana, sejumlah atlet Badung sudah ada yang lolos kualifikasi PON.
“Jumlahnya belum banyak, sebab masih ada yang lain akan ikut babak kualifikasi PON. Jadi, belum dihitung, nanti ya, kalau sudah selesai semuanya," tandas Nariana.
Nariana yang juga mantan Ketum Pengprov Perbasi Bali, KONI Badung ingin atletnya ikut mewarnai kontingen PON Bali ke PON Aceh dan Sumatera Utara.
Karena itulah, Nariana memerintahkan Ketua Organisasi Cabor di Badung, tetap membina atletnya dengan rutin, termasuk ada atau tidak ada kejuaraan. Fokus atlet Badung selama 2023 ini bersiap diri ke kualifikasi PON dan sejak dini siap-siap menyongsong Pekan Olahraga Provinsi (Porprov) XVI/2025 mendatang. dek
KONI Bali meminta dan berharap KONI Kabupaten/Kota ikut melakukan monitoring evaluasi (monev) terhadap atletnya yang sedang mengikuti kualifikasi PON 2023 ini. Pasalnya sampai awal 2024 nanti, semua cabang olahraga sedang menjalani kualifikasi atau Pra PON untuk mendapat tiket PON 2024 di Aceh dan Sumatra Utara.
Babak kualifikasi akan diadakan di sejumlah kota, dan paling banyak tersebar di kota-kota Pulau Jawa dan daerah lain di Indonesia, termasuk Bali.
Sedangkan atas himbauan KONI Bali tersebut, KONI Badung menyambut baik dan siap menerjunkan tim monev untuk memantau atletnya yang bertanding dalam kualifikasi PON.
Ketua Umum KONI Bali, I Gusti Ngurah Oka Dermawan pada Sabtu (5/8) mengaku telah membuat surat edaran, supaya Pengurus KONI Kabupaten/Kota ikut memantau atau melakukan monitoring dan evaluasi (monev), terhadap atletnya yang direkrut Pengurus Provinsi mengikuti kualifikasi PON.
Harapan itu disampaikan Oka Darmawan sebagai tanggungjawab dan memberikan semangat kepada atlet di seluruh Bali, sehingga lolos PON 2024. Sebab keikutsertaan dalam PON 2024 nanti akan ditentukan melalui seleksi di kualifikasi PON tersebut.
Sementara dikonfirmasi terpisah, Ketua Umum KONI Badung Made Nariana menyambut baik ajakan KONI Bali. Untuk itu, kata Nariana, sepanjang dana memungkinkan, KONI Badung berusaha melakukan monev ke sejumlah kota, jika ada atlet Badung yang diikutsertakan dalam kualifikasi PON itu.
Selain itu KONI Badung juga memberikan dana motivasi kepada atletnya yang ikut berlaga dalam kualifikasi PON. Meski pada dasarnya, kata Nariana, biaya dalam kualifikasi PON tersebut merupakan tanggungjawab KONI Bali.
Nariana menyebutkan, saat ini dana KONI Bali sangat terbatas, sehingga pengeluaran biaya banyak diatasi sendiri oleh Pengurus Provinsi Cabor terkait. Menurut Nariana, sejumlah atlet Badung sudah ada yang lolos kualifikasi PON.
“Jumlahnya belum banyak, sebab masih ada yang lain akan ikut babak kualifikasi PON. Jadi, belum dihitung, nanti ya, kalau sudah selesai semuanya," tandas Nariana.
Nariana yang juga mantan Ketum Pengprov Perbasi Bali, KONI Badung ingin atletnya ikut mewarnai kontingen PON Bali ke PON Aceh dan Sumatera Utara.
Karena itulah, Nariana memerintahkan Ketua Organisasi Cabor di Badung, tetap membina atletnya dengan rutin, termasuk ada atau tidak ada kejuaraan. Fokus atlet Badung selama 2023 ini bersiap diri ke kualifikasi PON dan sejak dini siap-siap menyongsong Pekan Olahraga Provinsi (Porprov) XVI/2025 mendatang. dek
Komentar