KESEHATAN : Deteksi Dini Kanker Serviks
Kanker serviks atau kanker leher rahim adalah kanker yang menyerang organ bagian depan rahim atau peralihan antara rahim dan vagina.
Pada organ yang dalam istilah medis disebut serviks uterus itu, sel kanker menyerang dan mengganas. Belum lama kanker serviks telah merenggut kehidupan artis Julia Perez di usianya yang baru 36 tahun.
Kanker serviks adalah kanker yang muncul di sel-sel serviks, yaitu bagian bawah uterus yang berhubungan dengan organ reproduksi wanita. The American Cancer Society pernah memperkirakan, akan ada belasan ribu penderita baru dan lebih dari 5000 wanita akan meninggal karena kanker serviks pada tahun yang akan datang.
Kebanyakan kasus dari kanker serviks ini disebabkan oleh sebuah virus bernama Human Papillomavirus atau HPV. Wanita dari segala usia yang sudah pernah melakukan hubungan seksual memiliki risiko untuk mengalami kanker ini. Wajar kalau kanker serviks menjadi momok yang sangat menakutkan bagi wanita. Tidak hanya di Indonesia, kanker serviks juga menjadi ancaman mematikan bagi wanita di seluruh dunia.
Pada stadium awal kanker serviks, tidak ada gejala yang jelas apakah seorang wanita telah terserang kanker serviks. Namun dalam perkembangan berikutnya, gejala kanker serviks mulai dirasakan di antaranya seperti sulit untuk buang air kecil, sering mengalami nyeri di panggul, keputihan bercampur darah, serta terjadi perdarahan di organ vital perempuan.
Untuk mencegah kanker serviks, cara terbaik adalah dengan menjaga perilaku seks secara sehat serta aktif memeriksakan diri. Di samping itu melakukan vaksinasi anti-kanker serviks juga wajib dilakukan oleh wanita.
Founder and Chief Exevutive Officer, Internis and Vaccinologist In Harmony Clinic Dr Kristoforus HD SpPD, menerangkan Kanker Serviks di Indonesia telah menyumbang kematian yang cukup besar bagi para wanita di tanah air. Dari data Riset Kesehatan Dasar Kementrian Kesehatan RI, 58 wanita ditiap tahunnya rata-rata terkena Kanker Serviks dan 26 wanita diantaranya meninggal dunia.
Pemerintah telah mulai melakukan penanggulangan kanker serviks melalui vaksinasi pada anak-anak perempuan usia sekolah dasar di beberapa wilayah di tanah air. Pencegahan sejak dini memberikan keuntungan antara lain, lebih baik mencegah, lebih hemat dan tidak tahu kapan penyakit itu datang.
"Kanker serviks proses hingga menjadi kanker mematikan berkisar 3 hingga tujuh belas tahun. Itulah mengapa kanker serviks cenderung tidak diketahui keberadaannya karena cenderung tidak bergejala. Pemberian vaksin HPV, berfungsi sebagai pencegahan hingga 14 tahun," ungkapnya.
HPV atau Human papillomavirus adalah alasan utama munculnya kanker serviks di leher rahim wanita. HPV bisa menginfeksi tubuh lewat hubungan seks baik yang dilakukan secara vaginal, anal, atau oral.
Setiap tahun, jutaan wanita terinfeksi oleh HPV secara global. Gejala awalnya bisa berupa munculnya kutil baik di sekitar alat kelamin, mulut, atau tenggorokan.
Selain dengan vaksin, ternyata ada beberapa makanan alami super sehat yang bisa membunuh virus ini sejak awal.
*Sayuran. Sayuran tidak diragukan lagi manfaatnya untuk kesehatan tubuh. Begitu pula untuk melawan infeksi karena HPV. Sayuran seperti labu, tomat, selada, atau ubi jalar kaya akan beta karoten yang akan diubah menjadi retinol (vitamin penting) dalam tubuh untuk meningkatkan sistem kekebalan tubuh dalam melawan HPV.
*Jahe. Jahe merupakan rempah-rempah yang tinggi sifat obat. Mengonsumsi jahe secara rajin akan membersihkan tubuh dari infeksi HPV.
* Kunyit. Kandungan zat alami dalam kunyit yang disebut dengan kurkumin akan melindungi tubuh dari serangan HPV secara efektif. Hal inilah yang pada gilirannya bisa mencegah munculnya kanker serviks.
*Jamur. Beberapa jenis jamur seperti jamur shitake membantu tubuh untuk melawan efek buruk dari HPV karena jamur bersifat anti virus. Bahkan makan jamur juga akan mencegah tumbuhnya kutil yang jadi salah satu dari gejala utama kanker serviks.
* Minyak tea tree. Minyak tea tree dikemas bersifat antimikroba dan antiviral yang membantu melawan HPV secara alami. Minyak ini juga mampu meningkatkan sistem kekebalan tubuh yang pada akhirnya bermanfaat untuk melawan berbagai infeksi virus di dalam tubuh.
* Bawang putih. Bawang putih mengandung senyawa alami yang disebut dengan allicin. Senyawa ini akan melindungi tubuh dari patogen penyebab penyakit, termasuk serangan HPV.
Kanker serviks datangnya tidak tiba-tiba. Namun sebenarnya penyakit ini sudah menunjukkan gejala di awal sejak terjadi pertumbuhan sel abnormal di rahim meski tidak terlihat. Berikut gejala awal dari serangan kanker serviks di tubuh wanita.
*Keluarnya cairan abnormal
Keluarnya cairan yang abnormal dari vagina adalah salah satu gejala kanker serviks yang paling umum dan menonjol. Sebabnya saat penyakit ini mulai berkembang di dalam serviks, maka sel-sel dalam rahim akan terganggu dan mulai melepaskan cairan abnormal tersebut.
*Tumbuhnya kutil
Munculnya kutil terutama di area kewanitaan adalah indikator lainnya dari infeksi HPV yang dapat meningkatkan risiko wanita untuk terkena kanker serviks.
*Pendarahan abnormal
Sel abnormal di serviks akan mulai bertumbuh dan membelah karena virus HPV. Hal inilah yang kemudian menyebabkan iritasi dan pendarahan. Karena itu waspadai jika mengalami pendarahan dan itu bukan karena menstruasi.
*Anemia
Rasa lelah yang mulai sering muncul disertai dengan perasaan lemas dan kulit pucat adalah beberapa gejala dari kanker serviks.
*Masalah saluran kemih
Saat serviks membengkak, kandung kemih dan ginjal akan mulai sesak serta menghalangi keluarnya urin yang kemudian menimbulkan masalah saluran kemih.
*Sakit di kaki/pinggul/pinggang
Serviks yang membengkak juga bisa menyebabkan kompresi organ dalam. Pembuluh vena memadat dan menyulitkan darah untuk sampai di panggul atau tungkai. Akibatnya muncul rasa sakit di kaki, pinggul, atau pinggang.
*Menurunnya berat badan
Saat serangan kanker mulai mengganas, maka bisa mengurangi nafsu makan penderitanya. Perut pun juga tertekan dan lama kelamaan akan membuat berat badan menurun.
*Nyeri saat berhubungan seks
Kanker serviks bisa membuat wanita mengalami rasa sakit yang tidak biasa ketika bercinta. Dan jika mengalaminya, waspadalah.
*Tulang rapuh
Kanker serviks dengan tahapan stadium lanjut bisa menyebabkan tulang jadi lebih rapuh.
Terdapat enam hal yang tidak disangka dapat memicu risiko.
*Kelebihan berat badan. Perempuan yang kelebihan berat badan lebih berisiko untuk terkena adenokarsinoma serviks.
*Kehamilan. Perempuan yang telah menjalani tiga kehamilan penuh atau lebih, atau yang mengalami kehamilan penuh pertamanya sebelum usia 17 tahun, dua kali lebih berisiko untuk kanker serviks.
*Imunosupresi. Pada kebanyakan orang dengan sistem kekebalan tubuh yang sehat, virus HPV akan hancur dengan sendirinya dalam tubuh dalam 12-18 bulan. Namun, orang dengan HIV atau penyakit kesehatan lainnya atau yang menggunakan obat-obatan yang membatasi sistem kekebalan tubuh berisiko tinggi terkena kanker serviks.
*Diethylstilbestrol (DES). Perempuan yang ibunya pernah menggunakan DES, suatu obat yang diberikan pada wanita untuk mencegah keguguran dari tahun 1940 sampai 1971, mengalami peningkatan risiko terkena kanker serviks.
*HPV. Ini adalah faktor risiko terpenting untuk kanker serviks. Meskipun HPV menyebabkan kanker, memiliki HPV tidak berarti akan terserang kanker. Kebanyakan wanita yang memiliki HPV, virus atau sel-sel abnormalnya, HPV-nya akan diangkat setelah pengobatan.
Beberapa jenis HPV dapat menimbulkan kutil pada atau di sekitar organ kelamin dan daerah anal wanita dan pria. Ini dianggap HPV jenis risiko ringan karena jarang berkaitan dengan kanker, misalnya, kanker serviks, vulva, dan vagina pada wanita. Dipercaya wanita harus terinfeksi HPV untuk dapat terkena kanker serviks. Meskipun ini dapat berarti infeksi jenis yang beresiko tinggi, sekitar 60 persen dari semua kanker serviks disebabkan oleh HPV 16 dan 18.
Infeksi HPV adalah hal yang umum, dan pada kebanyakan orang, tubuh dapat membersihkan infeksi ini dengan sendirinya. Namun terkadang, infeksi tidak menghilang dan menjadi kronis. Infeksi kronis, terutama ketika disebabkan oleh jenis HPV berisiko tinggi tertentu, pada akhirnya dapat menyebabkan kanker tertentu, seperti kanker serviks.
*Infeksi chlamydia
Chlamydia adalah jenis bakteri umum yang dapat menginfeksi sistem reproduksi yang tersebar melalui kegiatan seksual. Infeksi chlamydia dapat menyebabkan peradangan panggul, dan kemudian ketidaksuburan. Ini bisa dilihat dengan risiko kanker serviks lebih tinggi pada perempuan yang memiliki hasil tes darah positif dengan infeksi chlamydia di masa lalu atau saat ini (dibandingkan dengan perempuan yang memiliki hasil tes normal).
Deteksi dini kanker serviks akan memberikan :
*Kesempatan sembuh lebih tinggi
Keuntungan utama dari melakukan deteksi kanker sejak dini tentu saja lebih tingginya kesempatan untuk sembuh. Apalagi jika sel kanker tersebut masih baru tumbuh. Penderita dapat menentukan pengobatan tepat apa yang harus dilakukan untuk mengobati sel kanker.
*Pengobatan yang lebih sederhana
Karena hasil deteksi kanker sudah dilakukan sejak awal, maka bisa jadi pengobatan yang akan dilakukan pun lebih sederhana. Bisa jadi hanya melakukan radiasi, kemoterapi, atau mungkin operasi pengangkatan rahim jika sel kanker sudah mengganas.
*Menghindari komplikasi
Jika terlambat melakukan deteksi di awal, biasanya sel kanker sudah menyebar ke jaringan lain, selain serviks. Maka akan terjadi komplikasi yang lebih berbahaya. Dan pengobatan yang dilakukan tentu saja akan lebih kompleks serta membahayakan kesehatan organ tubuh lainnya.
Deteksi dini kanker serviks terbukti mampu membantu mengurangi angka kematian akibat kanker, terutama di kalangan masyarakat yang sudah memiliki kesadaran tinggi akan kesehatan. Karena itu jangan ragu untuk melakukan deteksi sejak dini atau PAP smear demi terhindarnya dari kanker serviks. *beragam sumber
Kanker serviks adalah kanker yang muncul di sel-sel serviks, yaitu bagian bawah uterus yang berhubungan dengan organ reproduksi wanita. The American Cancer Society pernah memperkirakan, akan ada belasan ribu penderita baru dan lebih dari 5000 wanita akan meninggal karena kanker serviks pada tahun yang akan datang.
Kebanyakan kasus dari kanker serviks ini disebabkan oleh sebuah virus bernama Human Papillomavirus atau HPV. Wanita dari segala usia yang sudah pernah melakukan hubungan seksual memiliki risiko untuk mengalami kanker ini. Wajar kalau kanker serviks menjadi momok yang sangat menakutkan bagi wanita. Tidak hanya di Indonesia, kanker serviks juga menjadi ancaman mematikan bagi wanita di seluruh dunia.
Pada stadium awal kanker serviks, tidak ada gejala yang jelas apakah seorang wanita telah terserang kanker serviks. Namun dalam perkembangan berikutnya, gejala kanker serviks mulai dirasakan di antaranya seperti sulit untuk buang air kecil, sering mengalami nyeri di panggul, keputihan bercampur darah, serta terjadi perdarahan di organ vital perempuan.
Untuk mencegah kanker serviks, cara terbaik adalah dengan menjaga perilaku seks secara sehat serta aktif memeriksakan diri. Di samping itu melakukan vaksinasi anti-kanker serviks juga wajib dilakukan oleh wanita.
Founder and Chief Exevutive Officer, Internis and Vaccinologist In Harmony Clinic Dr Kristoforus HD SpPD, menerangkan Kanker Serviks di Indonesia telah menyumbang kematian yang cukup besar bagi para wanita di tanah air. Dari data Riset Kesehatan Dasar Kementrian Kesehatan RI, 58 wanita ditiap tahunnya rata-rata terkena Kanker Serviks dan 26 wanita diantaranya meninggal dunia.
Pemerintah telah mulai melakukan penanggulangan kanker serviks melalui vaksinasi pada anak-anak perempuan usia sekolah dasar di beberapa wilayah di tanah air. Pencegahan sejak dini memberikan keuntungan antara lain, lebih baik mencegah, lebih hemat dan tidak tahu kapan penyakit itu datang.
"Kanker serviks proses hingga menjadi kanker mematikan berkisar 3 hingga tujuh belas tahun. Itulah mengapa kanker serviks cenderung tidak diketahui keberadaannya karena cenderung tidak bergejala. Pemberian vaksin HPV, berfungsi sebagai pencegahan hingga 14 tahun," ungkapnya.
HPV atau Human papillomavirus adalah alasan utama munculnya kanker serviks di leher rahim wanita. HPV bisa menginfeksi tubuh lewat hubungan seks baik yang dilakukan secara vaginal, anal, atau oral.
Setiap tahun, jutaan wanita terinfeksi oleh HPV secara global. Gejala awalnya bisa berupa munculnya kutil baik di sekitar alat kelamin, mulut, atau tenggorokan.
Selain dengan vaksin, ternyata ada beberapa makanan alami super sehat yang bisa membunuh virus ini sejak awal.
*Sayuran. Sayuran tidak diragukan lagi manfaatnya untuk kesehatan tubuh. Begitu pula untuk melawan infeksi karena HPV. Sayuran seperti labu, tomat, selada, atau ubi jalar kaya akan beta karoten yang akan diubah menjadi retinol (vitamin penting) dalam tubuh untuk meningkatkan sistem kekebalan tubuh dalam melawan HPV.
*Jahe. Jahe merupakan rempah-rempah yang tinggi sifat obat. Mengonsumsi jahe secara rajin akan membersihkan tubuh dari infeksi HPV.
* Kunyit. Kandungan zat alami dalam kunyit yang disebut dengan kurkumin akan melindungi tubuh dari serangan HPV secara efektif. Hal inilah yang pada gilirannya bisa mencegah munculnya kanker serviks.
*Jamur. Beberapa jenis jamur seperti jamur shitake membantu tubuh untuk melawan efek buruk dari HPV karena jamur bersifat anti virus. Bahkan makan jamur juga akan mencegah tumbuhnya kutil yang jadi salah satu dari gejala utama kanker serviks.
* Minyak tea tree. Minyak tea tree dikemas bersifat antimikroba dan antiviral yang membantu melawan HPV secara alami. Minyak ini juga mampu meningkatkan sistem kekebalan tubuh yang pada akhirnya bermanfaat untuk melawan berbagai infeksi virus di dalam tubuh.
* Bawang putih. Bawang putih mengandung senyawa alami yang disebut dengan allicin. Senyawa ini akan melindungi tubuh dari patogen penyebab penyakit, termasuk serangan HPV.
Kanker serviks datangnya tidak tiba-tiba. Namun sebenarnya penyakit ini sudah menunjukkan gejala di awal sejak terjadi pertumbuhan sel abnormal di rahim meski tidak terlihat. Berikut gejala awal dari serangan kanker serviks di tubuh wanita.
*Keluarnya cairan abnormal
Keluarnya cairan yang abnormal dari vagina adalah salah satu gejala kanker serviks yang paling umum dan menonjol. Sebabnya saat penyakit ini mulai berkembang di dalam serviks, maka sel-sel dalam rahim akan terganggu dan mulai melepaskan cairan abnormal tersebut.
*Tumbuhnya kutil
Munculnya kutil terutama di area kewanitaan adalah indikator lainnya dari infeksi HPV yang dapat meningkatkan risiko wanita untuk terkena kanker serviks.
*Pendarahan abnormal
Sel abnormal di serviks akan mulai bertumbuh dan membelah karena virus HPV. Hal inilah yang kemudian menyebabkan iritasi dan pendarahan. Karena itu waspadai jika mengalami pendarahan dan itu bukan karena menstruasi.
*Anemia
Rasa lelah yang mulai sering muncul disertai dengan perasaan lemas dan kulit pucat adalah beberapa gejala dari kanker serviks.
*Masalah saluran kemih
Saat serviks membengkak, kandung kemih dan ginjal akan mulai sesak serta menghalangi keluarnya urin yang kemudian menimbulkan masalah saluran kemih.
*Sakit di kaki/pinggul/pinggang
Serviks yang membengkak juga bisa menyebabkan kompresi organ dalam. Pembuluh vena memadat dan menyulitkan darah untuk sampai di panggul atau tungkai. Akibatnya muncul rasa sakit di kaki, pinggul, atau pinggang.
*Menurunnya berat badan
Saat serangan kanker mulai mengganas, maka bisa mengurangi nafsu makan penderitanya. Perut pun juga tertekan dan lama kelamaan akan membuat berat badan menurun.
*Nyeri saat berhubungan seks
Kanker serviks bisa membuat wanita mengalami rasa sakit yang tidak biasa ketika bercinta. Dan jika mengalaminya, waspadalah.
*Tulang rapuh
Kanker serviks dengan tahapan stadium lanjut bisa menyebabkan tulang jadi lebih rapuh.
Terdapat enam hal yang tidak disangka dapat memicu risiko.
*Kelebihan berat badan. Perempuan yang kelebihan berat badan lebih berisiko untuk terkena adenokarsinoma serviks.
*Kehamilan. Perempuan yang telah menjalani tiga kehamilan penuh atau lebih, atau yang mengalami kehamilan penuh pertamanya sebelum usia 17 tahun, dua kali lebih berisiko untuk kanker serviks.
*Imunosupresi. Pada kebanyakan orang dengan sistem kekebalan tubuh yang sehat, virus HPV akan hancur dengan sendirinya dalam tubuh dalam 12-18 bulan. Namun, orang dengan HIV atau penyakit kesehatan lainnya atau yang menggunakan obat-obatan yang membatasi sistem kekebalan tubuh berisiko tinggi terkena kanker serviks.
*Diethylstilbestrol (DES). Perempuan yang ibunya pernah menggunakan DES, suatu obat yang diberikan pada wanita untuk mencegah keguguran dari tahun 1940 sampai 1971, mengalami peningkatan risiko terkena kanker serviks.
*HPV. Ini adalah faktor risiko terpenting untuk kanker serviks. Meskipun HPV menyebabkan kanker, memiliki HPV tidak berarti akan terserang kanker. Kebanyakan wanita yang memiliki HPV, virus atau sel-sel abnormalnya, HPV-nya akan diangkat setelah pengobatan.
Beberapa jenis HPV dapat menimbulkan kutil pada atau di sekitar organ kelamin dan daerah anal wanita dan pria. Ini dianggap HPV jenis risiko ringan karena jarang berkaitan dengan kanker, misalnya, kanker serviks, vulva, dan vagina pada wanita. Dipercaya wanita harus terinfeksi HPV untuk dapat terkena kanker serviks. Meskipun ini dapat berarti infeksi jenis yang beresiko tinggi, sekitar 60 persen dari semua kanker serviks disebabkan oleh HPV 16 dan 18.
Infeksi HPV adalah hal yang umum, dan pada kebanyakan orang, tubuh dapat membersihkan infeksi ini dengan sendirinya. Namun terkadang, infeksi tidak menghilang dan menjadi kronis. Infeksi kronis, terutama ketika disebabkan oleh jenis HPV berisiko tinggi tertentu, pada akhirnya dapat menyebabkan kanker tertentu, seperti kanker serviks.
*Infeksi chlamydia
Chlamydia adalah jenis bakteri umum yang dapat menginfeksi sistem reproduksi yang tersebar melalui kegiatan seksual. Infeksi chlamydia dapat menyebabkan peradangan panggul, dan kemudian ketidaksuburan. Ini bisa dilihat dengan risiko kanker serviks lebih tinggi pada perempuan yang memiliki hasil tes darah positif dengan infeksi chlamydia di masa lalu atau saat ini (dibandingkan dengan perempuan yang memiliki hasil tes normal).
Deteksi dini kanker serviks akan memberikan :
*Kesempatan sembuh lebih tinggi
Keuntungan utama dari melakukan deteksi kanker sejak dini tentu saja lebih tingginya kesempatan untuk sembuh. Apalagi jika sel kanker tersebut masih baru tumbuh. Penderita dapat menentukan pengobatan tepat apa yang harus dilakukan untuk mengobati sel kanker.
*Pengobatan yang lebih sederhana
Karena hasil deteksi kanker sudah dilakukan sejak awal, maka bisa jadi pengobatan yang akan dilakukan pun lebih sederhana. Bisa jadi hanya melakukan radiasi, kemoterapi, atau mungkin operasi pengangkatan rahim jika sel kanker sudah mengganas.
*Menghindari komplikasi
Jika terlambat melakukan deteksi di awal, biasanya sel kanker sudah menyebar ke jaringan lain, selain serviks. Maka akan terjadi komplikasi yang lebih berbahaya. Dan pengobatan yang dilakukan tentu saja akan lebih kompleks serta membahayakan kesehatan organ tubuh lainnya.
Deteksi dini kanker serviks terbukti mampu membantu mengurangi angka kematian akibat kanker, terutama di kalangan masyarakat yang sudah memiliki kesadaran tinggi akan kesehatan. Karena itu jangan ragu untuk melakukan deteksi sejak dini atau PAP smear demi terhindarnya dari kanker serviks. *beragam sumber
1
Komentar