Lomba Tapel Barong Bangkung Lestarikan Adat dan Budaya

Selain untuk memeriahkan suasana hari raya, lomba digelar untuk merayakan tegak oton atau ulang tahun Komunitas Sekaa Barong Bangkung Gatel. Sekarang komunitas yang terbentuk pada 2000 itu telah memasuki usia yang ke-23 tahun.

Pembina Komunitas Sekaa Barong Bangkung Gatel, I Gusti Nengah Hari Mahardika mengatakan lomba yang digelar ini bagian dari kelestarian adat dan budaya tak hanya itu. Dan yang terpenting adalah untuk memberikan edukasi kesenian dari Barong Bangkung. Karena selain Barong Bangkung ada pula Barong Bangkal dan Barong Bawi Srenggi.

"Lewat pertunjukan ini kita harapkan Barong Bangkung yang dikenal dalam tradisi ngelawang sejatinya adalah sakral. Ngelawang bertujuan untuk menolak malapetaka namun di tengahe euforia sekarang lebih ke istilahnya lebih untuk memperoleh upah dan itu salah," beber Hari Mahardika.

Disebutkan lomba yang digelar perdana ini diikuti oleh 20 peserta. Mereka yang ikuti tak hanya dari Tabanan saja, ada juga peserta dari, Gianyar, Denpasar dan Badung. "Selain lomba punggal, ada juga lomba pementasan enam Barong Bangkung," imbuhnya.

Sementara itu, Sekda Tabanan, Gede Susila yang membuka kegiatan tersebut menekankan bahwa pemerintah daerah selalu memberikan support dan dukungan atas semua bentuk kegiatan generasi muda yang memang arahnya untuk upaya pelestarian seni dan budaya Bali.

Dia pun berharap agar pemuda tetap menjaga kreativitas dan inovasinya. "Jadikanlah ini sebagai sebuah kebiasaan yang positif guna menghindarkan pemuda dari hal-hal yang bersifat negatif,"pintanya. 7des