2023, Penataan Pasar Loka Crana Batal
Proyek tersebut bukan dibatalkan melainkan ditunda sementara. (Kepala Bappeda Bangli I Nyoman Udiana Mahardika).
BANGLI, NusaBali
Pemkab Bangli berencana menata Pasar Loka Crana Bangli yang satu lokasi dengan terminal, untuk areal perkantoran. Proyek penataan ini sudah masuk proses tender, namun beberapa hari setelah penayangan tender, proyek tersebut dibatalkan.
Sebagaimana diketahui, penataan Pasar Loka Crana Bangli dimulai sejak tahun 2022. Sebelumnya, pasar di jantung Kota Bangli ini dimanfaatkan untuk menampung para penjual kain, pakaian, aksesoris hingga sepatu. Rencana, pasar ini akan ditata menjadi areal perkantoran untuk sejumlah dinas. Kini areal tersebut sudah ditempati untuk Kantor Disperindag, Disdukcapil, BKPAD, dan Brida.
Mengacu pada laman lpse.banglikab.go.id , tender proyek tersebut dibatalkan delapan hari, pasca diunggah pada 20 Juli 2023. Tercatat, ada 11 peserta yang ikut tender proyek itu. Dalam laman website tersebut juga dijelaskan mengenai pembatalan proyek berdasarkan Surat PPK Nomor 640/20.04/PPK-CK/DPUPRPERKIM/2023 tertanggal 28 Juli 2023. Pembatalan proyek karena ada rasionalisasi anggaran.
Kepala Bappeda Bangli I Nyoman Udiana Mahardika, saat dikonfirmasi, mengatakan proyek tersebut bukan dibatalkan melainkan ditunda sementara. Penundaan ini setelah dilakukan analisis dan pencermatan oleh Tim Anggaran Pemerintah Daerah (TAPD). "Tujuan penundaan untuk memantapkan perencanaan dan skala prioritas pembangunan 2023," ungkapnya.
Selain itu, jelasnya, masih ada beberapa penyempurnaan terkait kebutuhan-kebutuhan ruang dan isi, sesuai keberadaan OPD yang akan menempati. "Dengan pembangunan Mall Pelayanan Publik (MPP) di tahun 2023 ini, ada beberapa fungsi di masing-masing OPD yang berhubungan dengan pelayanan langsung ke masyarakat, perlu ada penyesuaian," sebutnya.
Udiana Mahardika menambahkan, proyek yang ditunda ini akan diprioritaskan pada tahun anggaran 2024. Dengan adanya pencermatan ulang, pihaknya berharap pembiayaan di tahun anggaran 2024 bisa merampungkan 100 persen kebutuhan ruang. Dengan demikian proyek penataan tidak bertahap lagi.
Diharapkan, dalam pembiayaan berikutnya dapat menyentuh penataan di luar gedung. Seperti, area parkir, pedestrian, hingga elemen landscape. Dengan itu, penyelesaiannya bisa menjadi satu kesatuan.7esa
Pemkab Bangli berencana menata Pasar Loka Crana Bangli yang satu lokasi dengan terminal, untuk areal perkantoran. Proyek penataan ini sudah masuk proses tender, namun beberapa hari setelah penayangan tender, proyek tersebut dibatalkan.
Sebagaimana diketahui, penataan Pasar Loka Crana Bangli dimulai sejak tahun 2022. Sebelumnya, pasar di jantung Kota Bangli ini dimanfaatkan untuk menampung para penjual kain, pakaian, aksesoris hingga sepatu. Rencana, pasar ini akan ditata menjadi areal perkantoran untuk sejumlah dinas. Kini areal tersebut sudah ditempati untuk Kantor Disperindag, Disdukcapil, BKPAD, dan Brida.
Mengacu pada laman lpse.banglikab.go.id , tender proyek tersebut dibatalkan delapan hari, pasca diunggah pada 20 Juli 2023. Tercatat, ada 11 peserta yang ikut tender proyek itu. Dalam laman website tersebut juga dijelaskan mengenai pembatalan proyek berdasarkan Surat PPK Nomor 640/20.04/PPK-CK/DPUPRPERKIM/2023 tertanggal 28 Juli 2023. Pembatalan proyek karena ada rasionalisasi anggaran.
Kepala Bappeda Bangli I Nyoman Udiana Mahardika, saat dikonfirmasi, mengatakan proyek tersebut bukan dibatalkan melainkan ditunda sementara. Penundaan ini setelah dilakukan analisis dan pencermatan oleh Tim Anggaran Pemerintah Daerah (TAPD). "Tujuan penundaan untuk memantapkan perencanaan dan skala prioritas pembangunan 2023," ungkapnya.
Selain itu, jelasnya, masih ada beberapa penyempurnaan terkait kebutuhan-kebutuhan ruang dan isi, sesuai keberadaan OPD yang akan menempati. "Dengan pembangunan Mall Pelayanan Publik (MPP) di tahun 2023 ini, ada beberapa fungsi di masing-masing OPD yang berhubungan dengan pelayanan langsung ke masyarakat, perlu ada penyesuaian," sebutnya.
Udiana Mahardika menambahkan, proyek yang ditunda ini akan diprioritaskan pada tahun anggaran 2024. Dengan adanya pencermatan ulang, pihaknya berharap pembiayaan di tahun anggaran 2024 bisa merampungkan 100 persen kebutuhan ruang. Dengan demikian proyek penataan tidak bertahap lagi.
Diharapkan, dalam pembiayaan berikutnya dapat menyentuh penataan di luar gedung. Seperti, area parkir, pedestrian, hingga elemen landscape. Dengan itu, penyelesaiannya bisa menjadi satu kesatuan.7esa
Komentar