Desa Wisata Penglipuran Tutup, Wisatawan Masih Datang
BANGLI, NusaBali - Desa Wisata Tradisional Penglipuran, Kelurahan Kubu, Kecamatan Bangli, Bangli, ditutup dari kunjungan wisata, Minggu (6/8). Karena masyarakat desa setempat melaksanakan Tirta Yatra.
Meskipun, sebelumnya penutupan itu sudah dimumkan, namun masih banyak wisatawan yang berkunjung ke Penglipuran. Namun, para wisatawan tersebut akhirnya putar balik.
Pihak pengelola desa wisata telah memasang baliho berisi permohonan maaf tentang penundaan kunjungan wisata ke Desa Penglipuran mulai Minggu (6/8) pukul 06.00 Wita – Senin (7/8) pukul 06.00 Wita.
Sementara itu, sejumlah pecalang juga tampak berjaga di depan pintu masuk Desa Wisata Penglipuran. Mereka dibantu beberapa pengelola, menginformasikan pada wisatawan perihal penundaan wisata ke Penglipuran selama sehari.
Manajer Operasional Desa Wisata Penglipuran Ketut Nuriada mengatakan penutupan atau penundaan kunjungan wisata ke Desa Penglipuran, sudah melalui pembicaraan bersama antara masyarakat adat dan pengelola desa wisata.
Pihak pengelola desa wisata telah memasang baliho berisi permohonan maaf tentang penundaan kunjungan wisata ke Desa Penglipuran mulai Minggu (6/8) pukul 06.00 Wita – Senin (7/8) pukul 06.00 Wita.
Sementara itu, sejumlah pecalang juga tampak berjaga di depan pintu masuk Desa Wisata Penglipuran. Mereka dibantu beberapa pengelola, menginformasikan pada wisatawan perihal penundaan wisata ke Penglipuran selama sehari.
Manajer Operasional Desa Wisata Penglipuran Ketut Nuriada mengatakan penutupan atau penundaan kunjungan wisata ke Desa Penglipuran, sudah melalui pembicaraan bersama antara masyarakat adat dan pengelola desa wisata.
Penutupan Desa Penglipuran selama sehari karena sebagian besar warga Desa Penglipuran ikut atau ngiring Matirta Yatra ke Pura Tirta Empul, Desa Manukaya, Kecamatan Tampaksiring, Gianyar, dan Pura Penulisan, Kintamani, Bangli. Warga yang ikut kegiatan keagamaan tersebut sekitar 1.000 orang. "Desa Penglipuran akan kembali menerima kunjungan wisatawan pada 7 Agustus," jelasnya.
Menurut Ketut Nuriada dengan pertimbangan keamanan dan kenyamanan wisatawan, maka perlu untuk menutup sementara selama sehari kunjungan. Jika wisatawan dibiarkan tetap berkunjung, maka wisatawan tidak mendapat suasana desa seperti sebelumnya.
"Di desa kami kan hampir tidak ada warganya. Sehingga pengunjung tidak akan mendapat suasana desa yang sesuai ekspektasi. Penglipuran menerapkan konsep leaving tourism. Yang mana pengunjung akan diberikan pengalaman melihat langsung aktivitas warga di rumahnya masing-masing. Selain juga pengalaman suasana desa yang asri dan bersih," sebutnya.
Disinggung terkait masih banyak wisatawan yang datang ke Penglipuran, Ketut Nuriada menyampaikan jika informasi mengenai penutupan ini sudah disosialisasikan. Baik itu ke instansi pemerintah, media sosial, hingga ke pihak travel. Walau demikian diakui masih ada tamu yang datang. "Kami tentu kembali informasikan kepada tamu yang sudah terlanjur datang bagaimana keadaannya. Sementara tidak ada kendala yang berarti. Mereka semua paham dan memaklumi," sebutnya. Wisatawan yang sudah tiba di Penglipuran selanjutnya putar balik.7esa
1
Komentar