Ratusan Ikan Koi Beradu Kecantikan
Buleleng Bali Koi Fest
SINGARAJA, NusaBali - Ratusan ekor ikan koi beradu kecantikan dalam kontes bertajuk 1st Buleleng Bali Koi Fest di GOR Bhuana Patra Singaraja yang digelar serangkaian HUT ke-78 Republik Indonesia.
Ajang yang dilaksanakan 5-6 Agustus itu tak hanya diikuti pencinta ikan koi dari Buleleng saja, melainkan juga dari berbagai kota di Jawa hingga Lombok.
Ketua Semeton Koi Buleleng, I Gede Oka Gunawan mengatakan, ada sebanyak 510 ekor ikan koi milik 118 peserta dari berbagai kota seperti Jakarta, Bandung, Bogor, Surabaya, Malang, Lombok dan Bali. Ada lima kategori yang diperlombakan yakni gosanke, melati, cempaka, anggrek dan kamboja dengan ukuran 15 hingga 65 centimeter.
Dalam festival tersebut ada tiga aspek yang menjadi penilaian juri yakni bodi, kulit dan corak. Para peserta memperebutkan hadiah puluhan juta dari kelas Grand Champion hingga Most Point. "Ada ikan paling mahal harganya Rp 60 juta yang didaftarkan oleh peserta dari Bogor. Kalau harga minimal bisa Rp 2,5 juta juta sampai Rp 20 juta tergantung jenisnya," ungkapnya.
Sementara salah satu peserta bernama Ida Bagus Gede Widya Kusuma mengatakan dalam festival ini dirinya hanya mendaftarkan satu ekor ikan koi kategori gosanke jenis kohaku doitsu dari Jepang. Ia mengaku sudah mengeluarkan ongkos yang cukup banyak dalam memelihara ikan koinya.
Bahkan, pria asal Bandung iniharus membeli alat khusus dari Jepang untuk menjaga kebersihan air. Hal ini dilakukan untuk menghasilkan warna kulit ikan lebih berkualitas. "Kalau dapat juara, ikannya jarang dijual. Memelihara ikan koi ini ada kepuasan tersendiri, apalagi sampai bisa mengalahkan ikan dari peserta lain. Jadi bukan melihat dari segi materi," ungkapnya. 7mzk
Ketua Semeton Koi Buleleng, I Gede Oka Gunawan mengatakan, ada sebanyak 510 ekor ikan koi milik 118 peserta dari berbagai kota seperti Jakarta, Bandung, Bogor, Surabaya, Malang, Lombok dan Bali. Ada lima kategori yang diperlombakan yakni gosanke, melati, cempaka, anggrek dan kamboja dengan ukuran 15 hingga 65 centimeter.
Dalam festival tersebut ada tiga aspek yang menjadi penilaian juri yakni bodi, kulit dan corak. Para peserta memperebutkan hadiah puluhan juta dari kelas Grand Champion hingga Most Point. "Ada ikan paling mahal harganya Rp 60 juta yang didaftarkan oleh peserta dari Bogor. Kalau harga minimal bisa Rp 2,5 juta juta sampai Rp 20 juta tergantung jenisnya," ungkapnya.
Sementara salah satu peserta bernama Ida Bagus Gede Widya Kusuma mengatakan dalam festival ini dirinya hanya mendaftarkan satu ekor ikan koi kategori gosanke jenis kohaku doitsu dari Jepang. Ia mengaku sudah mengeluarkan ongkos yang cukup banyak dalam memelihara ikan koinya.
Bahkan, pria asal Bandung iniharus membeli alat khusus dari Jepang untuk menjaga kebersihan air. Hal ini dilakukan untuk menghasilkan warna kulit ikan lebih berkualitas. "Kalau dapat juara, ikannya jarang dijual. Memelihara ikan koi ini ada kepuasan tersendiri, apalagi sampai bisa mengalahkan ikan dari peserta lain. Jadi bukan melihat dari segi materi," ungkapnya. 7mzk
Komentar