Desa Adat Kuta Ajak Masyarakat Jaga Estetika Kawasan
Buntut Adanya Jemuran di Fasilitas Umum
MANGUPURA, NusaBali - Ulah oknum salah seorang penyewa papan surfing di Pantai Kuta yang menjemur pakaian di sejumlah fasilitas umum jadi perhatian serius Desa Adat Kuta.
Pihak desa adat menilai kejadian tersebut dapat merusak citra pariwisata. Untuk itu, pihak desa adat mengajak masyarakat turut menjaga estetika kawasan demi kenyamanan bersama.
Bendesa Adat Kuta I Wayan Wasista mengaku geram atas ulah oknum anak surfing itu. Dia menyebut perilaku itu tidak sesuai dengan estetika kawasan Pantai Kuta sebagai Daya Tarik Wisata (DTW). Masih menurut dia, bahwa apa yang dilakukan tersebut sangat tidak cocok dengan estetika Pantai Kuta
yang notabene menjadi daerah tujuan wisata.
“Sangat tidak elok jika wisatawan yang menikmati keindahan pantai justru disuguhkan pemandangan pakaian yang dijemur. Apalagi hal itu dilakukan di pagar skatepark yang menjadi daya tarik baru Pantai Kuta,” kata Wasista.
Semestinya, lanjut dia, anak surfing ikut menjaga estetika kawasan, kenyamanan dan keindahan pantai, bukan malah menjemur pakaian seperti itu. Ke depannya, Wasista mendorong Satgas Pantai Kuta untuk rutin menggelar sidak mengantisipasi kejadian terulang di kemudian hari.
Dia berharap siapa pun yang berkunjung ke Pantai Kuta terlebih para pedagang maupun anak surfing bisa ikut menjaga kebersihan dan estetika kawasan Pantai Kuta. Sebab, hal itu menyangkut kenyamanan bagi para wisatawan yang berkunjung.
“Saya juga mengapresiasi pedagang yang melaporkan hal tersebut, sebab itu artinya mereka perduli akan Pantai Kuta. Terhadap oknum itu selain diperingatkan, kita arahkan menghadap ke kantor desa untuk diberikan pembinaan supaya tidak mengulangi perbuatannya,” tegas Wasista.
Sementara Ketua Satgas Pantai Kuta I Wayan Sirna mengakui banyak menerima informasi dari masyarakat banyak pakaian yang dijemur di fasilitas umum. “Itu sangat menganggu pemandangan di sana,” katanya, Senin (7/8).
Dia mengaku kejadian itu baru pertama kali di Pantai Kuta. Atas ulah oknum itu, pihaknya langsung turun ke lokasi dan menegur oknum tersebut agar tidak mengulangi perbuatannya. Sementara, baju surfing yang dijemur disita dan diamankan ke kantor Satgas Pantai Kuta. “Barang bukti sudah kita amankan selama satu hari di kantor. Oknum itu juga sudah minta maaf ke kantor dan mengaku tidak akan mengulangi perbuatannya,” ucap Sirna.
Seperti diketahui ada pemandangan tak biasa di Pantai Kuta. Banyak pakaian basah yang sengaja dijemur di tempat atau fasilitas umum, salah satunya di pagar Kuta Beach Skatepark, sehingga mengganggu estetika Pantai Kuta. Satgas Pantai Kuta pun sudah memberikan peringatan keras kepada sang oknum yang diketahui anak surfing. Oknum itu pun sudah mengakui perbuatannya dan berjanji tidak akan mengulanginya. 7 dar
Bendesa Adat Kuta I Wayan Wasista mengaku geram atas ulah oknum anak surfing itu. Dia menyebut perilaku itu tidak sesuai dengan estetika kawasan Pantai Kuta sebagai Daya Tarik Wisata (DTW). Masih menurut dia, bahwa apa yang dilakukan tersebut sangat tidak cocok dengan estetika Pantai Kuta
yang notabene menjadi daerah tujuan wisata.
“Sangat tidak elok jika wisatawan yang menikmati keindahan pantai justru disuguhkan pemandangan pakaian yang dijemur. Apalagi hal itu dilakukan di pagar skatepark yang menjadi daya tarik baru Pantai Kuta,” kata Wasista.
Semestinya, lanjut dia, anak surfing ikut menjaga estetika kawasan, kenyamanan dan keindahan pantai, bukan malah menjemur pakaian seperti itu. Ke depannya, Wasista mendorong Satgas Pantai Kuta untuk rutin menggelar sidak mengantisipasi kejadian terulang di kemudian hari.
Dia berharap siapa pun yang berkunjung ke Pantai Kuta terlebih para pedagang maupun anak surfing bisa ikut menjaga kebersihan dan estetika kawasan Pantai Kuta. Sebab, hal itu menyangkut kenyamanan bagi para wisatawan yang berkunjung.
“Saya juga mengapresiasi pedagang yang melaporkan hal tersebut, sebab itu artinya mereka perduli akan Pantai Kuta. Terhadap oknum itu selain diperingatkan, kita arahkan menghadap ke kantor desa untuk diberikan pembinaan supaya tidak mengulangi perbuatannya,” tegas Wasista.
Sementara Ketua Satgas Pantai Kuta I Wayan Sirna mengakui banyak menerima informasi dari masyarakat banyak pakaian yang dijemur di fasilitas umum. “Itu sangat menganggu pemandangan di sana,” katanya, Senin (7/8).
Dia mengaku kejadian itu baru pertama kali di Pantai Kuta. Atas ulah oknum itu, pihaknya langsung turun ke lokasi dan menegur oknum tersebut agar tidak mengulangi perbuatannya. Sementara, baju surfing yang dijemur disita dan diamankan ke kantor Satgas Pantai Kuta. “Barang bukti sudah kita amankan selama satu hari di kantor. Oknum itu juga sudah minta maaf ke kantor dan mengaku tidak akan mengulangi perbuatannya,” ucap Sirna.
Seperti diketahui ada pemandangan tak biasa di Pantai Kuta. Banyak pakaian basah yang sengaja dijemur di tempat atau fasilitas umum, salah satunya di pagar Kuta Beach Skatepark, sehingga mengganggu estetika Pantai Kuta. Satgas Pantai Kuta pun sudah memberikan peringatan keras kepada sang oknum yang diketahui anak surfing. Oknum itu pun sudah mengakui perbuatannya dan berjanji tidak akan mengulanginya. 7 dar
Komentar