Semester I Konsumsi Listrik di Bali Tumbuh 17,20 Persen
DENPASAR, NusaBali - PLN Unit Induk Distribusi (UID) Bali menyatakan konsumsi listrik di Bali pada semester I 2023 mencapai 3.057.890.564 kWh.
Angka tersebut mengalami pertumbuhan 17,20 persen dibandingkan tahun sebelumnya yakni di 2022 pada periode yang sama atau year to year.
Manajer Humas PLN UID Bali I Made Arya, Jumat (4/8), mengatakan dari sisi pelanggan bisnis mengalami pertumbuhan yang cukup baik yaitu mencapai 31,77 persen year to year. Hal ini dipengaruhi oleh sektor pariwisata yang sudah mulai pulih. Menurutnya, konsumsi listrik pada semester I ini juga telah melampaui target.
Tercatat pencapaian sudah 110,48 persen. Adapun angka pencapaian tersebut disumbangkan oleh pelanggan sosial, rumah tangga, bisnis, dan industri yang pecapaiannya sudah di atas 100 persen. Sementara pelanggan publik dan layanan khusus masih di bawah target. “Pariwisata cukup berpengaruh, meski belum optimal,” kata Arya.
Secara nasional, sektor bisnis atau pelanggan bisnis juga menopang pertumbuhan penjualan listrik PLN dengan realisasi pertumbuhan hingga 13,07 persen yoy.
Direktur Utama PLN Darmawan Prasodjo dalam rilis yang diterima di Denpasar, menjelaskan, salah satu kontributor pertumbuhan penjualan listrik di semester satu tahun ini adalah sektor bisnis.
Menurutnya, berkembangnya dunia digital di Indonesia menjadi pendorong pertumbuhan konsumsi listrik khususnya di sektor data center. Sektor pariwisata juga menjadi salah satu sektor yang bertumbuh tercermin dari pertumbuhan konsumsi di sektor perhotelan dan mall
“Perseroan berhasil meningkatkan penjualan listrik berkat berbagai program dan produk andalan yang cukup sukses di lapangan. Sehingga, dengan tren baik ini, kami optimistis akhir tahun nanti penjualan listrik PLN bisa melampaui RKAP (Rencana Kerja dan Anggaran Perusahaan),” kata Darmawan. 7 mis
Manajer Humas PLN UID Bali I Made Arya, Jumat (4/8), mengatakan dari sisi pelanggan bisnis mengalami pertumbuhan yang cukup baik yaitu mencapai 31,77 persen year to year. Hal ini dipengaruhi oleh sektor pariwisata yang sudah mulai pulih. Menurutnya, konsumsi listrik pada semester I ini juga telah melampaui target.
Tercatat pencapaian sudah 110,48 persen. Adapun angka pencapaian tersebut disumbangkan oleh pelanggan sosial, rumah tangga, bisnis, dan industri yang pecapaiannya sudah di atas 100 persen. Sementara pelanggan publik dan layanan khusus masih di bawah target. “Pariwisata cukup berpengaruh, meski belum optimal,” kata Arya.
Secara nasional, sektor bisnis atau pelanggan bisnis juga menopang pertumbuhan penjualan listrik PLN dengan realisasi pertumbuhan hingga 13,07 persen yoy.
Direktur Utama PLN Darmawan Prasodjo dalam rilis yang diterima di Denpasar, menjelaskan, salah satu kontributor pertumbuhan penjualan listrik di semester satu tahun ini adalah sektor bisnis.
Menurutnya, berkembangnya dunia digital di Indonesia menjadi pendorong pertumbuhan konsumsi listrik khususnya di sektor data center. Sektor pariwisata juga menjadi salah satu sektor yang bertumbuh tercermin dari pertumbuhan konsumsi di sektor perhotelan dan mall
“Perseroan berhasil meningkatkan penjualan listrik berkat berbagai program dan produk andalan yang cukup sukses di lapangan. Sehingga, dengan tren baik ini, kami optimistis akhir tahun nanti penjualan listrik PLN bisa melampaui RKAP (Rencana Kerja dan Anggaran Perusahaan),” kata Darmawan. 7 mis
Komentar